Setalah kepergian Jeno dan Yoona, Siwon kembali duduk di samping tempat tidur Mark.
Ia melihat termometer yang sudah menunjukkan suhu tubuh Mark yang ternyata lumayan tinggi, ini membuat Siwon panik seketika bahkan ia bisa mendengar, Mark meringis kesakitan. Entah kenapa, Jaehyun sekarang datang lebih lama dari biasanya.
Ceklek
Pintu terbuka lagi, menampilkan Jaehyun yang menundukkan kepalanya sambil berujar minta maaf."Maaf paman, aku terlambat. Ada sesuatu yang tak bisa aku tinggalkan"tuturnya yang diangguki mengerti oleh Siwon dan menyuruh Jaehyun untuk segera memeriksa Mark.
Jaehyun mendekati tempat tidur Mark. Ia membuka kancing baju rumah sakit yang sekarang Mark gunakan untuk memeriksanya dengan stetoskopnya.
Siwon dan Jaehyun bisa melihat, tubuh Mark yang sedikit bergetar dan Mark pun sedikit meracau dalam tidurnya.
Jaehyun menganti selang casannula Mark dengan masker oksigen. Oksigen dalam tubuh Mark terus menurun juga menempelkan kabel-kabel di dadanya kembali.
Siwon tak henti-hentinya mengusap-usap rambut Mark dengan perlahan untuk menenangkan Mark yang gelisah dalam tidurnya.
Jaehyun fokus pada kegiatannya, memberikan obat juga memeriksa Mark agar kondisinya bisa lebih baik.
Sepertinya obat kemo yang di terima Mark sangat berefek bagi tubuh Mark yang kaget karna baru menerima obat kemonya.
"Mark"panggil Siwon pelan saat kelopak mata putra sulungnya menampilkan mata coklat yang menatapnya sayu.
"Ayah"ucap Mark pelan. Mark bisa melihat jika Jaehyun tengah memberikan obat pada tubuhnya lagi.
Ia memejamkan matanya saat merasakan ngilu di lengan kanannya akibat suntikan obat yang di berikan Jaehyun.
Mark membuka matanya kembali dan menatap ayahnya yang sedang menatapnya lembut. Ia tersenyum di balik masker oksigen yang di kenakannya.
"Mark anak ayah yang kuat. Kakak Jeno dan Dae Eun yang hebat. Ayah, Jeno, dan Dae Eun sangat bangga padamu sayang. Ayah mohon...terus kuat nak".
Mark yang hendak tertidur karna nyanyian lulaby ayahnya, menoleh ke arah pintu ruangannya yang terbuka, ternyata itu adiknya dan gurunya yang masuk.
Jeno mendekati kakaknya yang sudah membuka matanya walau ia sedikit terkejut, melihat kakaknya yang di tempelkan banyak alat medis lagi di tubuhnya bahkan ia bisa mendengar, layar monitor yang menunjukkan detak jantung sang kakak tapi dirinya berusaha biasa saja agar kakaknya tak ngedrop karna ia terlalu menunjukkan khawatirnya.
Dengan bahagia, Jeno menyodorkan sebuah kotak di hadapan Mark membuat Mark menatap adiknya bingung karna tak mengerti.
"kakak, aku membelikan gelang samaan dengan kakak, tapi beda bentuknya"Jeno memperlihatkan isian dalam kotaknya, ternyata berisi 3 gelang yang memiliki bentuk liontin yang berbeda-beda. Ada yang chettah, anjing, dan kucing.
Jeno mengambil gelang yang berliontin berbentuk kepala chettah lalu memakaikannya ke pergelangan tangan Mark yang terinfus dan juga memakaikan gelang yang berliontin anak anjing pada pergelangan tangannya.
Anak bermata sipit itu tersenyum manis setelah memakaikan gelang untuk kakaknya dan juga untuknya.
Siwon dan Yoona tersenyum, melihat tingkah lucu Jeno pada Mark. Keduanya sama-sama menampilkan ekspresi bahagianya melihat Jeno dan Mark tersenyum hanya karna sebuah gelang.
"Kalo ini punya adik kita kak, nanti aku taruh di kamarnya"tutur Jeno dan Mark mengangguk setuju sembari tersenyum di balik masker oksigennya.
"Terimakasih Jeno".Jeno mengangguk, dia menaruh kotak yang masih berisikan gelang berliontin kepala kucing di tasnya karna nantinya gelang ini akan dia taruh di kamar adik perempuannya nanti karna itu milik Dae Eun lalu memberikan paper bag yang sedari tadi di pengangnya kehadapan ayahnya.
"Ini pesanan ayah. Ayah sekarang makan...nanti kalo tidak, ayah sakit"peringat Jeno yang diangguki 'iya' oleh Siwon dan mengambil paper bag yang di sodorkan oleh Jeno yang ternyata berisi makanan dan minuman untuknya juga ada bubur untuk Mark. Hanya saja, Mark sedang tidak bisa makan sekarang, mungkin akan Siwon saja yang memakannya nanti.
Jeno duduk di samping sang ayah sambil menyalakan TV untuk melihat kartun kesukaannya di ikuti Mark yang juga turut ikut menonton kartun bersama adiknya.
Keduanya larut dalam kartun yang di tampilkan sampai keduanya pun tertidur.
Siwon yang baru selesai makan langsung memindahkan putra keduanya yang tertidur di samping putra sulungnya.
Jeno tertidur sembari memengang lengan kakaknya, begitupun Mark yang tertidur sambil memengang lengan adiknya yang tertidur di samping tempat tidurnya sembari terduduk.
Siwon tak ingin saat Jeno bangun, putra keduanya itu kesakitan akibat tidurnya dalam posisi yang tidak benar jadi ia membaringkan Jeno di sofa yang biasa di tiduri Jeno lalu menyelimuti tubuh Jeno sampai dadanya agar Jeno tak kedinginan.
Siwon kemudian beralih pada putra sulungnya yang juga tertidur. Ia mengecek suhu tubuhnya yang ternyata tak sepanas tadi.
Ia membuka selimut tebal yang menutupi tubuh putra sulungnya untuk membernarkan selimut tipis yang menutupi bagian kakinya yang terbuka.
Dengan perlahan, ia membetulkan kaki Mark yang sedikit menekuk, takut mengenai selang kateternya yang bisa membuat benda pribadi milik Mark sakit.
Ia menyelimuti kembali kaki Mark dengan selimut tipis lalu menyelimuti tubuh Mark yang sedang di tempelkan alat-alat medis lagi dengan selimut tebalnya agar bajunya yang sedang terbuka tak membuat Mark kedinginan.
Ceklek
Pintu ruangan Mark terbuka, menampilkan Yoona yang tadi ijin untuk pergi keluar.
Yoona menaruh paper bag yang isiannya di belinya di luar untuk Jeno maupun Mark.
Ia tadi sebenarnya pergi ke supermarket untuk membelikan cemilan dan beberapa mainan untuk Mark dan Jeno agar keduanya tak bosan.
Siwon berjalan ke arah Yoona yang sedang membereskan barang bawaannya."Kau besok kembali ke Jepang"tanya Siwon yang diangguki 'iya' oleh Yoona yang masih sibuk menaruh barang bawaannya.
"hmm...aku sudah memesan tiketnya untuk besok. Aku akan memberikan beberapa barang untuk Jeno dan Mark sebelum pergi...jadi aku harap, nanti malam kau mau menemui ku"tutur Yoona yang sudah merapikan barang-barangnya.
Ia melirik Jeno maupun Mark yang sudah tertidur dengan pulasnya.
Senyumannya terukir di wajah cantiknya, melihat kedua anak lelaki yang tampak sangat mengemaskan dan juga tampab walau keduanya tengah tertidur.
Ada rasa berat dan tak tega sebenarnya meninggalkan keduanya.
Hari ini, hari terakhirnya bersama Jeno dan Mark maupun Siwon di Korea Selatan walau Yoona ingin jika nanti Siwon dan kedua putranya, menemuinya juga putrinya di Jepang nanti.
Yoona tetap ingin hubungannya dengan kedua putra Siwon maupun Siwon tetap seperti ini. Ia harap pun, nanti putrinya bisa berteman baik dengan Mark maupun Jeno.
Siwon mengangguk pelan dengan wajahnya yang tak bohong jika dia sedih dengan Yoona yang harus kembali ke Jepang besok"baiklah, aku akan menemui mu nanti. Terimakasih atas semuanya Yoona"ujar Siwon yang sangat berterimakasih dengan semua yang Yoona lakukan padanya juga pada kedua putranya, terutama pada Mark.
Ia sangat berharap jika Yoona bisa berubah pikirannya juga mau menerima lamarannya.
Yoona tersenyum dan memeluk Siwon yang kini tengah menatap Mark yang tertidur"maaf, aku tak bisa menerima ajakan mu waktu itu, tapi jika aku berubah pikiran...aku akan mengabari mu"tutur Yoona yang membuat senyuman tipis terukir di wajah tampan Siwon.
"secepatnya Yoona...ku mohon".
___________________
Votenya juseyo:)kalian kan baik:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae My Brother
Fanfiction"kak,apa yang harus aku lakukan?maafkan aku kak, kakak jadi seperti ini". "maafkan aku kak,jika saja aku bisa mengendalikan emosiku dan membuang semua egoku mungkin kakak tak akan seperti ini sekarang". Bagi pembaca baru tolong perhatikan chapter ny...