19|S

1K 75 3
                                    


Helen menatap Alice lama lalu terseyum manis dan merangkul tangan Alice lembut mengajaknya meninggalkan tempat parkir.

"Haha ini menyenangkan aku jadi ingin terus menggodanya." Batin Helen.

Helen mengajak Alice untuk melihat festival yang sedang berlangsung ditaman **** menuntunnya ke tempat para pedagang, dan membeli beberapa makanan.

"Saya mau ini 2 bungkus, tambahkan ekstrak bumbu pedas." Ujar Helen pada seorang pedagang sate.

"Right Miss ." Ujar sang pedagang kepada Helen.

Penampilan Helen memang berbeda dari warga lokal karna ibunya yang merupakan warga negara Amerika mewarisi rambut blonde serta mata biru laut khas orang Eropa kepadanya.

"Huh jangan salah pak begini gini saya orang asli indonesia!." Sahut Helen kesal kepada pedagang ini.

"Haha saya cuma bercanda kok, lagian alis sama bulu mata mbak pirang sih, saya juga mau sok Inggris didepan bule hehe." Canda sang pedagang ramah sambil memberikan pesanan Helen.

"Brutal kali pak." Sahut Helen sambil meninggalkan pedagang yang sedang tertawa.

Helen mengajak Alice untuk duduk di bangku taman yang berada di pinggir atas sungai besar, tempat yang cukup jauh dari keramaian festival ditambah setiap bangku taman yang berjejer kesamping telah di isi oleh banyak pasangan lainnya.

Situasi yang sulit dimengerti namun mudah untuk diterima, angin sepoi yang membuat rambut kedua gadis tengah berbincang hangat  berkibaran.

Alice pov

Aku mengikutinya dari belakangnya melihatnya berbicara dengan orang lain begitu hangat dan ramah, sangat berbeda jauh dariku, orang orang cenderung menghindar untuk berkomunikasi denganku dan aku tidak pernah menghiraukan itu tapi apa ini?, Dadaku terasa sakit?, Perasaan tidak puas apa ini?

Dia mengajakku duduk di bangku taman yang biasanya digunakan untuk para pasangan, bingung? Tentu saja!, Jika ini dilakukan oleh orang lain aku pasti akan menolaknya, namun tidak dengannya entah apa yang terjadi padaku aku mengikuti semua alurnya dengan alami, naif jika aku tidak menyukai sikapnya padaku.

Namun mau bagaimana lagi jika dia memperlakukan semua orang sama seperti dia memperlakukanku? Aku tidak memiliki hak untuk memintanya untuk mengubah sikapnya, lalu dia menciumku? Ciuman? Hal yang biasa dilakukan para gadis untuk teman atau sahabat, tidak denganku ciuman itu sangat berpegaruh dengan hidupku! Bagaimana dia bisa begitu santai! Bersikap seolah tak terjadi apapun?!.

Dia memberiku setusuk sate ayam yang sempat dia beli tadi, kami memakannya sambil mengobrol soal hal hal kecil di festival tadi.

Aku tidak bisa fokus mendengarnya! Bagaimana bisa begitu! Rambut panjang blonde pirang yang  berkibaran tertiup angin, mata biru laut yang bersinar karna cahaya senja senyuman manisnya semuanya!

"Cantik."

"Hm??."

"Kamu,,,  Helen cantik."

Entah apa yang terjadi padaku, aku yang sudah tidak waras terbawa suasana ini mendekatkan diriku padanya dan mencium bibirnya dalam.

   -------------------------------------------------------



Info

-kemaren ga up2 padahal udh bilang bakal sering up wkwk

-kemaren Sy emmg lagi gaenk badan skrng udah agak enakan sih.

BINGUNG [GXG] (Ongoinh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang