Chapter 23

3.5K 254 15
                                    

Up lagi nih sih Vael yang menggemaskan back, kali ini sama kak Garret yang sweet bgt.
Minta tolong typo di tandain yahk. Jangan lupa juga vote dan komen

Enjoy reading...

Vaela sudah tampil cantik dengan gaun musim panas simple berwarna orange. Sangat cocok untuknya. Sedari tadi dirinya berputar senang didepan cermin memandang penuh damba pantulan dirinya.

"Aduh, cantik sekali tupai kecil ibu," celetuk sebuah suara yang dikenalinya.

Senyum cerah dengan mata membentuk bulan sabit terlihat. Dia menubruk tubuh ibunya dan berhambur masuk kedalam pelukan hangat sang ibu.

"Kau senang sekali. Wajahmu tampak cerah setelah terlepas dari Lana, ya." Candanya yang diangguki oleh Vaela semangat.

Dia tak menyangkal hal itu. Dia merasa terkekang dengan adanya si boncel yang tak lain sepupunya. Lebih baik Kyle dari pada Lana. 2 hari penuh dengan Lana menguras tenaga dan pikiran. Si boncel itu begitu nakal dan mengekor dirinya kemanapun.

"Dasar, tupai nakal kau begitu munafik. Kemarin saja kau menempel bahkan melupakan kami dan sekarang begitu Lana pulang kau menghianati kesetiaan dan kepercayaannya," sahut Kevan yang tiba-tiba sudah berada disebelah dirinya.

Mengerutkan wajah tak suka. Vaela melirik tajam Kevan. Main sahut saja padahal tidak diajak.

"Apa? Jika Lana tau dia pasti sedih. Saat mengetahui kakak tersayangnya mencampakkan dirinya. Ah, wajah Lana yang sedih kemarin masihku ingat." Kali ini bukan Kevan yang bersuara, tapi Liandra yang bergelanyut manja di lengan ayahnya.

Berdiri dari duduknya. Vaela berjalan dengan wajah kesal yang kentara. Dia mendorong Liandra untuk meleas pelukan bibinya dari lengan ayahnya. 'Ibu, selamatkan ayah dari bibi jelek ini,' serunya dengan telepati yang dapat didengar oleh orang dalam kamarnya.

Sang ibu hanya tertawa gemas melihat pipi gembul milik Vaela yang memerah karna kesal. Dia menarik tangan sang suami untuk duduk disebelahnya.

"Heh! Jelek dari mana. Jika bibimu ini jelek, tentu kakakmu Alton dan Aleron tidak akan setampan itu," protes Liandra. Dia harus meluruskan ejekan tak benar ponakan nakalny itu.

Berlalu. Vaela tak memperdulikan protesan itu. Dia dengan enteng naik kepangkuan ayahnya dan memainkan rambut ayahnya yang panjang.

"Bibi, dicari paman." Ujar Fabian yang baru muncul bersama Garret.

"Vael, kak Garret dan Bian sudah datang," ucap Leander dengan lembut, bermaksud menghentikan kegiatan Vaela yang asik memainkan rambut miliknya.

Tak menyahut. Vaela masih asik dengan kegiatannya. Dia masih mengelus dan menyisir lembut rambut ayahnya dengan jari gembulnya.

"Rambut kakak juga bagus loh," celetuk Garret yang mengambil alih Vaela dari pangkuan ayahnya.

'Ah, kakak. Kapan datang?,' linglungnya bertanya.

"Tadi. Vael asik dengan rambut ayah, sih," sahut Fabian gemas sembari tangannya menjawil hidung ramping Vaela.

"Mau pergi sekarang atau nanti?," tanya Garret.

Rencananya, hari ini Garret dan Vaela akan pergi bermain di sungai belakang istana yang pernah Vaela kunjungi diam² bersama Lian.

Tentu saja, dengan semangat Vaela menjawab sekarang. Dia sudah tak sabar untuk bermain air.

Sebelum pergi Vaela terlebih dahulu mengingatkan sang ayah untuk menjaga kelinci gemuknya. Dia menitip kan peliharaannya pada Leander untuk dirawat.

🔸🔶🔸

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Putri BisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang