Beberapa saat sebelumnya...
"Reg, aku akan mati kehabisan darah. Lepas" pintaku sambil mendorongnya.
Ia pelahan mencabut taringnya, lalu menjilati bekas gigitannya di leherku. Aku langsung menjauhkan leherku.
"Berhenti. Aku tidak suka kau menjilatku! " Seruku yang emosi.
Regis mendengus kecewa. Ia berdecak kesal.
"Marah-marah terus". Gumamnya.
Perempatan siku tercetak di jidatku. Aku memandangnya dengan wajah masam, aku tak percaya memberikan leherku padanya. Lain kali aku akan membawa suntikan jarum donor darah yang sangat banyak.
Selepas itu, kami kembali ke barak untuk diobati paramedis. Aku mengedarkan pandanganku mencari Deon. Namun, aku tak menemukannya.
"Wesley, Anna, Leanna laporkan keadaan dan dimana Marquis Deon?" Tanyaku.
"Saat ini ada beberapa monster katak berhasil kabur ke pemukiman, dan Marquis Deon serta ketua divisi pasukan Leafrost yang lain ikut mengejar" lapor Wesley. Aku mengangguk.
" Tolong sampaikan pada Jean, Eugine Natasha dan Blake untuk membawa pasukan mereka ke Redland. Kurasa kekacauan di sana akan lebih parah". Perintahku.
"Bagaimana denganmu?" Tanyaku pada Anna dan Leanna.
"Logistik masih cukup, namun kita kehabisan obat dan penyihir penyembuh. Ada ratusan yang terluka dan sebagian besar para penyihir. " jawab Leanna.
"Kalau begitu aku minta tolong Reg" jawaku sambil menoleh ke arah Regis.
"Bergabunglah dengan Sean. Dia adalah dokter terbaik". Saran Regis menyuruh Leanna.
"Baik, terima kasih tuan Duke". Jawab Leanna. Ia segera bergegas pergi setelah berpamitan dengan ku dan Regis.
Aku menatap Anna. Ia yang cepat tanggap langsung melapor.
" Persenjataan sudah habis setengah. Kiriman ransum darurat ke wilayah tempur di Redland juga sudah dijalankan, dan tentu saja tagihannya di bebankan kepada keluarga Marquis Zen. La-lalu... nona..." gugup Anna.
Ia terlihat ragu mengucapkan. Aku mengerutkan keningku.
"Katakan."
"Sebenarnya, beberapa saat yang lalu saat saya menuju kesini sekilas saya melihat Bianca mengejar-ngejar manusia katak dan memakannya. A-apa ia akan baik-baik saja?" Tanya Anna dengan ragu.
Aku mengembuskan nafasku dan mengurut pelan jidatku.
"Haishh... biarkan saja. Dia pintar, jadi pasti kembali kesini untuk makan. Saat dia kembali, beri dia ayam hutan. Jangan jerami atau wortel"
"Baik, Nona". Anna langsung melenggang pergi.
"Hey, kau yakin kudamu itu bukan monster?" Bisik Regis.
"Regis, diam". Sahutku mendengar komentar tak penting darinya.
Beberapa penyihir sudah datang dan langsung mengobati kami. Aku cukup kagum dengan kemampuan para penyihir Heavenstone. Mereka sangat kompeten dibanding Leafrost.
Setelah beberapa waktu beristirahat aku meminta Regis untuk teleportasi ke Leafrost, tepatnya di Danau tempat Slavia membuang bros miliknya. Itu adalah bros yang menghubungan dengan semua pemilik bros lainnya. Tanpa bertanya Regis langsung membawaku kesana.
"Reg, menjauhlah sebentar"
Regis menjauhiku dan mengamatiku dari pohon. Ini waktuku memanggil kartu As.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Trapped
FantasyAku seorang staff akunting yang tujuh kali diputuskan oleh pria, harus terjebak dalam dunia game percintaan tentang wanita dengan tujuh laki-laki tampan. Apakah ini keberuntungan atas kemalanganku? Sayangnya tidak. Karena disini aku terperangkap da...