Tiga hari ini, kegiatanku hanyalah mengerjakan laporan, memantau ksatria dan bolak-balik kamarku memastikan sesuatu. Apakah Lady Slavia sudah terbangun? Ia tertidur seperti putri tidur tiap kali aku mengunjunginya. Namun berkeliaran di perpustakaan saat aku sibuk dengan laporanku.
Sebegitu enggan nya kah bertegur sapa denganku?
"Sean, apa kah ada balasan dari Zen?" Tanyaku kepada kepala pelayan kediamanku.
"Hanya ini Yang Mulia". Jawab nya seraya menyerahkan surat dengan segel keluarga Zen. Aku membuka surat tersebut dengan hati-hati.
Dimitri sedang mencari Grand Duchess. Pertunangan mereka tampaknya sudah disetujui. Saat ini aku dan Viscount Leon belum menemukan pelaku pembunuhan Penyihir Agung, dan semua bukti masih mengarah pada Grand Duchess.
Kepalaku berdenyut lagi. Semua masalah menimpaku. Belum lagi lawanku adalah Pangeran Floyd yang tak lain adalah Putra Mahkota. Meski anak haram, Pangeran Floyd memiliki darah kaisar sebelumnya.
Leluhur kaisar saat ini yaitu Arthur Roxandria de Leafrost yang merupakan Raja bangsa manusia jaman dulu memiliki perjanjian sihir dengan kaum immortal seperti Vampir, Elf, Druid, dan Penyihir bahwa kami tidak bisa membunuh kaisar dan keturunanya.
Dari generasi ke generasi hampir sebagian kaum immortal sudah bercampur dengan manusia. Hasil percampuran tersebut sebagian besar adalah keluarga kerajaan. Namun, ada yang darahnya tidak pernah tercampur dengan siapapun. Itu adalah kaum Vampir.
Kaumku memiliki indra yang tajam. Orang menganggap kami iblis, tapi nyatanya kami tak meminum darah sembarangan. Jika kau bertanya bagaimana rasa darah? Asin dan bau amis. Sama seperti yang manusia rasakan. Kami hanya minum untuk mempertahankan kewarasan dalam jangka waktu yang lama. Bahkan ada Vampir yang tetap waras meski seumur hidupnya tidak meminum darah.
Karena itu, aku hanya minum darah musuh dan para bandit di wilayahku. Itu sebabnya wilayah Blackwall sulit terjamah kaum manusia.
Namun, milik Slavia itu manis di mulutku. Tak ada amis sama sekali. Bagaimana bisa?
"Hmm... bagaimana menyembunyikannya?" Gumamku berfikir.
Aku membuka seluruh buku di perpustakaan milik ayahku.
Kebangkitan penyihir mala
Dia adalah penyihir iblis sebenarnya. Ayahku menemukan ramalan kuno bahwa akan ada iblis dari keturunan raja manusia. Bukan hanya aku yang mengetahuinya, tapi Zen yang merupakan keturunan Raja kaum Druid juga Dimitri yang juga keturunan Raja kaum Elf pun sudah tahu.
Perkiraan waktu kebangkitannya adalah setahun lagi, namun tiba-tiba Penyihir agung saat ini menghilang. Semua penyihir di menara terbunuh. Hal ini belum diketahui publik karena menara sihir menutup diri dari masyarakat.
Aku menghela nafas, dan beranjak ke ruangan dengan pintu geser di bagunan paling ujung perpustakaan. Pintu terbuka dan terdapat kotak di dalamnya. Kubuka kotak tersebut.
Terdapat belati berdarah dengan lambang milik Keluarga Leafrost, jejak sihir hitam juga bros yang sama denganku. Bros yang sama dengan yang diberikan Slavia kepadaku.
Semua bukti mengacu pada Slavia, tapi dia malah hilang ingatan. Sikapnya juga berubah.
"Ini rumit juga". Aku menyentuh keningku. Andai saja aku tak melakukan kesalahan karena darah manisnya.
Pangeran Floyd jelas ingin menyingkirkan lady Slavia untuk naik tahta. Jika orang tahu lady Slavia terlibat dalam pembunuhan ia akan semakin di incar. Aku pun belum tahu pasti siapa yang akan jadi penyihir mala. Apakah Lady Slavia atau Pangeran Floyd?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Trapped
FantasyAku seorang staff akunting yang tujuh kali diputuskan oleh pria, harus terjebak dalam dunia game percintaan tentang wanita dengan tujuh laki-laki tampan. Apakah ini keberuntungan atas kemalanganku? Sayangnya tidak. Karena disini aku terperangkap da...