Mata Yeonjun menyala ketika menatap mata Soobin. Pria ini menatapnya dengan polos tanpa dosa. Tidakkah dia tahu bahwa permintaannya ini menambah penderitaan Yeonjun?
Memijit Soobin? Dalam kondisi bergairah dan ingin dipuaskan seperti ini? Bagaimana Yeonjun bisa menahan diri ketika jemarinya menyentuh kelembutan kulit Soobin di tangannya?
"Oke, berbaliklah." Yeonjun menggeram lagi, Soobin tidak pernah meminta tolong kepadanya, dan kalau Soobin melakukannya itu berarti pria itu benar-benar kesakitan.
Jemari Yeonjun bergerak menyentuh kepala Soobin, ke helaian rambut seperti sutera yang terasa lembut di jemarinya. Helaian itu biasanya adalah tempat Yeonjun menenggelamkan kepalanya ketika dia mencapai puncaknya yang luar biasa nikmat di atas tubuh istrinya.
Sial! Jangan pikirkan tentang hal itu, Choi Yeonjun!
Yeonjun memijit dan seolah belum cukup siksaannya, selama proses itu Soobin terus menerus mendesah keenakan karena pijatan Yeonjun bahkan kadang mengerang, persis seperti erangannya ketika Yeonjun mencumbunya dan itu luar biasa menyiksanya.
Kejantanan Yeonjun sudah berdenyut-denyut, pria itu merasa dirinya hampir meledak karena gairah, gairahnya kepada Soobin.
"Sudah cukup?"
"Aku masih sedikit pusing di sisi ini," Soobin memiringkan kepalanya, memamerkan pundaknya yang hangat dan halus, membuat Yeonjun ingin mengigit lembut di bagian lunak di sebelah sana.
Sial. Sial. Sial! Sambil terus memijit Soobin, Yeonjun menyumpah terus menerus dalam hati kemudian ketika Soobin tampak lebih santai, Yeonjun melepaskan pijitannya dengan hati-hati.
Bagus. Soobin sudah tertidur. Sekarang mungkin dia akan mandi dengan air dingin, kalau tidak dia akan terbakar semalaman di atas ranjang ini menderita karena tak terpuaskan.
Dengan tak kalah hati-hati, Yeonjun bergerak turun dari ranjang hendak
melangkah ke kamar mandi."Yeonjun," Hampir saja Yeonjun mengerang mendengar panggilan Soobin.
"Ya, Soobin?" desis Yeonjun dengan suara serak.
"Sekarang aku sudah tak pusing lagi."
Hening,
Yeonjun tertegun sejenak, kemudian menyadari arti kata-kata Soobin. Pria itu langsung membaringkan kembali tubuhnya di ranjang.
"Bagus," bisiknya parau lalu membalikkan tubuh Soobin dan melumat bibirnya tanpa ampun. Gairahnya yang menggelegak tidak ditahan-tahannya lagi, Yeonjun menyentuh Soobin di mana-mana, menikmati kepemilikannya atas tubuh istrinya, menikmati betapa tubuh Soobin yang lembut dan hangat itu menggelenyar di setiap sentuhannya.
Dada Soobin yang kini tampak sedikit berisi, mungkin karena kehamilannya ketika akan menyentuhnya seperti biasanya, Yeonjun tertegun dan menatap Soobin, "Apakah aku akan menyakitimu?"
Soobin tersenyum meminta pengertian, "Sedikit nyeri di bagian situ..." desahnya dengan suara sayu.
Yeonjun tidak mengatakan apa-apa, lelaki itu hanya mengecup ujung dadanya, lalu mamainkannya dengan lidahnya lembut. Tangannya menelusur ke bawah dan menyentuh titik lemah Soobin, menemukan bahwa Soobin sudah siap dan sama bergairahnya dengan diri nya.
Dengan menahan diri Yeonjun menindih Soobin dan menyatukan tubuhnya, berusaha supaya berhati-hati karena istrinya ini sedang hamil.
Tubuh mereka menyatu, dan Yeonjun bergerak selembut yang dia bisa tetapi gairah menyala-nyala di seluruh aliran darahnya ketika akhirnya Soobin mencapai orgasme, membawanya juga terjun bebas dalam jurang kepuasan yang dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep With The Devil [YEONBIN Version]
FanfictionCerita ini aku remake atas permintaan dari @Psyxx_ :-) Remake dari novel asli berjudul Sleep with the devil milik Santhy Agatha ke versi Yeonbin! Top- Yeonjun! Bottom-Soobin! Karakter lain menyusul (^^) Book Cover by : @psyxx_ Status : ongoing