Chapter 19

2.5K 250 6
                                    

Part ini kyknya rada gaje jadi harap maklum ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part ini kyknya rada gaje jadi harap maklum ya.
Typonya jangan lupa ditandain ya

Lompatan kecil dilakukan oleh putri satu-satunya di kerajaan Venatrix yang dijuluki oleh keluarganya tupai kecil.

Kaki gembulnya melompat senang dengan senyuman manis yang tampak diwajahnya. Dia melangkah senang menuju kebun kerajaan. Ya, rencana dia hari ini adalah berkebun dan bermain masak-masak dengan ketiga kakaknya.

'Ugh, lihat semangka itu besar sekali,' batinya kagum. Dia mendekati tukang kebun istana yang sedang memanen buah semangka.

"Wah, lihat siapa yang datang Wina," seloroh tukang kebun pria.

Wina yang mendengar itu, melihat kearah yang ditunjuk pria itu. Senyum merekah terbit saat melihat siluet gembul Vaela. "Haha, lihatlah paman Edrik tuan putri datang mengambil jatahnya."

Keduanya tertawa bersama pekebun lain. "Ah, lihat pipinya yang bergoyang itu," celetuk salah satu dari mereka.

'Paman Edrik dan yang lainnya haloo,' ungkapnya menggunakan sihir yang dibalas ramah dan penuh antusiasme oleh yang lain.

"Hm, tidak mungkin putri Vaela yang malas ini capek-capek kesini tanpa niatan," celetuk paman Edrik yang ditatap malu-malu oleh Vaela.

"Edrik, kau tidak tau saja putri Vaela tentu ingin makan buah, bukan begitu?," sahut yang lain yang dibalas anggukan semangat dari Vaela.

Kekehan dari mereka membuat Vaela sedikit malu dan senang. 'Ehm, Vaela akan bantu memanen,' yakinnya dengan penuh tekad.

"Baiklah, kami tidak akan pandang bulu putri. Untuk itu, kami akan tes putri dengan semangka ini. Tesnya adalah putri harus mengangkat semangka ini  dan memasukkan kedalam bakul itu, bagaimana?," tantang pelayan yang bernama Wina.

Tanpa menjawab Vaela mengangkat semangka itu menggunakan tenaganya. Semuanya berjalan lancar hingga semangka ketiga tapi saat ingin mengangkat semangka keempat Vaela nyerah. Wajah putihnya memerah karna matahari dan lelah yang dirasa.

'Setelah dipikir-pikir, kak Wina pekerjaan ini tidak cocok untuk Vaela. Aku... aku akan membantu paman Andy saja memetik anggur,' elaknya yang dibalas gelegan lucu. Si kecil ini benar-benar alasannya. Lihat, sekarang dia mencari pekerjaan mudah dan melarikan diri menuju paman Andy yang baik dan sabar. Benar-benar tidak melewatkan kesempatan yang ada.

"Paman jangan terlalu memanjakan putri ingat pesan permaisuri bahwa tupai nakalnya itu harus sedikit usaha untuk mendapatkan sesuatu," sahut suara laki-laki dewasa yang tak lain Alton.

Kesal. Bisa-bisanya kak Alton menghasut paman Andy tersayangnya itu berbuat jahat kepadanya. Hm, Vaela kemusuhan dengan Alton.

Tangan gembul itu menarik baju pamar Andy. 'Jangan dengarkan kata orang jahat paman. Vaela akan bekerja dengan giat,' tekadnya dengan mata penuh tekad dan tangan gemuk yang mengepal.

Putri BisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang