Mohon kebijakan nya dalam membaca soalnya cerita ini mengandung adegan 21+ . Bagi yang belum cukup dan merasa belum semestinya baca ini, tolong sadar diri ya sayang 😉
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Perjalanan itu terasa menyiksa dan panjang. Tubuh Soobin dilempar begitu saja dengan kasar oleh bodyguard Yeonjun ke bagasi dan dikunci dari luar.
Soobin berusaha menendang, berteriak, meronta, tetapi pada akhirnya dia kelelahan dan kehabisan oksigen. Menyadari bahwa ruang bagasi ini begitu sempit dan pengap dengan asupan oksigen yang makin menipis, Soobin terdiam, berusaha menenangkan jantungnya yang berdebar keras campur aduk antara rasa takut dan ingin tahu, akan dibawa kemanakah dirinya?
Lama sekali Soobin menunggu, sampai akhirnya mobil itu melambat. Terdengar suara pintu gerbang yang berat dibuka, lalu mobil itu melaju lagi, melambat, dan kemudian berhenti.
Suara pintu mobil di banting. Dan Syukurlah, ada gerakan membuka bagasi. Soobin bersiap melompat dan menyerang siapa saja yang membuka pintu bagasi itu, lalu kabur.
Ah ya Tuhan, semoga semudah itu.
Pintu bagasi terbuka sedikit dan secercah cahaya masuk melalui celah yang hanya dibuka sempit.
"Soobin," itu suara Yeonjun dan lelaki itu memanggil namanya. Wajah Soobin langsung pucat pasi.
Lelaki itu sejak awal sudah mengetahui penyamarannya!
"Aku akan membuka pintu bagasi ini, tapi kau harus berjanji untuk bersikap tenang dan tidak memberontak." Ada seberkas senyum di suara Yeonjun. Kurang ajar. Lelaki itu pasti dari tadi sudah menertawakan kebodohannya!
"Kau ada di rumahku, dan perlu kau tahu, para pengawal ku sangat tidak ramah. Ku sarankan kau turun dengan sikap penurut dan tenang demi dirimu sendiri, karena para pengawal ku mungkin akan melukaimu kalau kau bertindak bodoh."
Rumah Yeonjun! Soobin memejamkan matanya frustrasi. Dari informasi yang dia dapatkan, Rumah Yeonjun terletak di atas tanah begitu luas di kawasan elite pinggiran kota. Rumah itu dipagari dengan pagar tinggi di sekelilingnya dan setiap akses masuk dijaga oleh pengawal-pengawal Yeonjun. Tidak ada seorangpun yang bisa masuk ke area rumah ini tanpa sepengetahuan Yeonjun— begitupun, tidak akan ada orang yang bisa keluar dari rumah ini tanpa seizin Yeonjun.
"Bagaimana Soobin? Apakah kau berjanji untuk bersikap baik, dan aku akan mengeluarkan mu secara Manusiawi. Atau kau memilih bertindak bodoh lalu mungkin aku akan mengikatmu dalam karung dan ku sekap di gudang." Suara Yeonjun di luar menyadarkan Soobin dari lamunannya.
"Kenapa kau membawaku kemari?" gumam Soobin penuh keberanian.
Terdengar suara Yeonjun terkekeh di luar sana,
"Menurutmu kenapa Soobin? Apa kau pikir aku semudah itu diracuni di tempat umum? Apa kau pikir aku tidak tahu kalau kau selama ini mengendus-endus mencari kesempatan untuk membalaskan dendam mu?" Suara Yeonjun terdengar dekat, "Kau sudah bermain api." bisiknya. "Sekarang saatnya kau untuk terbakar."
Pintu bagasi itu terbuka tiba-tiba dan Soobin belum siap meronta. Lagipula, percuma meronta. Dibelakang Yeonjun yang berdiri dengan pongahnya, ada beberapa bodyguard dengan tubuh kekar bertampang seperti batu. Dan melihat tampang dan penampilan mereka, Soobin tahu, mereka tidak akan segan-segan melukainya kalau Soobin berbuat sesuatu yang sekiranya akan mencelakakan majikan mereka.
Yeonjun mundur selangkah, lalu mengulurkan tangannya setengah membungkuk.
"Silahkan tuan puteri, biarkan aku membantumu keluar." gumamnya mengejek.
![](https://img.wattpad.com/cover/299742485-288-k826966.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep With The Devil [YEONBIN Version]
FanfictionCerita ini aku remake atas permintaan dari @Psyxx_ :-) Remake dari novel asli berjudul Sleep with the devil milik Santhy Agatha ke versi Yeonbin! Top- Yeonjun! Bottom-Soobin! Karakter lain menyusul (^^) Book Cover by : @psyxx_ Status : ongoing