Chapter 7

8 0 0
                                    


"Papa, who is that woman?"

"Oh sweetie, she's my friend from work"

"Why you kissing her, I thought only to mom"

"What's going on here? Who's kissing who?"

"I caught papa kissing his friend"

"Seriously Luke? WHAT THE FUCK"

"Julia, it was accidentally, she was kissing me first"

"I DON'T NEED TO HEAR MORE OF YOUR BULLSHIT LUKE. JUST GET OUT"

Dan papa keluar

"I'm sorry you have to see and hear that honey"

"It's okay momma. I'll be with you no matter what"

Dan gue peluk dia


"Gwyneria, gimana menurut pendapat kamu?" tanya Bu Aini

"Oh, maaf bu saya tidak mendengarkan.
Permisi bu" bilang gue, dan langsung berlari keluar kelas

what the fuck is wrong with me? Oh mom I wish you here with me, to see how your daughter become. a fucking monster.

"Excuse me, are you Gwyneria Ford?" tanya salah satu polisi

"Oh iya pak saya Gwyneria. Kenapa ya?" jawab gue, bertatapan dengan kedua polisi

"Owalah bisa bahasa indonesia toh. Begini mba Neria, pasti anda sudah tau berita yang beredar tentang kasus mayat seorang supir taksi yang ditemukan, kami menemukan bahwa anda adalah penumpang terakhir. Apakah anda bersedia, kami tanyakan beberapa pertanyaan?"

Fuck, this is the end of me

"Oh iya boleh pak. Apa kita bicara disini atau di tempat yang lebih sepi pak?" tanya gue, relaxed

"Oh iya, mungkin di perpustakaan, supaya tidak terdengar dengan mahasiswa yang lain" bilang salah satu polisi

"Oh iya pak, mohon ikuti saya"

Shit I'm screwed


"Baik, kami sudah minta izin kepada pengurus perpus. Apa anda siap?" tanya salah satu polisi sambil mengeluarkan notepad

"Iya saya siap pak"

"Baik, yang sudah saya jelaskan sebelumnya, bahwa kami menemukan bukti bahwa anda adalah penumpang terakhir yang diterima oleh almarhum. Apakah anda melihat tanda – tanda aneh dari almarhum, seperti perilakunya yang aneh, atau omongan yang dikeluarkan oleh almarhum?"

"Baik pak, selama perjalanan saya tidak menemukan hal – hal yang aneh pak dari sang supir, mau itu dari gerak – geriknya, ataupun kata – kata saat dia bicara"

"Tapi, kami menemukan mobil tersebut mengalami keterlambatan selama hampir 1 jam"

"Saya meminta beliau untuk berenti sebentar untuk membeli makanan dan saat itu juga, ban belakang mobil tersebut robek bocor gitu pak. Nah engga jauh dari tempat makanan yang saya beli, ada tempat tambal ban gitu, sambil menunggu ban nya di perbaiki, saya tawarkan bapak tersebut untuk makan. Dan setelah itu, bapak itu lanjut mengantarkan saya ke tempat tujuan pak. Saya turut berduka cita pak, tapi setelah bapak itu mengantarkan saya ke tempat tujuan, saya tidak tau apa – apa lagi" jawab gue

that was smooth. great job Gwyn

"Apakah anda sudah benar – benar memberikan kami semua informasi yang anda tau?"

"Ya pak, saya sudah memberi semua informasi yang saya tau" jawab gue

"Okay baiklah, kalau gitu terimakasih, atas kerjasamanya mba Neria. Selamat siang" bilang salah satu polisi, dan pergi

that was better than expected


Setelah dari perpus, gue lanjut ke toilet to freshen up

"Well, well, look what we have here. Gwyn FUCKING Ford" bilang Erika

not this bitch

"Yeah that's me bitch" jawab gue sambil berkaca

"You really fucked it up di kelas tadi" bilang Erika sambil cuci tangan

"Gue ada masalah apa sih sama lo?" tanya gue

"The problem is you Gwyn, gue gak suka diri lo, gue gak suka lo steal my fucking spotlight. If I could gue bakal bunuh lo" jawab Erika

"You know Erika, lu gak tau tentang gue, dan lo bisa – bisanya threaten me. Bitch listen, right here right now, gue bisa aja hurt you dan mungkin bunuh lo sangat sadis sampe orang – orang engga bakal tau kalau itu lo" bilang gue dengan rasa kesal dan menghampiri Erika perlahan

Dan Erika pun pergi, coward bukan? Threathen me seenaknya dan gue ancem balik, dia pergi. 

The Art KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang