[STRAY CRIMINAL] - Two

487 39 0
                                    

"NAIKKAN KETINGGIANNYA!!"

Dengan begitu mudahnya dia bergelantungan menggunakan satu tangan dengan tangan satunya lagi menembaki para polisi yang berada di bawahnya.

DOR

DOR

DOR

Setelah tidak ada tembakan balasan, dengan sekali ayunan dia sudah berdiri tegak di atas heli.

"Ke arah barat," perintahnya yang diangguki sang pilot.

"Black."

"Hem, katakan!" sahutnya dengan mata terus mengawasi sekitar.

"Wajahmu telah teridentifikasi oleh ASIO¹. Lebih baik jika dirimu bersembunyi terlebih dahulu," ucap suara berasal dari earpiece.

Dia menyeringai. "Tentu, aku akan bersembunyi."

"Selama masa persembunyian mu jangan pernah menarik perhatian siapapun itu. Aku menyarankan mu untuk bersembunyi ke Indonesia. Aku memiliki teman di sana."

"Untuk itu aku tidak bisa yakin. Kau tahu sendiri bukan? Wajahku ini terlalu sempurna untuk tidak mendapatkan perhatian," ujarnya dengan sombong.

"Ck! Terserah kau saja. Aku sudah memperingati mu."

Dia memutar bola matanya malas. "Siapa nama kawan mu itu? Dan dimana tempat tinggalnya?"

Sekarang mereka telah melewati batas perairan Indonesia dengan Australia di Samudera Hindia.

"Darren Smith Williams, seorang pengusaha dan pebisnis senjata ilegal, dulunya. Dia tinggal bersama istri dan anaknya di wilayah Semarang, Jawa Tengah. Aku juga sudah mempersiapkan paspor dan visa palsu untuk menyembunyikan identitas asli mu."

"Baiklah."

"PASTIKAN SETELAH KAU SAMPAI SEGERA HUBUNGI AKU."

Dia langsung memutuskan panggilan mereka secara sepihak dan fokus melihat pemandangan di hadapannya.

"Indonesia, I'm coming."

🍁🍁🍁

Namun tidak disangka-sangka, ternyata tentara yang menjaga perbatasan telah mengetahui kedatangannya. Bisa dibilang jika agenda persembunyiannya kali ini tidak direncakan dengan matang. Jadi, akibatnya sudah dipastikan kedatangannya akan menciptakan kehebohan kecil. Baginya.

"Mereka melakukan pergerakan."

Para tentara itu memberi kode pada mereka untuk segera melakukan pendaratan.

"Bagaimana? Kita mendarat?" tanya sang pilot.

Dia menyeringai lebar. "Tentu saja, tidak."

"Kecepatan penuh menuju utara!" perintahnya dengan tiba-tiba membuat sang pilot sedikit kalang kabut.

Adrenalinnya merasa terpacu saat para tentara itu membombardir helikopter yang ditumpanginya dengan peluru.

"Tuan, helikopter ini sudah terkunci. Kita harus segera keluar dari sini," ucap sang pilot dengan panik.

Dia melihat ke bawah dimana hanya berupa pepohonan yang tidak terlalu rimbun. Lalu bergegas dia mengambil ransel miliknya yang berisi senjata dan peralatan penting.

STRAY CRIMINAL (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang