Hampir seminggu Zeyn tinggal di rumah Darren. Karena tubuhnya masih lemah dan butuh waktu untuk memulihan kembali akibat terkena serpihan bom malam itu.
Sekarang keadaannya sudah berangsur pulih, hanya luka-luka kecil saja yang tersisa. Dan kini Zeyn sudah berada di apartemennya setelah sebelumnya dia mampir ke mall untuk membeli ponsel baru.
Ponsel lamanya hilang saat peristiwa malam itu, mungkin saja terjatuh. Dia tidak terlalu khawatir, karena di dalam ponsel itu tidak ada apa-apanya.
Setelah mandi, dia berencana untuk menemui Callista. Pasti perempuan itu marah dan kesal kepadanya karena selama seminggu tidak memberinya kabar.
"Aku harus membelikan apa untuknya?" monolog Zeyn.
Dia mencari referensi barang apa yang harus dia beli untuk Callista di google. Hampir sepuluh menit dia berselancar di internet, akhirnya dia memutuskan untuk membeli bunga dan coklat. Sangat klasik sebenarnya dan sudah menjadi rahasia umum jika kebanyakan kaum hawa menyukai dua hal itu.
Zeyn mengambil kunci mobil yang ada di meja dan berjalan keluar.
"Siang, Pak. Baru pulang dari dinas ya?" sapa seorang satpam bernama Muklis dengan ramah.
Zeyn membalasnya hanya dengan berdehem dan mengangguk singkat. Setelah itu, dia langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi menuju supermarket terdekat.
"Selamat pagi. Selamat datang di Indomaret."
Zeyn memilih beberapa merk coklat yang tersedia. Dia tidak tau rasa dan merk apa yang disukai Callista. Jadi dia membeli semuanya saja.
"Ini saja, Pak?"
Zeyn mengangguk singkat sebagai jawaban.
"Pulsanya sekalian, Pak? Mumpung ada promo beli 100.000 gratis__"
"Tidak," potong Zeyn sebelum penjaga kasir itu semakin banyak berbicara.
Pegawai berjenis kelamin perempuan itu tersenyum malu dan menyerahkan belanjaan Zeyn. "Totalnya 550.400, Pak."
Zeyn menaruh enam lembar uang berwarna merah di meja kasir. "Ambil kembaliannya!"
Tanpa menunggu respon sang kasir, Zeyn langsung keluar dari minimarket tersebut dan pergi menuju toko bunga.
"Semua jenis bunga yang ada dalam satu buket," ucapnya.
Penjaga toko itu menggaruk kepalanya. "Yakin, Pak? Kalau boleh tau untuk siapa bunganya?"
"Perempuan," jawab Zeyn singkat.
"Biasanya perempuan suka bunga mawar, Pak. Kalau mau, saya buatin buket bunga mawar aja gimana?" ucap penjaga toko itu dengan takut-takut. Bagaimana tidak takut kalau ekspresi Zeyn begitu datar dan membawa aura suram.
"Ya."
Setelah menunggu hampir setengah jam, akhirnya buket bunga mawar yang dia pesan sudah jadi.
"Totalnya 650.000, Pak."
Zeyn menyerahkan uang berwarna merah sebanyak tujuh lembar. "Ambil kembaliannya!"
Si penjaga toko tersenyum lebar. "Makasih banyak, Pak. Lain kali mampir lagi ya!"
Tidak menggubris perkataan penjaga toko bunga itu lagi, Zeyn segera masuk ke dalam mobil dan pergi ke kampus untuk menjemput Callista.
🍁🍁🍁
"Habis ini mau kemana? Nongkrong kuy! Kita udah lama gak nongkrong bareng loh," ucap Sam.
"Aku sih ngikut aja," sahut Ana yang disetujui Joice.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAY CRIMINAL (Hiatus)
Teen FictionCover by Pinterest "Sh*t! Where is this?" Laki-laki itu seketika waspada mendengar suara langkah kaki mendekat. "Who are you?!" Perempuan di hadapannya hanya terbengong dengan mulut terbuka lebar. Satu detik. Dua detik. Tiga detik. "ANJIRR GUE NE...