Chapter 2

27 6 0
                                    

Kicauan burung, juga sinar matahari yang menyinari kamar gue. Waktu menunjukkan pukul 6 pagi, dan gue bersiap – siap untuk olahraga. Setelah olahraga tentu gue sarapan dan bersih – bersih, dan tentunya gue melanjutkan untuk melukis.
Nasib kedua pria semalam gimana? Well, seperti biasa setelah gue membunuh mereka gue mutilasi dan ngambil darah mereka.


*bell rumah*

Dan gue menghampiri siapa yang me-ngebell rumah gue pagi – pagi. Dan ternyata the one and only

"Hey bitch gue punya kabar buat lo" bilang Hannah sambal masuk kerumah dan duduk di sofa ruang tengah

"Jadi, gue dapet spot untuk lo publicly share your art"

"Shit already? Serius?" tanya gue gak percaya

"Iya dan mereka meminta karya lo di kirim minggu depan. Can you do that?"

"I mean gue bisa coba. Thank you ya" jawab gue

"Iya gapapa kok. Kan itu namanya temen"

"Anyway... lu gak nyium bau amis apa? Apa cuma gue doang ya. Pasti lu nyium dong" tanya Hannah curiga

shit

"Iya gue nyium kok Han. Gak sengaja gue ngebunuh tikus, abisnya tuh tikus nyebelin banget udah seminggu keliaran baru dapet" jawab gue

"Well okay do you need with the cleaning?"

"Engga kok udah, gue gak sempet aja ngebersihin yang bener semalem" jawab gue

"Okay deh if you say so. Yaudah ya gue cabut dulu. Biasa keluarga memanggil" bilang Hannah terburu – buru sambil jalan keluar

Dan gue menutup pintu rumah and langsung melukis karya yang akan gue kirim.


Seminggu berlalu dan saatnya gue membawa karya gue ke art exhibition yang dikasih tau sama Hannah. You must be wondering apa yang gue lukis. Gue nyebutnya "Bloody Mary". Bukan ini bukan dari legenda, tapi lukisan ini mengambarkan gue dengan tambahan 50 gambar tengkorak disekelilingnya. Pretty cool right? Orang gak akan tau kalau lukisan itu adalah gue. 

Suasana seketika rame, gue lihat Hannah dengan biasa bareng pacarnya dan juga teman – temannya. Tiba – tiba ada seorang perempuan nyamperin kita.

"Hai, kamu pasti Gwyneria. Kenalin aku Lia, aku disini ingin menyampaikan dan mewakili para pemimpin art exhibition disini ingin ngasih kamu peluang untuk memberi kamu kesempatan kuliah gratis. Gimana?"

shit, Hannah gak ngasih tau gue tentang ini

"Ooh umm... ya tentu aja aku ambil. Malah it's an honored bisa dapet kuliah gratis" jawab gue senang

"Well okay, kamu bisa isi form ini dan siap – siap ya kamu nanti ngomong dipanggung untuk menjelaskan tentang lukisan mu. Bye"

Setelah Lia pergi gue langsung menghadap ke Hannah dan kawan – kawannya. Annoyed

"Hannah kenapa lu gak bilang gue kalau gue bakal dapet kuliah gratis?" tanya gue marah

"Hey Gwyn calm down okay. Menurut gue ini kesempatan bagus buat lo, jadi lo ada kegiatan selain melukis mulu. Jangan kesel ya, mending sekarang lu siap – siap buat ngomong di panggung" jawab Hannah reassuring

"Sure whatever"


Dan seketika nama gue dipanggil dan orang – orang bertepuk tangan.

"Hai, cantik banget sih kamu. Coba kamu perkenalkan dirimu ke kita semua" bilang si MC

"Okay, umm gue gak pernah ngomong didepan banyak orang kayak begini. But first of all makasih kak mc udah bilang gue cantik...."

Semua orang tertawa

"Dan juga gue ingin berterimakasih ke temen gue Hannah yang udah kasih tau gue tentang art exhibition ini. Nama gue Gwyneira Ford, I know I know nama gue susah untuk disebut...."

Sekali lagi orang – orang tertawa

"Yang pasti kalian tau gue bukan asal dari Indonesia, gue merantau dari USA kurang lebih 3 tahun yang lalu" bilang gue

"Okay kak Gwyneria, apa kakak bisa menjelaskan arti dari lukisan yang kakak bawa hari ini?"

"Iya okay.. umm.... Jadi lukisan yang gue bawa hari ini bernama Bloody Mary, mungkin kalian pikir gue mengambil ide ini dari legenda Bloody Mary. Maybe, but gue ngambil ide ini dari cerita turun temurun aja yang dimana pada jaman dulu ada seorang wanita bernama Marianne yang dimana dia sudah membunuh 50 orang pada masanya. Jadi kalau kalian dengan jelas, kalian bisa lihat tengkorak disekelilingnya. I guess itu aja sih yang bisa gue cerita ke kalian. Terimakasih" bilang gue dengan penuh percaya diri

"Okay, baiklah kak Gwyneria terimakasih atas waktunya" jawab si MC


Waktu berjalan begitu cepat, dan setelah gue turun dari panggung Hannah dan kawan – kawannya bawa gue untuk celebrate hasil gue hari ini.

The Art KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang