Bab 1

1.8K 137 25
                                    

Suasana yang hingar bingar membuat Soobin mengernyitkan matanya. Dia tidak suka suasana ramai dan menyesakkan seperti ini. Soobin merindukan kamarnya yang tenang dan damai, tempat dia bisa duduk dan membaca sambil mendengarkan musik sayup-sayup.

Tapi musik yang sangat keras ini hampir melampaui batas toleransinya. rasanya Soobin ingin pergi dari tempat ini, tapi dia tidak bisa. Lelaki itu, lelaki jahat itu— menurut sumber yang dia dengar akan datang ke tempat ini beberapa saat lagi.

Soobin melirik seragam waitress yang ia kenakan saat ini. Pakaian tersebut amat sangat tidak nyaman. Sebuah rompi hitam berkerah v? tanpa lengan yang ketat dan mengekspos bagian dadanya. Dirinya seperti dipaksa menyamar menjadi orang yang tidak ia kenali.

Tetapi bukankah itu memang tujuannya?

Dia tidak ingin lelaki itu mengenalinya, meskipun hal itu sepertinya tidak perlu ditakutkan. Mereka berdua hanya pernah bertemu satu kali pada pertemuan singkat yang tak disengaja, saat lelaki itu menemui ayahnya di ruang kerjanya.

Saat itu penampilan Soobin tidak seperti sekarang, rambutnya lebih pendek dengan kacamata berbingkai tebal membingkai wajahnya, pakaian yang ia kenakan pun adalah kaos oblong kebesaran. Berbeda sekali dengan penampilannya sekarang.

Soobin mengernyitkan matanya lagi.

Aku benar-benar berpenampilan seperti pelacur rendahan! Desahnya lirih.

Kenapa Soobin berkata seperti itu? Karena tempat Soobin berada sekarang adalah bar gay, dimana pelayan ditempat tersebut bukan hanya sekedar pelayan biasa— melainkan pelayan yang mencakup untuk memuaskan hasrat pria pria di bar tersebut.
Jika tidak karena terpaksa mungkin Soobin enggan berada ditempat terkutuk seperti ini.

Suara berisik dari arah pintu masuk mengalihkan perhatian Soobin. Matanya mencari-cari, dan itu dia! Lelaki itu ada disana dengan kedatangannya yang begitu heboh, dikelilingi banyak sekali bodyguard berbadan kekar. Tanpa sadar Soobin mendengus, yah, karena dia lelaki jahat yang suka menyakiti orang, dia pasti punya banyak musuh yang ingin membunuhnya.

Soobin menajamkan penglihatannya untuk melihat dengan jelas sosok lelaki itu, Choi Yeonjun. Sosok yang ditakuti dalam dunia bisnis karena tidak segan-segan menggilas siapapun yang menghalangi jalannya. Siapapun yang berani melawan seorang Choi Yeonjun, akan berakhir dalam tragedi.

Seperti ayahnya, seperti seluruh keluarganya. Desah Soobin pahit.

Dulu keluarga Soobin adalah keluarga berada. Ayahnya adalah seorang pemilik Resort terbesar di kota Ansan. Selain hotel dan penginapan, Resort milik keluarga Soobin juga di lengkapi fasilitas lapangan golf, tea house, restoran, wedding hall, gereja, tempat sauna, dan juga ruang perjamuan. Bisa dikatakan keluarga Soobin adalah salah satu orang terkaya di kota tersebut.

Selain itu bagi Soobin keluarga mereka adalah keluarga bahagia, meskipun ibunya adalah wanita lemah yang sering sakit-sakitan, tapi selain itu dia adalah ibu yang sempurna.

Pikiran Soobin menerawang di saat-saat bahagia itu— saat dia, ayahnya dan ibunya berkumpul bersama di meja makan, menyantap sarapan pagi mereka dengan penuh cinta.

Ayahnya akan bercerita tentang pengalaman-pengalaman dalam perjalanan bisnisnya, dan ibunya akan menatap sang ayah dengan tatapan memuja. Semua terasa begitu bahagia, semua terasa begitu sempurna.

Sampai kemudian Choi Yeonjun datang dalam kehidupan mereka. Yeonjun tertarik dengan Resort ayah Soobin, dan berpikiran untuk menjalin suatu hubungan kerjasama dalam bentuk penanaman modal.

Pada awalnya ayahnya tidak tertarik. Dia sudah cukup puas dengan bisnis yang dijalankannya sendiri. Tapi Yeonjun tidak menyerah. Dengan berbagai cara dia berusaha mendekati ayahnya, dan entah kenapa ayahnya akhirnya menyerah ke dalam kuasa seorang Choi Yeonjun. Kuasa iblis kegelapan yang ketika mencengkeram tidak akan melepaskannya lagi.

Sleep With The Devil [YEONBIN Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang