•8• MANIS

52 12 0
                                    

Welcome! Vote nya ya...🦋💙

Enjoy geng!
_______________________

"S-shan, m-mau j-jadi pacar aku enggak?"

Cetusan perasaan itu berhasil membuat mulut Shanna menganga lebar. Setelah sekian lama purnama, baru kali ini ada cowok yang me'nembak' cewek jutek itu lagi secara terang-terangan.

Shanna tertawa garing dan bercakak pinggang. "Sampe Gio jadi tukang ojek di pangkalan pinggir sekolah pun, Gue gak bakalan mau sama lo, pul!"

Sebut saja Ipul, cowok culun dengan kacamata yang bertengger dihidungnya, seragam dengan kancing yang hampir mencekik lehernya, dan dengan stelan celana komprangnya serta bunga mawar merah yang sedang Ia pegang.

Sebenarnya Ipul ini sudah memendam perasaannya sejak dulu. Hanya saja Ia tidak berani mengungkapkannya. Mengingat Shanna itu mirip banteng kalau ngegas. Entah ada angin apa, Ipul bertekad untuk menembak Shanna hari ini, harapannya yang pasti diterima lah!

"K-kamu nolak aku, ya?" Tanya Ipul terbata-bata. Badannya bergetar, bunga mawar merah yang dipegangnya pun sampai terjatuh. Ia gugup bercampur malu. Hancur sudah harga diri Ipul, mak.

Shanna mengangguk mantap. "Iya!"

"Kok bisa?" Tanya Ipul. Disini Ia hanya mau mencari kepastian. Mengingat dirinya sering menitipkan coklat. kepada Luna untuk diberikan kepada Shanna.

Shanna menarik ujung bibirnya. "Hah? Emangnya kenapa pul, ipul? Masalah kalau gue nolak? Hellow! Kayaknya enggak deh!"

Perasaan Ipul langsung rapuh karena ini. "Trus coklat yang aku kasih lewat temenmu Luna Kamu makan kan?" Tanya Ipul semangat. Meskipun di tolak, setidaknya Shanna bisa memanfaatkan makanan pemberiannya.

Shanna menaikkan sebelah alisnya dan berpikir sebentar. "Sejak kapan lo ngasih? Luna ajak nggak pernah ngasih ke Gue! Lagian Gue gak suka-suka amat sama coklat," ucapnya. "Udah ya, pul! Gak usah berharap lebih sama Gue. Gue mau cus dulu, bye Ipul!" Kata Shanna sambil membalikkan badannya dan berjalan pergi menjauhi Ipul yang tiba-tiba saja sudah mengganggu mood nya pagi ini.

"LUNAAAAAAAAA AWAS KAMU!

Teriak Ipul dengan kencang. Ia sangat-sangat tidak menyangka bahwa coklat pemberiannya selama ini tidak sampai di tangan Shanna. Emang bener-bener ya Lun! Lalu? Semua coklat pemberian Ipul apakah Luna yang memakannya? Oh Tuhan, Ipul bakal mergok Luna setelah ini.

Ia merosotkan bahunya. "Nasibku emang gak bisa dirubah apa? Pengen dapat pacar mirip Cinderella eh malah modelanku yang gak tau diri. Huh!" Ucap Ipul dengan menghembuskan nafasnya kuat.

Bunga mawar itu Ia buang kedalam tong sampah di samping tiang koridor. Padahal, Ipul belinya lumayan mahal loeh!

"RELAKAN SAJA!" Teriak Ipul lagi.

Ia berjalan sambil menutup matanya. Kata hatinya bilang, biar sakit hatinya gak nambah. Rasa pedis tiba-tiba saja menghantam pantat Ipul dengan sangat kuat. Hal itu membuat Ipul terlonjak kaget. "AWWW MUSIBAH APA LAGI INI!"

Jeweran keras ditelinga Ipul membuat lelaki itu kembali menjerit dan membuka matanya setelah tersadar bahwa Gio adalah biangnya. Dia sedang bersama dengan kedua sahabatnya.

ALVASKAGIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang