Dia melangkah penuh gaya ke dalam kelab. Gadis-gadis cantik mula mendekatinya. Disini tempatnya bermain. Dia merehatkan fikirannya disini.
Nanon mendekati Joss. Joss tersenyum sambil melambai ke arahnya sambil menuangkan segelas alkohol untuk rakannya itu. Sudah beberapa hari pelanggan tetapnya itu tidak datang. Itu jarang berlaku.
"welcome home buddy," Joss tersenyum mengejek. Segelas alkohol itu diserahkan pada Nanon.
"seseorang mengawasiku dirumah.." Nanon tersenyum sinis.
"siapa yang berani menghalangmu?" Joss ketawa. Setahunya anak kecil itu tidak makan saman dari papanya selama ini.
"anak kawan papa" Nanon mendengus kasar. Dia auto badmood bila memikirkan papanya meminta Ohm mengawasinya 24 jam.
"apa dia setampanku??" Joss ketawa mengejek. Dia pernah mendengar cerita itu dari chimon beberapa hari lalu.
"aku jauh lebih baik darinya" Gelasnya yang sudah dituangi air kembali diteguk.
"alright..kau bersenanglah seperti biasa..aku ingin mencari mainan baru" Joss langsung meninggalkannya sebaik saja seorang lelaki berotot berwajah amerika melalui mereka.
Nanon hanya menggelengkan kepala. Hari ini sudah 5 hari Ohm bsekolah disana dan hidupnya mula kacau. Lelaki itu sering mengawasinya. Dan paling buruk. Papanya selalu membela lelaki itu.
Dia seketika memejamkan matanya. Kepalanya mula sedikit pusing kerana kesan alkohol namun niatnya untuk menghabiskan botol seterusnya masih tinggi. Baru saja hendak mencapai botol itu tapi tangannya tiba2 ditarik kencang oleh seseorang menyebabkan tubuhnya ikut bgerak ke arah sama.
Sial. Itu Ohm Pawat. Dengan pesonanya dia memandang tajam ke anak mata Nanon yang kini berada di ribanya. Vibes daddyyyhh banget huuaaa. Nanon terkedu. Mulutnya seakan terkunci kerana pandangan mata yang menakutkan itu. Dia bahkan tidak tahu hendak berbuat apa. Duduk di riba lelaki itu seakan duduk di neraka.
Saat dia hendak berdiri dan menjauh, lelaki itu malah melingkarkan tangan sasanya dipinggang mungilnya mengunci pergerakan Nanon. Pandangannya masih sama. Gadis2 yang tadi disitu kini sudah menghilang.
Ohm Pawat benar2 menakutkan. Jantungnya kini berdegup kencang seakan ingin pecah saat wajah garang itu hanya beberapa inci saja dari wajahnya.
"let me go!" Nanon memberanikan dirinya menatap mata tajam itu.
"I warned you before....if I can catch you then you're done, sweetheart" Ohm tersenyum sinis. Nanon menelan ludahnya. Gimana ya..dia mulai takut.
Dia yang tadinya cool kini mulai menciut."can u just leave me alone?.."
"i cant"
"let me go Ohm Pawat!" Nanon mula menolak kasar dada bidang Ohm tp nampaknya tenaganya tidak mengizinkan.
"lets go home" dia melepaskan rangkulan dipinggang nanon. Kini tangan mulus itu ditariknya sehingga sampai di ruang tempat letak kereta. Seseorang menunggu mereka disana.
Nanon mencebik. Dua orang ini. Papanya benar2 nekad ingin menghancurkan hobinya. Sepanjang perjalanan dia hanya mendiamkan diri. Dia tidak ingin berbicara dengan sesiapa pun kali ini. Lihat saja dia akan menunjukkan protesnya kali ini.
Dia mula merindukan papinya. Entah kapan papinya akan pulang. Dia berharap papinya akan membelanya nnti. Dan si kaya itu. Kalau dikira jumlah hari yang tinggal hanya 94 hari saja lg. Itu masih lma. Satu hari bagaikan malapetaka jika bersama lelaki itu.
Sebaik sahaja sampai dirumah Nanon segera keluar dari kereta. Menghempas pintu kereta sekuatnya tanda protes.
"nanoonn.." Newwie hanya menggelengkan kepala. Selama ini dia terlalu memberi kebebasan pada anaknya itu.
Ohm hanya tertawa kecil. Anak itu. Dengan segala keimutannya bisa-bisanya bertingkah seperti itu. Keras kepala dan degil. Bertingkah seperti anak kecil tanpa dia sedari.
Dia juga sedar anak itu tidak menyukainya bahkan ingin dia segera pergi. Dia juga tidak ingin ambil peduli tapi om New sangat berharap dia dapat mngawasi anak itu. Lagipun sepertinya dia masih bisa mengawal anak itu.
Sementara dia masih disini jadi apa salahnya dia membantu. Dia juga ingin tahu senakal apa anak itu. Dia berminat dengan hal itu.
Nanon pov
Setelah membersihkan diri dia menghempaskan tubuhnya dikatil. Dia lelah hari ini. Untung saja 2 hari ini libur jadi dia tidak perlu khawatir dengan kuliah buat sementara. Handphonenya dicapai. Nombor papihnya didail.
"papih!"
"iyaa kok marah bunyinya" Tay Tawan ketawa kecil. Anak manjanya ini pasti ingin mengadu.
"papih kapan pulang aku muak banget dengan bodyguard papa tau ga sih!"
"siapa? Ohm?"
"iya itu!"
"kamu nurut aja dhe soalnya papih juga ga berani ngebantah papa kmu..soalnya imut banget kek kmu hehe"
"papihh!!"
"iyaaaa nnti papih bicarakan sama papa tp ga janji..kamu tau aja papa kmu"
"pihh.."
"apa..?"
"kangen dhe.."
"iya nanti papih transfer!"
"sayang banget sama papihhh" Nanon ketawa suka.
"mungkin esok atau lusa papih pulang..kamu jangan bandel kalo ga mau dijagain ohm"
"iya dhe iyaa.."
"ok papih ada kerjaan..selamat malam love u" Nanon tersenyum saat talian dimatikan. Papihnya lebih perhatian sih dan paling seru.
YOU ARE READING
100 Day Come To You (Complete✅)
FanfictionCinta yang datang terlambat. Disaat ingin digapai dia terbang jauh. Seakan lumpuh dikaki dia tidak dapat mengejarnya. Apa ini?? Belum berperang tapi sudah kalah. Cinta itu..Sial! disaat saat akhir dia malah menginginkannya. 100 hari sialan! *ini bah...