part 21

3.7K 189 6
                                    


Mengerjapkan kedua mata sipitnya, menyesuaikan cahaya yang masuk mengenai retina matanya dari celah jendela kaca yang tak sepenuh nya tertutup tirai.
Melirik kesamping dimana kekasih nya yang masih terlelap dengan mulut terbuka ,gigi kelinci menyembul keluar ,choco bawah bibir tipisnya yang semakin membuat nya begitu manis .
Jimin yang teringat kegiatan semalam dengan kekasihnya, menjadi sepenuhnya ia serahkan semua hidupnya kepada pria yang masih  tertidur lelap disampingnya .

Jimin mencoba bangun ,mengingat ia melupakan makan malam nya dan sekarang perut nya sudah meronta ingin disini ,namun pergerakan nya terhenti kala rasa sakit dibagian pinggang dan paha nya yang terasa linu dan kaku ,terutama bagian lubang senggamanya yang terasa perih dan nyeri seperti bekas luka sayatan yang membuat ringisan pada belah bibir tebal jimin.

"Hiks...akhh" dengan suara terpendam tak ingin membuat pria disampingnya terbangun ,jimin yang masih berusaha untuk bangun dari posisi tidurnya ,sangat sulit dan membutuhkan waktu untuk nya bisa terduduk dengan menahan rasa perih dibagian bawahnya.

"Ssshhh..ah hiks.."

Jungkook menggeliat,dan tak sengaja mendengar suara isakan ,membuka kedua matanya dan menangkap kekasihnya yang tengah terduduk dengan isakan-isakan ,membuat dirinya bangun seketika yang seakan panik kala melihat kekasih mungilnya menangis sendirian tanpa membangunkanya.

"Hey baby ,kenapa menangis?"
Langsung memeluk tubuh simungil dengan deraian air mata membasahi seluruh permukaan wajah nya.

"Hiks..sa-kit"

"Apanya yang sakit?" Jungkook yang makin panik "mana ,katakan?"

"Ini ,ini juga" jimin menunjuk area pinggang dan juga pangkal pahanya "semuanya kaku dan linu ,apala-gi yang in-ni" menunjuk bagian bawah pantat nya dengan sedikit memiringkan posisi duduknya
"Ini sangat perih..huwaaaaa"

Jungkook terkekeh dan langsung memeluk tubuh mungilnya
"Kita kedokter yah ?" Dan langsung mendapat gelengan dari jimin ,karna akan sangat malu jika ia kedokter hanya untuk memeriksakan bagian lubang bawahnya ,itupun karna disebabkan penis besar kekasihnya yang tahan lama🤧🤧

"Yauda nanti aku belikan obat di apotek saja yah"

"Aku lapar kookie"

"Eohh kau lapar baby?" Jungkook langsung bangun dan berdiri disamping sisi ranjang jimin dengan dirinya yang masih bertelanjang dada dan hanya mengenakan boxer hitam.

"Huph...kajjah tuan putri kita isi perut dulu" menggendong tubuh kekasihnya britdal dengan selimut memilit tubuh mungil jimin ,mengingat dirinya tak mengenakan sehelai benangpun ,dan akan sulit mengenakan celana karna rasa nyeri dibagian pantat nya
(kan bisa pake kemeja besarmu jeon)

Mendudukan jimin dikursi meja makan masih dengan selimut melilit tubuh mungilnya, pasti akan kesulitan untuk makan.

"Tunggu sebentar disini" menarik hidung mungil jimin "aku buatkan sesuatu untuk istri mungilku ini"

Blushh

Semburat merah kedua pipi gembil jimin ,karna perkataan jungkook barusan yang mengatakan dirinya adalah istrinya.

"Kita belum menikah ngomong-ngomong"
Mencebikkan bibir tebal nya .

"Kapan kau ingin aku menikahimu ,hm ?"

"Ahh ,eumm...aishh sudah ihh sanah aku lapar, tau"

Wajah merah jimin semakin memanas ,dan kekehan jungkook karna tingkah pria manisnya yang tengah malu dan salah tingkah.





(REVISI) FRIST SIGHT. ][Jikook][ END☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang