Chapter 11

7.8K 771 18
                                    

Jangan lupa vote+komen
Gratis loh. Follow juga authornya, ya

Para penghuni istana tengah bersiap-siap menyambut kedatangan tamu yang tak lain keluarga kerajaan Atrix yang datang berkunjung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para penghuni istana tengah bersiap-siap menyambut kedatangan tamu yang tak lain keluarga kerajaan Atrix yang datang berkunjung.

Kerajaan Atrix dan Venarix sudah lama menjalin hubungan baik, bahkan kedua penguasa kerajaan itu menjalin hubungan persahabatan yang baik. Saat salah satu dari mereka mendapat masalah, maka tak segan mereka membantu bahkan masalah tersulitpun mereka saling bahu membahu. Jadi, kegiatan kunjungan ini sudah menjadi kebiasaan dilakukan keduanya.

Para pelayan sudah bersiap-siap di gerbang utama dan pintu utama, berdiri rapi dalam balutan seragamnya. Di sisi lain, para keluarga kerajaan sudah tampak cantik dan gagah dengan baju kebesaran mereka masing-masing.

Helaan napas lelah Vaela hembuskan. Dia sudah berdiri disamping kakaknya sejak tadi tapi sang tamu yang di bilang ibunya itu tak kunjung datang, kakinya lelah jika berdiri terus seperti ini. Posisi mereka sekarang mengapit Leander dan Gania yang merupakan kaisar dan permaisuri, di samping Leander berdiri ibu suri, Garret, Fabian, Kevan dan Vaela sedangkan di samping Gania berdiri Leandra bersama keluarga kecilnya.

Vaela meraih sebelah tangan Kevan untuk dia genggam, sesekali mengayunkannya untuk menghilangkan kebosanan.

"Hey, kau bosan?," tanya Kevan yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik adik kecilnya itu yang di jawab Vaela dengan anggukan kepala.

Merogoh saku jasnya, Kevan mengeluarkan bungkusan cookies untuk diberikan kepada Vaela. "Ini untukmu, kemari biar Kakak menggendongmu."

Mendengar ucapan kakaknya dengan senang hati Vaela merentangkan tangan. Mulutnya menggigit sedikit demi sedikit cookies yang di berikan Kevan, tak lupa dia menawarkannya kepada Fabian yang juga memperhatikannya.

"Makan pelan-pelan. Bersabarlah, sebentar lagi tamunya akan tiba," ujar Fabian sembari mengelus pelan rambut Vaela.

Tak lama dari jauh muncul tamu yang di tunggu-tunggu menggunakan batu teleportasi. Para anggota keluarga kerajaan Atrix segera melangkahkan kakinya mendekati Leander dan yang lainnya dengan penuh wibawa.

Vaela yang melihatnya langsung memposisikan diri seperti semula dengan tangan yang menggenggam erat tangan Kevan. Kedua kedua keluarga saling membungkuk hormat. Leander menuntun anggota kerajaan Atrix untuk keruang makan khusus tamu. Disana sudah tersaji berbagai hidangan yang khusus di buat oleh koki kerajaan.

"Haldis, Lella silahkan dinikmati hidangannya. Jangan sungkan, Fanya juga Fania, makanlah," tawar ibu suri dengan ramah.

"Tidak ditawarpun dia akan mengambilnya dengan sukarela Bu," celetuk Leander dengan kurangajar yang mendapat hadiah cubitan dari Gania dan pelototan dari ibunya. Dia benar-benar ingin mempermalukan sahabatnya itu sepertinya.

Di tempat yang sama tapi di sisi yang berbeda, terlihat Rowan bersaudara yang asyik mengurus adik kecil mereka. Sedangkan Vaela hanya melihat dan mengiyakan semua yang ketiga kakaknya itu berikan untuknya.

Putri BisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang