Chapter 1

92 10 14
                                    

*sirene ambulan*

Orang – orang berkumpul, suasana menjadi ramai...

and there's me berdiri di ujung jalan melihat suasana ramai disana. emotionless.

well, let me tell you my story. my life.

Hai nama gue Gwyneria Ford, dan tentu aja gue bukan dari Indonesia, I'm from The States. Keseharian gue... gue habiskan untuk melukis, tetapi karena ada masalah di sini gue putuskan untuk pindah.

Start a new life, kata orang – orang.

Awalnya, gue banyak struggle di Indonesia, like at first I don't understand their language, tapi semakin waktu berlalu, gue sedikit – sedikit mulai mengerti bahasa yang diucap. Oiya orang – orang juga menyebut gue dengan kata "bule", yang again awalnya gue bener – bener gak tau arti dari kata itu, tapi seseorang kasih tau gue kalau itu hanya sebutan untuk orang asing seperti gue.

You must be wondering, dari mana gue dapet uang disini? Gimana cara gue dapet tempat tinggal disini?

Well, bisa dibilang gue itu orang yang bercukupan sebelum pindah, tetapi karena ada masalah di kehidupan gue sebelumnya, akhirnya gue memutuskan untuk pindah. Here.
Selama di Indo, keseharian gue adalah berjualan lukisan, yes I'm an excellent painter. Gue bisa jual hingga 15 juta perlukisan. So, yang tadinya gue mengontrak di rumah kecil di dalam gang, akhirnya gue bisa beli rumah sendiri disini yang jauh dari orang – orang.
Gue disini juga ada temen, like for example Hannah dan pacarnya David yang udah bantu gue dari awal gue disini. Karna gue udah lebih dari 3 tahun di Indo, jadi mereka udah tau cerita gue, kenapa gue pindah, cerita masa kecil gue, sampai rahasia gue. Or at least they think they know about me.


*handphone berdering*

[Hello my Gwyn, apakah lo ada plan hari ini?]
[Hello to you too Hannah, well selain melukis, kayaknya engga deh. Kenapa?]
[Well, temen gue ngadain party weekend ini and I was wondering if you want to come or not?]
[Haha, lu tau gue lah, I never refuse when there's party involve. So iya gue ikut]
[Okay bitch, gue jemput nanti jam 9 malam. Bye hoe]

well guess I have to get ready


2 jam kemudian, gue tiba – tiba denger suara mesin mobil di depan rumah gue. Then, I hear a bell.

"Woi Gwyn, keluar cepet nanti telat loh" teriak Hannah dari luar

"Iya bentar" sambil gue berjalan menuju keluar

"Well hello look at you... you sexy mamacita" puji Hannah.


Selama diperjalanan menuju party ini, kita bertiga ngobrol about our day dan nyanyi like a crazy person. Sesampainya ditempat, seperti biasa kita bertiga pergi ke bar dulu untuk minum. And then, we dance hard 'till we drop. Dan, gue pun memutuskan untuk balik lagi ke bar untuk minum sendiri.

"Permisi, bisa kasih gue whiskey, neat ya" sahut gue ke bartender

"Damn girl, rough night?" tanya seorang pria

"Lu tau kan gue bisa ngomong indo" jawab gue, jengkel

"Iya iya, gak usah marah kan bisa. Gue..."

"I know what we going to do, jadi mau kerumah gue or not?" tanya gue genit

"Sure why the hell not"

One thing about me adalah gue punya charm like an angel, temen – temen nyebut gue sebagai butterfly.

Sesampainya dirumah, gue dan pria ini bercumbu di sofa, and I say

"Wait here, I'll be right back"


The Art KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang