"Ayah tak ke kantor?"tanya Jeno yang tengah sibuk mengolesi selai ke rotinya.
Haechan yang duduk di samping Jeno hanya mendengarkan saja obrolan Jeno dan ayahnya sambil terus mengoles selai ke rotinya juga.
Anak lelaki berkulit Tan manis ini memang akan sarapan bersama Jeno, baru keduanya pergi bersama ke sekolah.
Bukannya Haechan malu atau apa, hanya saja ia tahu kalo ayahnya Jeno sudah tahu apa yang terjadi dengan Mark, kakak Jeno.
Haechan akan mendengarkan dulu.Ia berniat juga untuk memberitahukan tentang ia yang melihat Mark saat ingin ke kamar mandi.
Siwon mengangguk sambil bilang 'tidak' lalu duduk di kursi makan yang biasanya ia duduki.Ia menoleh kearah Haechan, anak tetangganya yang masih sibuk memberi selai ke rotinya.
"Haechan...kau tau sesuatu?"tanya Siwon membuat Haechan yang masih sibuk menghias rotinya dengan selai menoleh cepat ke arah paman yang sangat baik padanya.
"Tau apa paman?"tanya Haechan balik.Ia sama sekali tak mengerti tentang apa yang baru saja di tanyakan oleh ayahnya Jeno.
"Tentang Mark dan sekolah?"tanya Siwon lagi sambil memberikan 2 gelas susu yang di buatnya untuk Haechan maupun Jeno.
Jeno memilih terdiam.Dia memilih memakan rotinya dan meminum susunya.Ia hanya akan mendengarkan Haechan yang pastinya akan bercerita banyak tentang kakaknya.Ia tahu kenapa sang ayah memilih bertanya pada Haechan, bukan padanya karna sang ayah tahu hubungan Jeno dan Mark memang tak baik walau sebenarnya Jeno juga tahu perihal kakaknya di sekolah hanya memang, Haechan yang lebih tahu semuanya tentang apa yang terjadi dengan kakaknya dan sekolahnya.
Haechan menatap lantai dua rumah Jeno.Ia menghembuskan napas pelan bersiap untuk bercerita dengan sebelumnya ia menoleh ke arah Jeno yang tengah memakan rotinya.Haechan meminta ijin kepada Jeno, apa dia boleh memberitahukan semuanya pada ayah Jeno atau tidak boleh? Haechan takutnya nanti Jeno marah padanya yang berakhir ia di di diami entah sampai kapan.
Baginya tanpa Jeno tak seru.Nanti dia kesepian walau ada Renjun dan Jaemin sebenarnya.
Jeno mengangguk pelan walau ia sama sekali tak memberikan ekspresi wajah apapun.Tapi untungnya Haechan melihat anggukannya.
Haechan menatap ayah sahabatnya yang masih menunggunya untuk bercerita, ini membuatnya jadi tak enak."1 hari yang lalu, saat aku ingin ke kamar mandi.Aku menemukan kak Mark yang berjalan terburu-buru dengan wajah dan tubuh yang lebam-lebam-
-aku menyuruhnya ke UKS, tapi kak Mark menolak-
-dia bilang, dia baik-baik saja, padahal aku bisa lihat sendiri kak Mark tengah menahan kesakitannya-
-Sebenarnya memang kali ini kak Mark sampai di pukuli habis-habis oleh teman-temannya atau murid yang lain-
- tapi kak Mark, pernah di kerjai oleh murid-murid kelas lain...sampai-sampai dia harus di hukum berlari mengitari lapangan, padahal itu bukan salahnya-
-banyak sekali yang merundung kak Mark, menjailinya ataupun menatapnya tak suka karna mereka menganggap....
Haechan mengingit bibir bawahnya.Bingung mau di lanjutkan atau tidaknya.
Ini masalah sensitif soalnya, apalagi menceritakan langsung tentang apa yang di bicarakan banyak murid-murid sekolah tentang Mark pada ayahnya sendiri.Takut nantinya akan membuat sekolah menjadi mencekam.
Siwon menaikkan alisnya, menunggu Haechan untuk melanjutkan ceritanya tentang apa yang terjadi pada Mark, putra sulungnya.
"menganggap apa Haechan?Bisakah Haechan lanjutkan lagi"pinta Siwon dengan masih menatap Haechan mengintimidasi membuat Haechan merasa menjadi penjahat yang tertangkap basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae My Brother
Fanfiction"kak,apa yang harus aku lakukan?maafkan aku kak, kakak jadi seperti ini". "maafkan aku kak,jika saja aku bisa mengendalikan emosiku dan membuang semua egoku mungkin kakak tak akan seperti ini sekarang". Bagi pembaca baru tolong perhatikan chapter ny...