7. Haruto dan Kawan-kawan

391 31 0
                                    


"Dari mana lo to?" tanya Jeongwoo yang sudah duduk manis di kamar Haruto.

"Ngapain lo disini?" ucap Haruto yang baru saja pulang dan melihat temannya sudah berada di kamarnya.

"Main lah." jawab Jeongwoo yang merebahkan tubuhnya di kasur milik Haruto.

"Enggak. Pulang sana lo. Gue mau tidur." usir Haruto pada Jeongwoo.

"Dih! ngusir lo." ucap Jeongwoo yang menatap ke arah Haruto.

"Iya." jawab Haruto yang duduk di sofa. Jadi Jeongwoo lagi main ke rumah haruto karena dia gabut di rumah.

"Habis dari mana lo to?" tanya Jeongwoo.

"Anter seseorang." jawab Haruto.

"Siapa tuh?" tanya Jeongwoo penasaran.

"Kepo lo." jawab Haruto yang berjalan ke kamar mandi dan meninggalkan Jeongwoo yang mendengus kesal.

.
.
.
.

"Mau kemana Mah?" tanya Haruto yang melihat Mamanya berpakaian rapi.

"Mama mau pergi ada acara." jawab Mama Haruto yang menatap ke arah Haruto.

"Yaudah, hati-hati ma." kata Haruto yang menyalami tanga Mamanya.

"Kamu baik-baik di rumah." ucap Mama Haruto yang mengelus pucuk kepala Haruto.

"Iya mah." jawab Haruto.

Kemudian setelah kepergian mama haruto rumah terasa sangat sepi karena di rumah hanya ada maid dan supir. Haruto selalu sendiri di rumah Ayah dan Mamanya selalu sibuk dengan kerjaan masing-masing. Terkadang Haruto harus tinggal sendiri saat dia sakit.

Saat ini Haruto berada di kamarnya. Ia sedang melamun di balkon kamar. Saat asik bergelut dengan pikirannya suara telfon terdengar memasuki indra pendengaran Haruto.

'Halo'

'Oi hartono kumpul yuk.' ucap Seseorang yang berada di seberang.

'Dimana??' tanya Haruto.

'Di tempat biasanya.' jawab Orang tersebut.

'Oke, 25 menit gue sampe.' ucap Haruto.

'Oke gue tunggu.' ucapnya.

Tiit....

Telfon di matikan oleh Haruto lalu ia mengambil hoodienya dan membawa HP dan dompetnya. Setelah itu ia keluar kamar dan menuju ke tempat berkumpul.

"Mau kemana tuan?" tanya seorang Maid yang berjaga di rumah Haruto.

"Saya mau keluar bi." jawab Haruto yang berjalan membenahi penampilannya.

"Hati-hati tuan." kata Maid tersebut

"Yaudah bi, saya duluan." ucap Haruto yang melangkah keluar. Lalu ia memakai helmnya dan segera menjalankan motornya melenggang dari rumahnya.

Jalanan lumayan lenggang jadi ia tidak akan terjebak kemacetan. Dalam waktu 25 Haruto sampai di tempat yang ia tuju. Disana terdapat teman-temannya yang sudah berkumpul.

"Akhirnya datang juga Lo." ucap Jaehyun dengan suara melengkingnya.

"Berisik Lo. Enggak usah teriak-teriak gue dengar juga." kata Haruto yang mendudukkan dirinya di sebelah Jo.

"Darimana Lo?" tanya Ricky pada Haruto.

"Ya dari rumah. Lo semua ngapain ngumpul-ngumpul di sini?" ucap Haruto yang mengambil sebatang rokok dengan pemantiknya. Haruto tidak sering merokok ia hanya melakukannya sekali dua kali saja atau saat dia ingin saja.

"Ya main lah. Enggak mungkin gue ngemis di sini. Aneh banget pertanyaan Lo" ucap Anton yang menyahuti.

"Main apa?" tanya Haruto yang mengisap rokoknya.

"Mau taruhan enggak?" tanya Seunghwan tiba-tiba.

"Taruhan apa?" jawab Jeongwoo yang daritadi memperhatikan temannya.

"Taruhannya pacaran selama seminggu habis itu lu putusin. Kalo Lo betah sama dia Lo harus relain barang kesayangan Lo buat gue." ucap Seunghwan. (ngerti nggak readers-nim)

"Enggak ada yang lain apa." tanya Gyuvin pada Seunghwan.

"Enggak ada. Jadi Lo mau apa nggak?" tanya Jooyeon.

"Gue terima." jawab Haruto yang menerima tantangan Seunghwan.

"Good luck bro." ucap Jeongwoo yang menepuk pundak Haruto.

"Yang lain enggak ada yang mau apa?" tanya Seunghwan pada teman-temannya.

"Ogah gue." jawab Jaehyun.

"Jangan mainin hati perempuan bro. Sekalinya sakit hati mereka bisa lakuin apapun. Termasuk mereka bisa trauma. Hati-hati sama ucapan Lo itu jangan sampe ada perasaan perempuan yang terluka gara-gara sifat sama ulah Lo." peringat Yushi.

"Lo kayak berpengalaman banget ya." kata Jeongwoo.

"Gimana enggak berpengalaman coba. Temen gue isinya buaya semua." jawab Yushi yang membuat mereka tergelak.

"Lo pasti sering jadi dokter cinta. Makanya Lo berpengalaman tentang cinta." kata Jo yang menyahuti.

"Dokter cinta pala Lo." jawab Yushi mendengus sebal.

"Tapi buaya setia loh. Enggak suka menel-menel." ucap Jeongwoo.

"Manusia berlabel buaya dan buaya beneran itu beda. Kalo buaya beneran itu memang hewan setia. Tapi kalo manusia berlabel buaya itu setia alias Setiap Tikungan Ada." kata Gyuvin yang membuat mereka tertawa keras.

"Inisialnya Myung Jaehyun sih kalo ini." sambung Anton yang membuat Jaehyun mendengus kesal.

"Buaya-buaya gini mantan gue banyak ya. Dari pada Lo enggak laku sama sekali." ucap Jaehyun yang membuat Anto  mendelik kesal.

"Sialan Lo." kata Anton kesal.

"Mau tutor enggak Lo biar banyak yang ngejar?" ucap Jaehyun yang membuat Anton bertambah kesal.

"Terus aja nistain gue. Noh ada yang lebih sepuh dari gue yang masih jadi bujang lapuk." tunjuk Anton pada Jo.

"Enak aja gue bujang lapuk. Gini-gini cegil gue banyak ya." kata Jo tidak terima.

"Emang iya?" ucap Anton dengan julid.

"Anjir Lo dah."







To be continued





Halo semua!!

Ini ceritanya alurnya sama kok tapi ada yang di tambahin dan ada yang di revisi beberapa kata-katanya yang aku rasa enggak nyambung dan garing banget.

Sorry ya kalo misalkan ada yang kurang karena ini cerita yang pertama kali aku tulis saat pertama kali terjun menjadi author wattpad.

Untuk part selanjutnya akan aku revisi semua jadi maaf misalkan masih ada yang kurang karena itu belum aku revisi sama sekali.

Jangan lupa untuk voment kalian ya!!

Makasih banyak semua!!

ketos || Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang