12. Tidak berjudul

274 26 0
                                    


Saat ini seluruh murid sedang di bagikan kelompoknya. Mereka sekrang sudah berkumpul di tempat camping. Dan berbaris rapi sesuai dengan kelas mereka.

"Perhatian untuk seluruh siswa dan siswi mohon berkumpul di sini sekarang. Jangan kemana-mana sendiri." ucap Seorang Guru.

"IYA PAK!!"

"Bapak sudah membagikan nama kelompok masing-masing. Silahkan kalian lihat nama kelompok kalian yang sudah bapak berikan."  ucap Guru itu.

"MENGERTI PAK!!"

"Silahkan kalian ke kelompok masing-masing." ucap Pak Guru.

"Kalian semua sini." panggil Xinyu yang berteduh di bawah pohon.

"Kenapa Lo pake payung?" tanya Liz yang melihat Xinyu menggunakan payung.

"Tau nggak sih Lo sekarang itu panas banget. Gue takut kulit gue ini kebakar." jawab Xinyu yang membuat teman sekelompoknya mendengus kesal.

"Lo nggak pernah camping apa. Lebay banget." ucap Jihan yang memutar bola matanya malas.

"Pernah. Jangan pernah meremehkan Gue." kata Xinyu dengan sombongnya.

"Terserah Lo. Enggak peduli gue" ucap Jessica yang berjalan ke arah tenda.

"Heh!! Lo bawa tas gue juga. Gue enggak pernah bawa yang berat-berat." kata Xinyu yang membuat mereka semua memutar bola matanya malas.

"Masih punya tangan kan Lo. Bawa sendiri. Enggak usah lebay." jawab Jessica yang meneruskan jalannya.

"Yak! Lo!! Apa-apaan orang itu." ucap Xinyu berdecak kesal.

"Bawa tas Lo itu sendiri Xinyu. Lo pikir kita pembantu Lo apa. Ogah banget gue." kata Jihan yang pergi meninggalkan Xinyu.

"Wah benar-benar mereka itu." ucap Xinyu yang menendang batu.

"Kenapa Lo?" tanya Mahiro yang berdiri di sebelah Xinyu.

"Enggak ada. Sana Lo." jawab Xinyu yang menatap kesal Mahiro.

"Enggak jelas dasar." kata Mahiro yang pergi meninggalkan Xinyu dan teman-temannya.

"Gue enggak pernah tau kalo ada orang yang ngelawan gue." ucap Xinyu dengan seringai yang tercipta di wajahnya.

"Kerjain lah mereka." kata Yoon pada Xinyu.

"Liat aja Lo semua udah berani ngelawan gue. Gue akan balas Lo." ucap Xinyu.

.
.
.
.

"Ke sana yuk." ajak Isa yang menunjuk ke arah danau.

"Ayo kayanya enak dingin di sana." ucap Jessica yang menganggukkan kepalanya.

Kemudian Jessica dan Isa pergi ke pinggir danau. Pemandangan di danau sangat indah air yang bening dan udara yang segar. Di temani dengan pepohonan yang tumbuh dengan rindangnya.

"Segar banget disini." ucap Isa yang berjalan ke pinggiran danau.

"Iya pemandangannya bagus banget." jawab Jessica yang mendudukkan dirinya di dekat danau.

"Oh iya boleh kenalan. Aku Isa, kalo kamu?" tanya Isa yang duduk di sebelah Jessica.

"Aku Jessica." jawab Jessica yang melirik ke arah Isa.

"Kamu kelas Ipa 12-2 ya? Yang waketos itu." ucap Isa.

"Iya. Kamu tau dari mana?" tanya Jessica pada Isa.

"Banyak anak-anak kelas ku yang sering ngomongin kamu." jawab Isa.

"Kamu dari kelas berapa?" tanya Jessica yang tidak pernah melihat Isa.

"Aku 12 IPS-1." jawab Isa.

"Anak Ips ya? Pantes enggak pernah lihat sama sekali." ucap Jessica.

"Iya. Kamu waketos juga ya? Hebat banget." kata Isa dengan tersenyum hangat.

"Iya. Sebenarnya aku enggak mau juga jadi waketos." ucap Jessica.

"Kenapa nggak mau jadi waketos?" tanya Isa bingung.

"Karena aku enggak berminat jadi waketos sebenarnya." jawab Jessica.

"JESSICA DI PANGGIL HARUTO!!!" teriak Gyuvin.

"Iya gue kesana!!" jawab Jessica. Kemudian Jessica berdiri lalu membersihkan celananya. "Eh Isa aku duluan ya." lanjut Jessica.

"Iya. Hati-hati." ucap Isa yang tersenyum.

.

.

.

.

"Kenapa manggil gue??" tanya Jessica pada Haruto.

"Lo urus api unggun buat nanti malam sama Jo. Soalnya Lo jadi panitianya." ucap Haruto yang membuat Jessica bingung.

"Emang kemah pake acara api unggun segala? Bukannya itu kemah pramuka ya yang ada kemahnya." kata Jessica yang mengerutkan keningnya.

"Enggak usah bawel. Kerjain aja." ucap Haruto kepada Jessica.

"Isshh.......iya-iya." jawab Jessica dengan malas.

"Jessica cari kayunya sekarang aja. Nanti kalo terlalu malem-malem takut kenapa-napa." ucap Jo pada Jessica.

"Boleh banget."jawab Jessica. Kemudian ia menatap ke arah Haruto, "Gue mau cari kayu dulu." kata Jessica pada Haruto.

"Hati-hati." ucap Haruto.

Kemudian Jessica dan Jo berjalan mencari kayu. Mereka masuk ke dalam hutan yang berada di sekitar tempat camping. Mereka masuk tidak terlalu jauh dari tempat camping.

"Lo udah selesai belum? Gue udah." tanya Jo pada Jessica.

"Udah nih. Ayo balik." ucap Jessica yang mengangkat kayu yang di ambilnya.

.
.
.
.

Matahari telah terbenam langit mulanya cerah menjadi gelap. Langit malam yang di hiasi bintang dan bulan. Pemandangan malam hari ini sangat indah. Jessica saat ini sedang duduk di pinggiran danau. Ia menikmati udara malam yang sangat segar. Semilir angin menyapu kulitnya dengan lembut.

"Jessica kenapa di sini?" tanya Isa yang duduk di sebelah Jessica.

"Lagi menikmati pemandangan malam hari. Bagus banget pemandangannya." jawab Jessica yang menatap langit malam..

"Pemandangan malam hari memiliki kesan tersendiri bagi beberapa orang." ucap Jisun yang memandang ke depan.

"Iya malam hari adalah waktu yang sangat indah untuk di nikmati." sambung Jessica.

"Aku mau ke tenda dulu ya." kata Isa yang menepuk bahu Jessica.

"Iya hati-hati." ucap Jessica yang tersenyum.

"JESSICA DI PANGGIL LO!" teriak seseorang.

"IYA GUE KESANA!!!" ucap Jessica yang beranjak dari tempat duduknya.


To be continued

ketos || Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang