[STRAY CRIMINAL] - Ten

133 18 0
                                    

Callista berdiri di depan cermin menatap pantulan dirinya.

"Baju udah oke, celana oke, sepatu oke, rambut juga udah cetar. Perfect."

Dia mengambil tote bag yang berisi buku-buku mata kuliah hari ini dan berjalan keluar kamar kosnya.

"Tumben banget jam segini udah rapi." Tetangga kos sebelah bernama Reina terheran-heran dengan perubahannya pagi ini.

Callista tersenyum lebar sambil mengibaskan rambutnya. "Soalnya udah disemangatin sama ayang."

Reina berlagak muntah. "Oh udah punya ayang? Kirain situ gak suka cowok."

"Gila lo bilang gue gak suka cowok!" sewot Callista sambil mendelikkan matanya.

"Habisnya gue gak pernah liat lo deket sama cowok lain selain dua sahabat lo itu."

Memang apa yang dikatakan Reina ada benarnya. Callista tidak pernah berdekatan dengan laki-laki lain selain kedua sahabatnya itu. Dalam organisasi pun dia cenderung menghindari satu proker dengan laki-laki.

"Dahlah lo menghambat gue aja. Gue cabut duluan!"

Callista berlari kecil menuju kampus. Dia tidak memakai kendaraan karena jarak fakultasnya dengan kosnya tidak jauh. Hanya butuh sekitar sepuluh menit.

"Cal."

Callista menghentikan langkahnya dan menengok ke belakang.

"Bareng gue yuk!"

"Gak deh. Udah deket juga," tolaknya.

Saka mematikan mesin motornya. "Ayo! Nanti kita kumpul-kumpul dulu sama yang lain," bujuknya lagi.

Callista menunduk menatap sepatunya. "Gue ragu ketemu sama yang lain setelah kejadian kemarin."

Saka turun dari motor dan berjalan mendekati Callista. "Mereka gak akan marah lama-lama ko."

"Percaya sama gue." Saka memegang kedua pundaknya sambil tersenyum.

Callista akhirnya mengangguk menerima ajakan Saka untuk berangkat bersama.

"Kalau gue boleh tau, sebenarnya lo sibuk apa sih sekarang?" tanya Saja hati-hati.

Callista terdiam, bingung ingin menjawab apa. Dia takut jika Saka tau kalau dirinya dekat dengan Zein mengingat sikap laki-laki itu pada Zein dulu.

"Gue lagi ada proker sama anak-anak baksos," jawabnya tidak sepenuhnya salah.

Saka mengangguk paham. "Udah sampe nih."

Callista turun dari motor dan menunggu Saka memarkirkan motornya.

"Anak-anak udah nunggu di tempat biasa."

Callista berjalan lebih dulu dengan Saka yang membuntutinya di belakang. Tangannya merogoh ponsel yang ada di saku celananya, mengecek apakah ada notifikasi dari orang yang dia tunggu.

"Ko gak ada kabar sih," gumamnya kesal.

Saka hanya diam melihat Callista yang bergumam sendiri. Sebenarnya dia tidak percaya dengan alasan yang diberikan Callista. Karena dia sendiri ketua dari UKM baksos dan dia tahu kalau tidak ada proker kerjasama antara UKM-nya dengan organisasi yang diikuti Callista.

Tak lama kemudian, mereka pun sampai di sebuah gazebo dimana mereka sering kumpul dan nongkrong sambil mengerjakan tugas.

"Akhirnya dateng juga lo." Sam melakukan tos ala lelaki dengan Saka. Sedangkan Callista masih berdiri diam dengan canggung.

"Ngapain berdiri terus? Duduk sini!" Saka menepuk kursi di sebelahnya menyuruh Callista untuk duduk di sana.

Dengan ragu Callista duduk di samping Saka. Diliriknya Ana dan Joice yang diam saja tidak menatap ke arahnya.

STRAY CRIMINAL (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang