Seorang pria dengan setelan jas formal dan segelas wine di tangan nya sendari tadi hanya mengeram kesal. Pasalnya, ia tak dapat menemui seseorang yang hampir sewindu ini tak pernah ia temui dan tak pernah bertukar kabar. Rasanya berat sekali menahan rindu selama bertahun-tahun dan di saat dirinya kembali ia tak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan seseorang yang bahkan selalu mengganggu pikiran nya.
Pria tersebut berjalan ke arah jendela dengan masih dengan satu gelas wine di tangannya."Ternyata masih sama, meski gue berjalan sejauh apapun dan tanpa memberikan pesan singkat pun rasanya masih sama, masih menginginkan nya tanpa jeda dan tanpa. Ada atau tidak dirinya, masih membuatku jatuh semakin dalam karena pesonanya, lewat bayangannya selalu terlintas dalam kepala.
Kapan hari terakhir kita bertemu?." Gumam pria itu, entahlah tergambar sangat jelas, jejak kerinduan yang masih belum memudar karena pertemuan.Seseorang pria lain memasuki kamarnya tanpa mengetuk pintu dan permisi.
"Tuan muda, kau sudah di tunggu tuan besar di ruang tamu!"ucapnya menyampaikan informasi.
"Emm baiklah Lang terimakasih, kau boleh pergi. Katakan pada dad aku akan turun sebentar lagi."sahutnya, tak menoleh sedikitpun pada lawan bicara nya.
Gilang, hanya mengangguk dan mengembuskan napas nya,
Begitulah majikannya yang satu ini, dingin, tegas dan kadang kekanak kanakan, juga sulit terbaca.Pria, tersebut masih diam di tempat tanpa ada pergerakan sedikitpun, ia masih menatap jalanan Jakarta dari jendela besarnya itu. Rasa rindu yang menjalar ke seluruh bagian tubuh membuatnya lumpuh.
"Dimana Lo sekarang ini?."monolognya sendu.
Prang....
Ia membanting gelas wine hingga pecahan nya berceceran kemana-mana, ia meremat rambut nya frustasi, ini semua kesalahan nya karena telah meninggalkan seseorang yang bahkan tak hilang dalam hati bahkan pikiran nya, sosok itu terus membayang. Dia selalu datang dan meminta agar pria ini segera pulang. Pria itu tiba tiba tersenyum dan berjalan mendekati nakas yang ada di sebelah bed nya.
"Kamu dimana? Kenapa sekarang pergi? Kenapa gak nunggu aku aja? Kamu janjikan mau nunggu aku selama apapun aku akan mengejar mimpi aku? Kamu kenapa malah pergi?." Seakan orang yang berada di pigura tersebut akan mendengar nya, pria itu terus menghujaninya dengan banyak pertanyaan yang semakin lama semakin membuat sesak di dada.
Dengan menghapus jejak air matanya pria tersebut keluar dari kamarnya dan menuju lift untuk mencapai lantai dasar.
Ketika ia pergi keruang tamu, sudah banyak keluarga yang menantinya."Ahhh, maaf aku terlalu lama di kamar mandi."ucapnya mencoba menghilangkan rasa gugupnya.
"Tidak apa sayang, sini duduk ada yang mau Mommy and dad katakan padamu." Sahut Keyna.
"Tara, apakah kau akan siap jika kami tinggal disini sendirian? Opah Omah and mommy dad akan tinggal di Amerika apakah kau akan siap jika harus di sini sendirian dengan mengurus semua perusahaan dan cabang nya Sendiri?."tanya Keyna ibunda dari pria yang di panggil Tara itu.
"Tidak apa mom, Tara bisa jaga diri baik baik, asal tinggalkan Gilang bersama ku ya " sahutnya santai.
"Baiklah, sore nanti kami akan berangkat, kau akan tetap di rumah bersama Gilang. " final Erlangga.
Keyna, memeluk putra tunggalnya itu, dan di susul oleh Erlangga dan juga Regina dan Bram.
Pria bernama Tara itu kembali kedalam kamarnya, kamar yang selama ini membuatnya merindukan seseorang itu.
Flashback
" Tara, yang ini taro di sini ya biar bagus."
"Tapi bang, itu udah mom yang tata." Sahutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
THANK YOU FOR EVERYTHING AND I LOVE YOU
FanficEditor sampul : @Clarissacara pengatur alur : @ Clarissacara penulis cerita : Carramelia Anindira H. lingkungan BoyLove (Fujoshi) Hargai pengarang dan penulis!!! WAJIB VOTE SEBELUM DAN SESUDAH BACA!!! SHARE JUGA YA!!!! CERITA FIKSI NO REAL...