3

750 83 18
                                    

Ajax tertawa terpingkal pingkal mendengar curhatan anak didiknya yang selalu gagal mendapatkan hati Ningguan. Yang langsung di toyor oleh sang terkasih, Lumine.

"Ya kau sih! Harusnya sambil menaikkan baju sedikit memamerkan perut kayak oppa oppa Korea! Seperti aku contohnya." Dengan sesatnya si Ajax menaikan baju kaosnya memamerkan hasil kerja kerasnya di gym selama ini,  meski tak terbentuk sempurna. Yang tak lama kemudian kepalanya di toyor lagi dengan lumine yang sudah memerah malu.

"Heh! Kalau nggak punya malu jangan ajarin Aetherku tidak tahu malu!"

"Apa kemaluan ku? Kau mau melihatnya sekarang my Lumine baby ojouchan?" Yang langsung di smackdown oleh Lumine di tempat. 

Mengabaikan si Ajax yang K.O, Lumine kini berkomentar tentang masalah Aether, "Jadi, Aether. Sebagai Saudari sedarahmu, aku mempunyai sebuah firasat yang bagus. Kau akan segera mendapatkan pacar." Ungkap Lumine ala mbak mbak peramal. Tapi ia benar benar serius dengan firasatnya.

Yang awalnya Aether memasang wajah lesu mendadak bersemangat mendengar pendapat kembarannya. Karena biasanya insting perempuan tidak pernah salah.

"Tapi ada hal buruknya." Lanjutnya menghela nafas.

Aether meneguk ludahnya khawatir akan lanjutan dari pendapat kembarannya.

"Aku tidak menjamin kau akan jadian bersama Ningguan."

"aaPAA???" Teriak Aether dengan suara meninggi. Terkejut. Syok. Untung tidak langsung stroke. "Kau sedang tidak mengutuki kan Lumine? Kita bersama sama loh dari kecil. Dari sel telur yang sama. Jangan doa kan yang buruk buruk untuk kembaranmu ini." Ujarnya sambil menangis bombay nanti lebay.

"Jax, ajaran apa yang kau ajarkan pada Aether selama ini."

"Ehe!" Ucap Ajax polos yang telah bangun dari tidurnya. "Lumine baby, biarkan dia mencoba untuk mendekati Ningguan. Dan kau Ae, coba lakukan ajaranku."

"Heh bodoh! Kalau dia melakukan itu nanti yang ada kembaranku di masang para buaya!" Omel Lumine sambil mencubit kedua pipi Ajax kuat hingga memerah.

Melihat betapa romantisnya mereka berdua membuat jiwa jomblo iri dengki Aether membumbung tinggi dan berakhir ia meninggalkan kembaran serta pacarnya di ruang tamu yang asyik berantem. Kata mereka, hubungan tanpa baku hantam kayak sayur tanpa garam, hambar.

Aether berjalan masuk ke dalam kamar yang penuh poster wibu, action figure, manga, bahkan ia juga membuat altar pemujaan untuk Archon Electro yang semok nan bahenol yang ia puja setiap hari. (Dia naksir dan puja saja, berdoa saja yang tidak.)

Cowok bersurai panjang mbak rapunzel itu memilih untuk tidur lebih cepat dari biasanya. Semoga saja tidurnya ini bisa membawanya ke alam mimpi yang lebih baik. Dimana pasti Ningguan menyambutnya dengan ramah dengan senyuman yang bikin jantung ini dag dig dug serr.

"Kau adalah orang pertama yang membuatku tertarik."

Deg!

Yang awalnya kedua matanya mulai terpenjam, langsung terbuka lebar dan melotot ketika mengingat tipu daya setan bernama Xiao tadi siang.

"Dasar rubah licik! Jangan mengangguku saat aku tidur ya! Aku tau kau sekarang lagi menyantetku saat aku lengah! Awas saja kau besok!" Teriak Aether marah marah sendiri, dan kembali menuduh Xiao tanpa ada dasar yang jelas.

_

Xiao yang sedang asyik belajar langsung terbersin bersin di kamarnya. Padahal kamarnya termasuk dalam kamar yang sangat bersih bahkan debu ogah untuk menempel dimana pun.

Ceklek

Pintu kamar Xiao terbuka menampilkan gadis yang hampir seumuran dengannya. Hanya beda satu tingkat tapi dengan hebatnya ia sudah meraih posisi sebagai sekretaris OSIS. Ya, nama sepupunya itu adalah Ganyu.

loco [Xiaother]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang