Mafia 2

2.5K 210 121
                                    

Abaikan soal judul awakowakak....
NauNau cuman ngarang, keinget nama FrostFire ya udah bagi dua 🗿
Kalo artinya gak ngeh ya udah di ngeh in aja 🗿🙏

So enjoy~

Detak jantung seakan berhenti bagi bagi Ice dan Blaze ketika mereka berdua jatuh bersama-sama ke dalam jurang tersebut. Dengan cepat Ice menarik Blaze ke dalam pelukannya dan mendekapnya dengan erat, begitu pula dengan Blaze yang langsung membalas pelukan tersebut secara reflek.

Keduanya sempat tergulung menggelinding menuruni jurang yang begitu curam tersebut sebelum akhirnya jatuh ke dalam sungai yang memiliki arus begitu deras di bawah tebing jurang tersebut.

Beruntungnya sebelum benar-benar jatuh ke dalam sungai, Ice sempat mengambil nafas yang banyak. "Fuah!! Haaahhh!! Hah! Hah!" Begitu bisa mendorong dirinya sampai ke permukaan sungai, dia segera mengambil nafas lagi untuk mengisi tenaganya melawan terjangan arus sungai. Menggunakan satu tangan nya dia mencoba berenang ke tepi sungai tanpa melepas pelukan eratnya pada Blaze di tangan satunya.

Keduanya pun akhirnya terdampar di sisi sungai yang masih mengalir deras. Tentunya letak posisi mereka sangat jauh dari titik awal mereka jatuh dari jurang menuju sungai.

"Uhuk-uhuks!! Hoek!!" Blaze terbatuk-batuk dan sempat muntah beberapa kali karena terlalu banyak terminum air sungai. "Hah...hah.... Hari ini sial sekali!" Gerutunya, tiba-tiba teringat sesuatu. "Ah! Di mana orang itu?!" pekik nya terlihat panik mencari keberadaan Ice sembari mengedarkan pandangannya.

Terlihat oleh netra merahnya Blaze, Ice yang sedang mengeringkan jaketnya, bahkan sesekali memeras nya. "Hah.... Syukurlah, ku pikir kami terpisah. Eh tunggu," Dia memperjelas pengelihatan nya pada Ice, terlihat bahwa Ice mengalami beberapa luka di tubuh nya. "Umhh.... Apa dia melindungi ku selama di dalam sungai? Tubuhku tidak terasa lecet sama sekali," batinnya sembari menghampiri Ice dengan perlahan-lahan. "H-Hey-"

"Keringkan bajumu," ucap Ice sembari mengibas-ngibaskan jaketnya. Dia melihat ke bagian atas mereka terjatuh lalu menghela nafas berat.

Blaze terlihat ragu-ragu untuk melepaskan jaketnya. Bagaimana tidak? Blaze tidak memakai dalam apapun selain jaket tanpa lengan yang sedang melekat di tubuhnya dalam keadaan basah kuyup. Terpaksa dia hanya memeras ujung-ujung jaketnya.

"Kalau manjat lumayan.... Hah... susah ini mah," batin Ice sembari memakai kembali pakaiannya. Dia melirik Blaze lalu menaikkan sebelah alisnya. "Gak bakalan cepat kering," tegurnya.

"A-ah! Gak papa, nanti juga kering sendiri," jawab Blaze dengan cepat. Ice hanya menggedikkan kedua bahunya terlihat tidak perduli. "U-umhh.... Anu...maaf sudah mendorong mu," ucap Blaze terlihat merasa bersalah.

"Mmm...tak apa," jawab Ice. Dia melihat sekeliling. "Hah.... Kapan mereka akan menjemput ku?" batin nya, tepat ketika dia hendak melangkah, rasa nyeri yang luar biasa langsung terasa di kakinya hal tersebut langsung membuat nya terduduk. "Akh-! Ssthhh..."

"Hey!!" Blaze yang melihat itu tentunya terkejut. Segara dia menghampiri Ice. "Hati hati, kau sedang terluka," ucapnya. "Ughh.... Sebentar lagi malam, bagaimana ini? Apa sesulit itu menemukan kami?!" batinnya sembari mengedarkan pandangannya, terlihat oleh netra merah terangnya sebuah goa di sana. "Di sana...ada goa. Kita ke sana dulu ayo. Aku akan buatkan api unggun," ucapnya dan diangguki oleh Ice. Dengan sedikit susah payah dia memapah Ice dan membawanya ke gua tersebut.

"Hah.... Maaf merepotkan mu hahh.... Hah.... Hah...." Ice merasakan tubuhnya mulai melemah dan melemas. Perlahan pandangannya mulai mengabur sebelum akhirnya jatuh tak sadarkan diri. Sayup-sayup dia sempat mendengar suara Blaze yang terdengar panik.

·˚ ༘₊· ͟͟͞͞꒰➳𝑭𝒓𝒐𝒔𝒕 𝑨𝒏𝒅 𝑭𝒊𝒓𝒆 𝑶𝒇 𝑴𝒂𝒇𝒊𝒂 ༻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang