Camping with Mantan?

6 3 3
                                    

Masa pengenalan lingkungan sudah selesai, agenda tahunan selanjutnya adalah kegiatan camping buat para siswa baru yang diadakan oleh organisasi Pramuka. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa solidaritas dan agar mereka bisa saling lebih mengenal satu sama lain dan bisa bekerja sama.

Kali ini Kyara lagi-lagi berperan aktif dalam kegiatan nya selaku panitia. Karena ia memang anggota Pramuka aktif di SMAGAM jadi mau tidak mau Kyara harus mengikuti kegiatan ini dan itu berarti ia akan ada di kegiatan yang sama dengan orang yang sedang mati-matian ia hindari.

Camping ini terdiri atas beberapa anggota Pramuka dari kelas 12 dan 11 selaku panitia dan seluruh siswa baru selaku peserta.

"Baik adik-adik apakah semuanya sudah siap dan hadir lengkap?"

"Siap kak!" Jawab seluruh peserta camping.

"Semua barang yang sudah disampaikan untuk dibawa sudah lengkap?"

"Siap lengkap kak!"

"Baik kalau begitu silahkan berbaris rapi dan dengan tertib naik ke bis agar kita bisa berangkat dan sampai disana sebelum malam. Saya ingatkan kembali ini adalah kegiatan pertama kalian sebagai siswa SMAGAM jadi harap jangan ada yang buat onar, Mengerti?"

"Siap mengerti kak!"

Semua peserta sibuk naik ke bis, sedangkan para panitia dikumpulkan untuk diberikan sedikit arahan dari pembina Pramuka SMAGAM.

"Bagaimana semuanya aman?" Tanya Pak Refal.

"Siap aman kak, semua peserta hadir lengkap dan siap berangkat. Para panitia juga sudah memiliki tugasnya masing-masing pak."

"Baik saya berikan kalian tanggungjawab untuk kegiatan ini, dan silahkan bekerja sama dengan baik. Yasudah mari kita semua bersama-sama berangkat agar bisa sampai tepat waktu."

"Siap kak!"

Para panitia dan pembina juga turut naik ke bis, berhubung ada dua bis Kyara berharap bis pilihannya adalah bis yang berbeda dengan Satria. Namun sayang seribu sayang harapannya pupus seketika saat melihat satu-satunya bangku yang tersisa di bis itu adalah bangku di sebelah Satria.

Kyara tidak punya pilihan lain selain duduk disana, entah kemana perginya Rika dan Ale padahal mereka juga panitia tapi sedari tadi Kyara tidak melihat mereka karena kesibukan masing-masing.

Kyara memutar otak, melihat salah satu teman Satria yang duduk di depan bersama seorang lelaki yang asing baginya Kyara punya ide. Kyara lebih memilih duduk dengan orang asing daripada dengan Satria.

"Zaky, Gue boleh minta tolong?"

"Minta tolong apa yah kak?"

"Lo aja yang duduk disebelah Satria, biar gue disini. Boleh kan?"

Zaky menengok ke Satria yang daritadi menatapnya, Satria menggeleng cepat sebagai kode agar Zaky tidak pindah karena ini semua memang rencana Satria.

"Gimana yah kak, kenapa gak kak Kyara aja yang duduk disebelah Satria."

Kyara melihat Satria yang sedang tersenyum penuh kemenangan mendengar jawaban Zaky, Kyara paham ini semua ulah Satria. Pria ini memang sangat menyebalkan.

Seorang lelaki disebelah Zaky ikut mendengar obrolan mereka. Dan berinisiatif untuk menawarkan kursinya untuk Kyara. Wajahnya asing, sepertinya dia siswa SMP lain.

"Kak duduk disini aja, biar saya yang pindah disebelah Satria."

Mendengar itu Kyara langsung menerima tawaran lelaki itu tanpa berpikir panjang, Kyara membaca nametag orang tersebut Azka.

"Makasih Azka." Ucap Kyara sambil tersenyum saat Azka benar-benar telah menyelamatkan nya dari Satria.

Zaky melirik ke arah Satria yang melempar tatapan tidak senang saat melihat Kyara duduk di dekat Zaky dan malah Azka yang duduk di sebelah nya.

Tak sempat Satria berpindah dengan Zaky, salah satu panitia sudah memperingatkan bahwa bus segera berangkat dan seluruh penumpang diharapkan duduk di bangku masing-masing.

Sesampainya di lokasi perkemahan, seluruh peserta diarahkan untuk mendirikan tenda nya sesuai dengan kelompok yang telah dibagikan.

Panitia juga sibuk mendirikan tenda mereka masing-masing.

Kyara juga kini sedang berusaha mendirikan tenda nya sendiri karena teman satu tenda nya sedang menyiapkan untuk acara selanjutnya.
Tanpa Kyara sadari ternyata sedari tadi ada sepasang mata yang sedang memperhatikan nya kesulitan mendirikan tenda.

Kyara menghela nafas kasar, ia frustasi karena ternyata mendirikan tenda sendiri itu tidak gampang. Disaat ia ingin meraih kembali tenda yang masih berantakan itu, tiba-tiba seorang lelaki lebih dulu meraihnya. Lelaki itu lantas merakit tenda Kyara tanpa mengatakan sepatah kata pun dan tidak butuh waktu lama bagi lelaki itu untuk menyelesaikan nya.

Kyara yang masih terpaku diam menatap lelaki tersebut tiba-tiba dikagetkan oleh temannya yang baru datang dan menepuk pundaknya dari belakang.

"Wah tendanya udah jadi, maaf yah ra Lo jadi harus mendirikan tenda kita sendiri." Ujar Syifa-salah satu panitia perkemahan saat melihat tenda mereka sudah siap huni.

"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Final Destination Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang