14. Jerit malam

304 32 0
                                    

Jangan lupa Vote sama coment nya♡

Hari kedua kemah di buka dengan udara yang sangat dingin. Seluruh anggota osis berjaga di luar tenda tidak ada yang tertidur hingga waktu dini hari. Mereka tengah berkumpul di tengah api unggun yang belum di padamkan. Mereka tengah menyiapkan kejutan untuk seluruh siswa.

"Kalian yakin sama rencana itu. Gue takut ada yang trauma atau enggak ada yang punya penyakit bawaan terus kumat." ucap Jessica.

"Ini juga buat melatih mental mereka. Mereka itu penakut atau pemberani." sahut Haruto.

"Kayaknya ketos kita pengen balas dendam." ucap Gyuvin dengan wajah menyebalkan.

"Diem Lo!" kata Haruto sebal.

"Boleh juga buat melatih mental. Tapi jangan yang terlalu berbahaya dan berlebihan." ucap Jo.

"Yaudah nanti kita bangunin mereka pelan-pelan aja." kata Jessica.

Hingga jam menunjukkan pukul dua dini hari Mereka semua langsung menuju ke tenda para siswa dan membangunkannya. Beberapa anggota osis berpura-pura terbangun.

"KALIAN SEMUA BANGUN!! SALAH SATU DARI ANGGOTA KITA SUDAH HILANG. KALIAN SEKARANG CARI MEREKA SAMPAI KETEMU KALO ENGGAK KETEMU KALIAN ENGGAK AKAN PULANG." ucap Seorang guru yang membangunkan mereka semua.

"Kalian berpencar sekarang! ambil senter yang kalian bawa! Dan anggota osis dan guru akan mendampingi kalian!!" titah Sullyoon pada mereka semua.

Seluruh siswa pun langsung mengambil senter yang mereka bawa dan mulai berpencar. Ada yang berjalan ke arah sungai, kamar mandi, dan di dekat danau. Dan suara sirene berkumpul berbunyi. Seluruh siswa langsung lari berhamburan menuju tempat berkumpul.

"Ada yang ketemu?" tanya Sullyoon pada seluruh siswa.

"Kalian juga udah di kasi tau jangan berbuat aneh-aneh di sini. Di sini masih hutan." ucap Gyuvin dengan wajah kesal.

"Tadi ada yang buat kesalahan enggak? Angkat tangan ngaku aja." ucap Seorang guru.

"Angkat tangan aja nggak papa." kata Jessica pada mereka.

"Enggak ada yang mau mengakui kesalahannya!!" ucap Gyuvin yang menatap tajam mereka semua.

"Si Gyuvin kenapa malah jadi emosi gini dah?" bisik Mahiro pada Sullyoon yang berdiri di sampingnya.

"Enggak tau. Kenapa tu bocah malah teriak-teriak begitu." sahut Sullyoon berbisik.

"Ada yang lagi datang bulan enggak hari ini??" tanya Jihan.

"Saya kak." ucap seorang siswi yang menggunakan kacamata.

"Ada lagi?" tanya Jessica.

"Saya kak."

"Gue."

"Minji, Kiran, Suji tadi itu di buang kemana?" tanya Jessica pada mereka.

"Di tong sampah dekat gazebo." jawab Minji.

"Di tempat sampah dekat gazebo kak." sambung Suji.

"Kiran tadi buang di mana??" tanya Jessica.

"Tong sampah di kamar mandi." jawab Kiran yang meremas tangannya.

"Kan tadi kakak udah bilang jangan buang di sana. Kenapa masih di buang di sana?" tanya Jihan yang menatap tajam Kiran.

"Sabar Han. Jangan marah-marah." ucap Jessica yang mengelus pundak Jihan.

"Sekarang di mana Haruto, Mashiro, sama Wonyoung?" ucap Pak Cahyo.

"Kalo mereka enggak ketemu saya yang di marahin orang tua mereka." ucap Bu Windy; Wali kelas Haruto.

ketos || Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang