Mulai Belajar Jadi Calon Istri

33 3 0
                                    

Melihat keakraban Syakira dan pembantunya membuat Gafthan berceloteh iri

"Duh jadi pengen juga nih?  iri deh lihatnya," celoteh Gafthan melirik Syakira.

"Pengen apa si om?" tanya Syakira ketus.

"Pengen itu," tutur Gafthan menujuk pelukan Syakira.

Syakira hanya memutar kedua bola matanya bingung.

"Apasi?" Tanya Syakira sebal.

"Peyukk" ucap Gafthan dengan manja.

"Ih jijayy. Belum muhrim om!" Tegas Syakira malu-malu.

"Owh mau dimuhrimun dulu ya? Yok nikah yok!" Canda Gafthan membuat bibi dan papah tertawa melihat tingkah konyolnya.

"Eh," ucap Syakira sembari menutupi mulutnya merasa jika dia salah ngomong.

"Duh aduh calon pengantin serasa dunia milik berdua ya," cicit papanya tertawa.

"Ih gak gitu pah om Gafthan tuh genit masa!" ucap Syakira malas.

"Biarin orang genit sama calon istri sendiri ini bukan calon istri orang," tutur Gafthan manja sambil mengedipkan matanya.

"Sadar umur Om dasar Om Gafthan jelek!" ujar Syakira sebal diusili tiada henti.

"Sudah-sudah berhenti berdebat lebih baik kamu ikut bibi nak dan melanjutkan belajarnya agar jadi calon istri yang baik," titah Papanya melerai pertengkaran Gafthan dan Syakira tadi.

Akhirnya merekapun berhenti berdebat lalu Gafthan izin untuk berangkat bekerja lagi.

"Sya!" Panggil Gafthan saat melihat Syakira sedang menyuci piring.

"Iya om?" Jawab Syakira masih fokus menyuci piring.

"Om balik ke kantor ya. Banyak kerjaan. Makasih buat makan siangnya. Nanti om ke sini malam ya," jelas Gafthan.

"Iya om," ucap Syakira lalu menglap tangannya dan meraih tangan Gafthan kemudian menyaliminya. Gafthan cukup kaget dengan perlakuan Syakira.

"Ih belajar dari siapa begini sopannya calon istriku," kekeh Gafthan tampak senang.

"Kenapa emang Om, salah ya?" ucap Syakira menyeritkan dahinya.

"Gak kok gak salah justru Om senang lihat perubahan kamu sekarang," ujar Gafthan lembut.

"Oh Yaudah gih sana kerja hati hati ya om," ujar Syakira berpesan pada Gafthan.

"Siap ibu negara!" Jawab Gathan sembari melangkah pergi.

Gathan pun kembali ke kantor kini Syakira bingung harus melakukan apa lagi jam baru menunjukkan pukul 1 siang.

Syakira pun mencari bibinya untuk kembali belajar tentang banyak hal.

"Bi!" Panggil Syakira.

"Bibii!" Panggil Syakira lagi.

"Iya non?" Ucap bibi tergopoh-gopoh karena ia sedang membersihkan toilet.

"Bibi lagi apa tadi?" Tanya Syakira lembut.

"Bersihin toilet non," jawab bibi.

"Oh sekarang bibi masih sibuk gak?" tanya Syakira lagi.

"Emang kenapa non?" ujar bibi balik bertanya.

"Pengen aja tanya tanya soal jatuh cinta sama tahu ciri ciri kalau seorang lelaki itu baik," ujar Syakira masih sangat  amat penasaran.

"Jatuh cinta itu ketika kita menemukan orang yang membuat kita itu nyaman dan aman didekatnya. Sedangkan, ciri-ciri kalo seorang laki-laki baik itu dia tidak akan memperlakukanmu kasar apapun keadaan nya dan terus menjagamu. Itu menurut bibi non," jelas bibi.

Syakira pun berpikir jika dirinya terlihat sudah jatuh cinta sedangkan Om Gafthan juga sangat baik untuknya.

"Gak gak mungkin kan aku mulai jatuh hati sama om om jelek itu!" gumam Syakira menolak keras pikiran dan bathinnya yang telah menaruh hati untuk Gafthan.

"Non?" panggil bibi membuyarkan lamunan Syakira.

"Eh iya bi?" cicit Syakira kaget.

"Non kenapa diam? sedang memikirkan apa?" tanya bibi khawatir dengan kondisi Syakira.

"Ah tidak bi Syasa kedalam dulu ya," ujar Syakira pergi menuju kamar.

Syakira pun mengalihkan pikirannya ke pelajarannya lalu bermain ponsel. Seusai belajar ia melihat jam dinding ternyata sudah sore bergegas dia mandi.

"Lah udah sore, mandi ah nanti kan om Gafthan mau ke sini," gumam Syakira tak sadar.

Ia pun masuk kamar mandi.

"Lah? Tadi ngomong apa gue? K-kok jadi mikirin om Gafthan si?!" Gumam Syakira merasa kesal karena pikirannya tertuju kepada om Gafthan.

Syakira pun bergegas menyelesaikan mandinya lalu mengambil air wadhu setelah itu Syakira bergegas menuju kekamarnya untuk melakukan sembayang dan berusaha menepis pikiran tentang Gafthan jauh-jauh.

"Pokoknya aku gak boleh baper! aku gak boleh kepedean dulu, nanti kalau om Gafthan buaya? dan aku udah jatuh cinta terus nanti malah dikhianati lagi gak gak gak!" teriak Syakira didepan kaca membuat si bibi panik melihat tingkah Syakira.

"Non astagfirullah, Non kenapa? kok teriak gitu?" tanya Bibi panik mendengar Syakira teriak di depan kaca Bibi terlihat sangat takut jika kalau Syakira rapuh dan akan melakukan hal yang aneh yang akan membahayakan diri Syakira anak kesayangan majikannya itu yang telah ia rawat sedari Syakira masih kecil.

"Hm Bibi Syakira----," ucap Syakira tampak ragu ingin bercerita soal masalahnya pada Bibi yang telah mengasuhnya sejak Syakira kecil.

"Ssst udah ya sekarang kita shalat dulu yah Non, habis itu Bibi temenin non buat cerita," ujar Bibi pada Syakira yang tampak masih belum ingin bercerita padanya.

"Iya Bi ayo," ucap Syakira bergegas mengenakan mukenanya dan ia kini bersiap untuk shalat berjamaah sama Bibi.

Selesai Shalat Syakira sangat khusyuk berdoa.

"Ya Allah, jika ini memang jalan yang terbaik darimu untuk hamba, hamba mohon kuatkan hati hamba dan jaga om Gafthan agar tidak pindah ke lain hati. serta mencintai aku hanya sesaat, aku tidak menginginkan pernikahan masa mudaku hancur dan hanya bertahan sesaat seperti wanita yang kurang beruntung dluar sana, kabulkan doa Syakira ya Allah, Aamiin," ucap Syakira dalam doa memohon kepada Allah agar dimantapkan lagi soal hatinya yang sepertinya telah jatuh cinta pada Gafthan.

"Ya Allah, ternyata non Syakira sekarang banyak berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. non tenang yah Bibi akan pastikan bahwa tuan Gafthan merupakan lelaki yang baik untuk non, dan Bibi juga akan melindunginya dari para penggoda diluar sana untuk non Syakira. karena Bibi juga gak mau Non Syakira tersakiti! apalagi karena sebuah pengkhianatan yang dilakukan oleh lelaki bersama pengooda,"

"Non?" panggil Bibi pada Syakira yang kini sedang fokus melipat mukenanya dan bersiap untuk duduk ditepi ranjang dengan ekspresi yang sangat menggambarkan kegelisahan hatinya saat ini.

"Eh iya Bi?" ucap Syakira menoleh kearah Bibi yang mulai mendekatinya ditepi ranjang tempat tidur lalu Syakira berusaha mengahapus sisa airmatanya yang jatuh saat Syakira memohon doa dishalatnya.

"Tadi Non kenapa? dan mau cerita apa?" tanya Bibi langsung the point pada Syakira memastikan sebenarnya apa yang dialami Syakira tadi hingga membuat Syakira teriak sangat keras didepan kaca kamar miliknya itu.

"Syakira----," ucap Syakira dengan tatapan ragu sepertinya sangat sulit untuk mengatakan apa yang Syakira rasakan sekarang karena Syakira masih sangat malu jika harus mengakui itu.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suamiku Om GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang