Nanon melangkah yakin ke dalam rumah agam milih Mew. Setelah berbual dengan Gulf dan Mew dia dihantar ke bilik tetamu. Dia merebahkan tubuh di atas katil empuk itu.
"Kenapa aku mencarinya?,"
Nanon mengeluh. Kenapa seakan dia telah kehilangan sekarang. Dia sendiri tidak yakin kenapa dia disini. Untuk melihat sendiri keadaan Ohm? Atau ingin memastikan perasaannya? Atau sekadar penasaran tentang perasaan Ohm terhadapnya.
Dia melirik ke arah tarikh di handphone. Tersisa 3 hari. Bukankah lusa Ohm bertunang.
Apa ini? Sebenarnya apa yang aku pikirkan..kenapa aku berada disini? Bukankah aku tidak peduli?
Perasaan yang Ohm ada padanya, bukankah itu tidak sepatutnya ada?"Kau sudah tahu bukan?" Suara garau yang menyapanya membuat matanya membulat. Lantas dia berpaling, Ohm tersenyum manis menyandar santai di pintu.
"Tahu apa?"
"Perasaan aku" Ohm mendekat lalu duduk di tepi bucu katil. Membelakangi Nanon yang menatapnya.
"Oh...ya"
"Aku tak tahu apa maksud kau datang kesini tapi jika kau hendak memastikan perasaanmu aku berharap kau menghentikannya..jangan biarkan perasaan itu ada.. aku sendiri membenci rasa ini..ini tak sepatutnya ada.." Ohm menarik nafas panjang. Memang benar dia mencintai Nanon tapi itu sepatutnya terjadi.
"Aku tak rasa aku mempunyai perasaan seperti itu..aku mungkin terkejut saat mengetahui sebab itu aku pergi kesini tapi mendengarnya sendiri dari mulutmu sendiri rasanya lega..jadi mari kita tetap menjadi teman baik" Nanon menghulurkan tangannya.
"Ya.." Ohm menyambut huluran itu.
Bukankah ini akhir yang baik? Dia tetap dapat melihat nanon yang lucu dengan senyum manis itu.
Nanon tersenyum. Dia tidak tahu rasanya senyum itu palsu atau tidak..yang jelas dia kosong.. Jika diputarkan semula waktu dia ingin memeluk erat pria di depannya ini.
Namun bukankah Ohm akan memiliki seseorang yang dapat menggantikan dirinya? Yahh begitulah sepatutnya.
"Can i hug you?" Ohm kini sudah berada dihadapannya.
"Sure.." Nanon mendepakan tangannya.
"I miss you.." Ohm memeluk erat pria munggil didepannya.
"Im sorry..."
"What??"
"Tak bersikap baik selama ini"
"Then....kita boleh menebusnya..jom habiskan 100 hari bersama" Ohm tersenyum manis. Nanon terpana. Bagaimana dia boleh tidak melihat itu selama ini.
Seperti yang dijanjikan. Ohm sudah berada di hadapan pintu bilik nanon. Setelah mengetuk beberapa kali dia menunggu di kerusi luar.
Nanon keluar setelah beberapa minit dan terdiam saat melihat Ohm. Entah kenapa rasanya gugup. Seperti kencan kali pertama.
"You look good" Nanon tsenyum sambil menggaru belakang lehernya.
"Thanks and you too..beautiful" Ohm tersenyum lebar dan mula melangkah mendahului Nanon.
'apa² ini?' Nanon menampar kecil pipinya.
Mereka menghabiskan masa dengan menikmati pemandangan pantai dengan beberapa makanan ringan dan aiskrim.
"so? is she beautiful?" Nanon tetiba mengeluarkan suara memecahkan suasana sunyi mereka.
"Yeahh.." Ohm mengangguk. Tiada senyuman dibibirnya.
"Aku berharap aku dapat menyukainya sebanyak aku menyukaimu"
"Kau mesti boleh..."
"Nanon...??"
"Hmmm??" Nanon menatap sang empunya suara. Saling bertatap mata.
"Dikehidupan selanjutnya..aku berharap kita dilahirkan untuk bersama" Ohm menatap sayu wajah manis dihadapannya.
"Aku berharap aku dilahirkan sebagai wanitamu" Nanon tsenyum sebak. Dia meletakkan tangannya di kedua belah pipi Ohm sebelum memeluknya.
YOU ARE READING
100 Day Come To You (Complete✅)
FanfictionCinta yang datang terlambat. Disaat ingin digapai dia terbang jauh. Seakan lumpuh dikaki dia tidak dapat mengejarnya. Apa ini?? Belum berperang tapi sudah kalah. Cinta itu..Sial! disaat saat akhir dia malah menginginkannya. 100 hari sialan! *ini bah...