Gak lama kemudian Ruth pun masuk ke toilet dan menghampiri gue, and like always, she ask me how I feel, and I tell her everything, dari introgasi gue dengan polisi, dan gue memberanikan diri open up to her about my past, but not everything of course. And she hug me, calm me.
"Gimana kalau gue ajak lo sekarang ke tempat favorite gue? To cheer you up" tanya Ruth
"Haha okay, lead the way"
10 menit kemudian, kita sampai di tempat gelato.
Gelato? That's her favorite dessert? Good to know
"Tadaaa, kita sampai"bilang Ruth, happy
"Seriously? Here? This is your favorite place?"tanya gue sarkas
"Iyaa lah, gelato bikin gue seneng"jawab Ruth sambil narik gue menuju kasir
"So gimana, enak kan gelatonya?"tanya Ruth
"Actually yeah"jawab gue sambil makan gelato
"Anyway, tadi kenapa Erika dikamar mandi sama lo?"
"Ooh, biasa dia mah, cari ribut mulu. Padahal salah gue apa coba sama dia"jawab gue, ketawa
"Emang iyaa sih Erika sering cari ribut mulu, gak ada ujan gak ada angin, tiba – tiba aja tuh orang cari perkara"
Dan kita berdua tertawa. Bercerita yaa more like gossip from around us, sampai kita pesen gelatonya lagi dan matahari terbenam.
*phone ringing*
[Hallo Felix, kenapa?]
[Hai Gwyn, lu lagi sibuk gak?]
[Ummmm engga sih, tapi gue lagi diluar sama Ruth]
[Oh okay, tadinya gue mau ajak lo keluar]
[Gimana kalau besok, after class]
[Yeah, sounds good. See you]
"Felix kenapa?" tanya Ruth sambil touch up lipstick
"Ooh itu, dia ngajak gue keluar today, tapi kan gue lagi diluar sama lo. So, gue bilang besok aja after class" jawab gue
"Ahhh, okayyy. Jarang – jarang loh Felix ngajak cewek keluar. You must be special for him"
"Halah bisa aja lo" jawab gue sambil nabok Ruth, playful
"Hih, serius gue..." jawab Ruth sambil nabok gue balik
And we both laugh again
Dan gak lama, we both parted away, dia pulang and gue juga pulang. Saat perjalanan pulang, I don't know I feel calm? Kayaknya losing my mind atau mungkin karena gue banyak makan gelato nya. Sesampainya di depan pintu rumah, gue liat ada sebuah kertas bertuliskan 'Miss me?'
Okay what the hell, who the hell
Dan gue langsung buru – buru masuk dan mengunci semua pintu rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Art Killer
Mystery / ThrillerGwyneria Ford pelukis handal yang mempunyai sisi gelap di hidupnya, dia harus pindah negara untuk memulai hidupnya yang baru. Tapi sifat lamanya tidak bisa dilepas, apakah dia bisa hidup tenang di negara baru dengan sifat lamanya atau dia malah akan...