"Jen, ayahmu kesini ada urusan apa?"tanya Renjun pada Jeno yang baru saja datang dan hendak duduk di bangkunya.
Jaemin, teman sebangku Renjun juga memutar tubuhnya menghadap ke belakang untuk mulai menibrung obrolan Renjun dan Jeno walau Jeno belum menjawab pertanyaan Renjun.Dia kan juga penasaran dan kepo untuk kali ini, padahal biasanya ia acuh tak acuh sih sama dengan ketiganya.
"Ahhh...sebal sekali sih!Lewat saja sampai susah!"omel Haechan yang baru saja sampai di tempat duduknya.
Dia dengan kesal mendudukkan dirinya di bangku samping Jeno yang kosong karna itu memang bangkunya.
Renjun dan Jaemin sampai harus menahan tawanya karna melihat penampilan Haechan yang sudah berantakan saja padahal dia baru datang.
"Kau habis dari mana Chan?masih pagi, tapi penampilanmu sudah sangat acak-acakan...Tak mandi?"tanya Jaemin sambil meledek Haechan yang pada akhirnya membuatnya tertawa di barengi Renjun yang memang paling senang menertawakan pemuda berkulit Tan manis itu karna dia memang mempunyai dendam kesumat dengannya.
Haechan mencemberutkan bibirnya kesal sambil menoleh ke sampingnya, dimana Jeno berada.
Jeno juga sekarang sama dengan Renjun dan Jaemin.Sahabat sekaligus tetangganya ini juga tengah menertawakannya sampai-sampai matanya tak terlihat.
"Ini semua karna Jeno! dan enak saja ya kau Jaemin!..aku mandi, bahkan luluran lama yah"ujar Haechan kesal membuat Jeno yang tertawa langsung menghentikan tawanya dan menatapnya tak terima.
"Bagaimana bisa aku?Aku tak melakukan apapun padamu Chan"sanggah Jeno.
Haechan memutar matanya malas.Bukan salahnya bagaimana?teman-temannya itu berkumpul memenuhi pintu kelas sampai membuatnya tak bisa masuk karna ingin melihat Jeno dan ayahnya.
Jeno ini memang suka lupa diri dan identitasnya.Ingin rasanya Haechan belikan kaca tapi ia yakin, Jeno bisa membeli pabriknya jika mau jadi tak usalah dia repot buang-buang uangnya.
"Ah tau ah, capek!"gerutu Haechan sambil memberikan wajah kesalnya tapi menurut ke-3 sahabatnya malah membuat Haechan jadi lucu.
"Oh iya, ayahmu kesini untuk apa Jen?"tanya Renjun lagi setelah puas menertawakan Haechan yang masih menampilkan wajah kesalnya karna tak terima di tertawakan oleh ke-3 sahabatnya.
Jaemin juga menghentikan tawanya.Lelaki yang di kenal dengan nama Nana itu menatap penasaran Jeno.
Ayah Jeno itu jarang sekali ke sekolah, bisa di katakan sangat jarang malahan, hanya waktu penyambutan siswa baru atau ada acara resmi sekolah, baru ayah Jeno datang.Tapi kan hari ini tak ada apapun.Setau Renjun dan Jaemin, ayahnya Jeno itu lebih sibuk di perusahaan besar miliknya.
Jeno menghembuskan napas pelan sambil melihat pemandangan luar kelasnya melalui jendela di sampingnya"Kita bersiap saja untuk ke aula.Kalian akan tau...kenapa ayahku datang ke sekolah"jelasnya yang membuat Renjun dan Jaemin saling pandang karna tak mengerti ucapan Jeno, sedangkan Haechan menelan susah salivanya karena tau apa yang akan terjadi nantinya.
Siwon dengan wajah dingginnya masuk ke ruangan para guru-guru yang sibuk berlalu lalang untuk bersiap mengajar karna sebentar lagi jam pelajaran di mulai.Namun seketika, mereka semua langsung menghentikan aktivitas mereka saat mendapati pemilik sekolah yang datang dengan tiba-tiba.
Semua guru-guru langsung diam di tempat mereka sambil membungkukkan setengah badan mereka, menyambut kedatangan Siwon yang tiba-tiba begitupun dengan Yoona.
Guru baru itu terkejut saat tiba-tiba semua rekannya menghentikan aktivitas mereka dan langsung membungkukkan tubuh mereka saat Siwon yang ia ketahui namanya, masuk ke dalam ruagan para guru.Tentu saja Yoona mengenal pria paruh baya yang tampan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae My Brother
Fanfiction"kak,apa yang harus aku lakukan?maafkan aku kak, kakak jadi seperti ini". "maafkan aku kak,jika saja aku bisa mengendalikan emosiku dan membuang semua egoku mungkin kakak tak akan seperti ini sekarang". Bagi pembaca baru tolong perhatikan chapter ny...