(17)

301 22 0
                                    

Setelah Siwon menenangkan Jeno yang menangis entah kenapa, kini dia berjalan ke kamar yang terletak di paling kiri ujung ruangan lantai dua rumahnya.

Ruangan yang sekarang jarang sekali ia masuki karna selalu kecewa jika membuka ruangan itu, pasti nantinya ia sama sekali tak mendapati sang pemilik kamar.

Tadi setelah mengantar guru cantik yang mengajar di sekolahnya, Siwon masuk ke kamar Jeno dulu karna melihat pintu kamarnya yang terbuka.

Jeno tak pernah membuka pintu kamarnya kecuali ada sesuatu, ini mengapa Siwon yang hendak masuk ke kamar Mark jadi masuk ke kamar Jeno terlebih dahulu.Memastikan putra keduanya itu beristirahat setelah tadi ia mengajaknya makan di luar sambil berjalan-jalan.Namun yang ia dapati, Jeno yang duduk di pojok kamarnya sambil menundukkan kepalanya.

Putra keduanya itu menangis sambil terus berucap minta maaf, ini membuat Siwon khawatiTapi ternyata Jeno sudah tertidur karna sepertinya dia kelelahan menangis bahkan dia terus mengingau minta maaf entah pada siapa jadi Siwon  membaringkan Jeno ke kasurnya agar badan putra keduanya tak sakit.Jeno bahkan terus menangis dalam tidurnya itu membuatnya sedikit lama berada di kamar Jeno untuk menenangkannya sampai Jeno benar-benar tak menangis lagi dalam tidurnya.

Sekarang lelaki paruh baya yang masih sangat tampan itu membuka dengan pelan pintu yang terdapat nama 'Markeu' di atasnya.Ia menutup kembali pintu kamar Mark lalu berjalan ke tempat tidur dimana putra sulungnya berbaring yang ternyata tengah sakit.

Siwon mengusap rambut Mark yang basah oleh keringat.Ia meraba pipi Mark yang juga terkena keringatnya.Suhu tubuhnya hangat tapi putra pertamanya ini masih terus berkeringat.Ia menatap Mark sedih sambil terus mengusap rambut coklat Mark yang baru ia usap lagi.Entah ia lupa kapan terakhir rambut coklat halus putra sulungnya ia usap.

"Ayah kecewa padamu Mark.Kenapa Mark tak menjelaskan dari awal?"tutur Siwon sambil menatap sedih wajah Mark yang tengah tertidur dengan peluh yang masih membanjiri wajahnya bahkan wajah Mark sangat pucat.Siwon juga bisa melihat bibir Mark yang bergetar membuat Siwon semakin membungkus tubuh kecil Mark dengan selimut tebalnya.

"maafkan ayah sayang...Cepat sembuh nak"Siwon mencium singkat bibir pucat Mark yang masih bergetar.Ia mengambil selimut tambahan yang berada di lemari Mark agar Mark tak kedinginan walau suhu tubuhnya hangat.Ia menyempatkan mengecup pelan kening Mark sebelum keluar dari kamar putra sulungnya, membiarkannya istirahat.

Siwon yang hendak keluar dari kamar Mark terhenti saat mendengar Mark yang mengingau jadi dengan segera Siwon kembali berjalan ke tempat tidur Mark dan duduk di tepi ranjangnya, memastikan Mark baik-baik saja.

"Hiks sakit"ingau Mark walau begitu Mark masih tetap menutup matanya tapi wajahnya menunjukkan wajah yang kesakitan membuat Siwon memilih untuk membangunkan Mark.

"Mark"panggil Siwon sambil mengelus-elus pelan pipi Mark, berharap Mark mau membuka matanya karna sedari tadi Siwon sangat khawatir dengan Mark apalagi tadi ia mengingau sakit.

"Ay...yah"ucap Mark pelan.Ia akhirnya membuka matanya walau begitu tatapannya sangat sayu.

Mark berusaha tersenyum tipis.Badannya sangat lemas tapi ia tetap ingin memberikan ayahnya senyuman karna senang sang ayah ada di hadapannya bahkan ayahnya kini tengah menatap khawatir padanya.Mark sangat merindukan ayahnya yang dulu selalu memperhatikannya.

Sebenarnya ia tak percaya jika yang sekarang ada di hadapannya adalah ayahnya.Ia malahan berpikir ini hanya mimpi, tapi dia segera sadar jika dia tengah tak bermimpi karna ia bisa merasakan tangan besar sang ayah yang terus mengelus-elus pipinya dengan lembut.

"Ke dokter yah, kita periksa"ujar Siwon sambil mengambil handuk yang berada di kening Mark.Ia meraba kening Mark yang panas.

Panas Mark sepertinya naik lagi.
"Ti..dak.usah...ayah, aku... sudah baik-baik saja"tolak Mark halus sambil terus tersenyum membuat Siwon benar-benar tak tega melihatnya.

Mianhae My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang