•4• GAK BOLEH BAIK

81 33 4
                                    

Jangan lupa votenya geng!
Happy reading❤️

Enjoy this story

_____________

Pagi-pagi sekali Shanna sudah menginjakkan kakinya di halaman SMA Rajawali. Lantaran, dirinya tidak mau terlambat hari ini karena ada PR yang belum Ia kerjakan.  Oh iya, perihal untuk belajar lebih serius, sebenarnya Shanna dari dulu memang sudah punya tekat kuat untuk belajar. Namun, karena tingkat mager nya dan ego nya itu tinggi melebihi menara Eiffel, jadi Shanna tidak terlalu fokus. Tapi, setelah Ia memikirkan segala hal, berkaitan Ibunya, Alkana, masa depannya, terlebih Shanna ingin sekali membanggakan Ayahnya yang ada di surga, Shanna jadi punya tekat yang lebih serius sekarang.

Langkah kakinya terus melewati koridor yang masih sepi. Shanna jadi merasa bahwa pagi ini Ia adalah anak paling terdisiplin,haha, tidak tahu besok.

Setelah sampai didepan kelasnya, Shanna langsung menduduki dirinya di bangku miliknya. Saat gadis itu hendak duduk, matanya tak sengaja menatap tas berwarna hitam yang sedang terpampang di bangku Luna, bangku sebelah Shanna. Setahu Shanna, itu bukan tas milik Luna. Lagian, modelnya bukan seperti tas-tas cewek. Shanna berpikir sebentar, hingga pada akhirnya Ia memilih menghiraukan saja. Pikirannya, mungkin orang itu hanya titip sebentar di bangku sebelahnya.

Kelas juga masih sepi, hanya ada dirinya disini. Mungkin, pemiliknya sedang ada urusan pikirnya lagi.

"Mulai sekarang Gue duduk disitu," ujar Gio yang tiba-tiba saja sedang bersandar di depan pintu kelas.

Shanna yang baru saja ingin melanjutkan acara menulisnya, langsung dikagetkan dengan suara bariton lelaki itu yang membuat dadanya naik turun.

Shanna menghela nafasnya sejenak. "Lo mau bikin Gue mati mendadak apa?!" Pekik Shanna.

Gio tersenyum simpul, lelaki itu datang menghampiri Shanna dan langsung menempatkan bokongnya diatas meja Shanna membuat cewek itu kaget untuk kedua kalinya.

"GIO ANJING!!!!!!!" Pekik Shanna mendorong tubuh Gio hingga terjatuh ke lantai. Lelaki itu benar-benar menguji emosi Shanna pagi ini.

"Jangan harap lo duduk bareng gue!! Emang enak? Sakit? RASAIN!" Ujar Shanna. Ia merapikan semua alat tulisnya dan bergegas hendak ke kantin, berada disini bisa saja Shanna kehabisan tenaga untuk menghadapi cowok rese ini. Puyeng mah nanti.

"Shan! Kemana?" Tanya Gio yang sedang berusaha berdiri sambi memegang pinggulnya yang terasa sakit.

"Ke Luar angkasa!" Ketus cewek itu.

"Buset Lo!"

Gio mengebas-ngebaskan pantatnya yang terasa ngilu. Niat nya hari ini Ia mau mengajak Shanna untuk pergi bersama ke kantin! Niat yang baik bukan? Tetapi, sepertinya cewek semacam Shanna ini benar sangat sulit untuk di taklukan.

"Cewek jutek, awas aja lo! Bakal Gue dapet dah, asli mah!" Ujar Gio.

"WOYY BRADERKUUU!! TUMBEN BENER PAGI-PAGI UDAH NONGKRONG DULUAN DI KELAS!!!!"

Pekikan itu berasal dari mulut Rey yang tiba-tiba saja membuat kelas menjadi ramai karena suara toa nya. Sudahlah, Reyhand memang suka bersuara keras. Jadi, mau dibilangin kayak apapun juga dia gak bakalan denger.

ALVASKAGIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang