Bab 8

1K 94 15
                                    

Yeonjun masuk ke kamar perawatan Soobin pada tengah malam, saat itu Soobin sudah tertidur pulas. Dengan langkah pelan tak bersuara, Yeonjun berjalan menuju tepi tempat tidur dan berdiri dekat disana mengawasi Soobin.

Begitu damai wajah pria manis itu terpejam dalam lelapnya, seolah tak menyadari bahwa sekarang bahaya yang amat besar sedang mengintainya.

Yeonjun sedikit membungkuk, lalu menyentuh pelan pipi Soobin. Pria itu mengerang pelan kemudian mengubah posisi tidurnya, tetapi tidak terbangun.

Yeonjun mengambil resiko dengan menunduk dan mengecup bibir Soobin, merasakan manisnya bibir itu, sampai kemudian dia larut dalam gairahnya yang tertahan dan melumat bibir Soobin.

***

Soobin merasakan gelanyar panas di seluruh tubuhnya, dia menggeliat, ada gairah menjalar dari bibirnya yang terasa nikmat dilumat seseorang. Dengan lemah Soobin mengerjap setengah tertidur dan membuka mata.

Lelaki itu, yang sedang membungkuk di atas tubuhnya dan melumat bibirnya, adalah Choi Yeonjun.

Yeonjun sedang melumat bibir Soobin, kemudian dia berhenti dan menatap mata Soobin, menyadari bahwa pria manis itu sudah terbangun.

Dengan lembut Yeonjun menelusurkan tangannya di pipi Soobin, lalu bibirnya mengikuti gerakan jemarinya.

Soobin memejamkan matanya, ini pasti mimpi. Choi Yeonjun di dunia nyata tidak mungkin berbuat selembut ini, lelaki itu pasti akan langsung memaksanya, memperkosanya dan memperlakukannya dengan kasar.

Ini pasti mimpi, karena sebelum tidur tadi Soobin berbaring dengan gelisah, mencoba menghapus memori bercintanya dengan Yeonjun yang seolah-olah selalu muncul dalam benaknya.

Dan karena ini mimpi, tak ada salahnya untuk menikmati. Soobin setengah tersenyum, lalu menyentuh pipi Yeonjun dengan lembut. Dalam sekejap tubuh Yeonjun langsung kaku seperti terkejut merasakan sentuhan lembut jemari Soobin di pipinya.

Soobin langsung menarik tangannya panik, apakah Yeonjun dalam mimpinya ini akan berubah lagi menjadi Yeonjun dalam dunia nyata yang jahat?

Ternyata tidak, Yeonjun dalam dunia mimpi ini sangat lembut dan penuh kebaikan, lelaki itu kembali mengambil jari Soobin dan meletakkannya di pipinya.

"Sentuh aku di manapun kau suka, jangan berhenti..." bisik Yeonjun dengan penuh gairah.

Soobin tidak menyianyiakan kesempatan itu, ini benar-benar mimpi yang sangat menyenangkan. Di bawah tatapan tajam Yeonjun, Soobin menelusurkan kembali jemarinya di wajah tampan Yeonjun, mengagumi setiap kesempurnaan yang terpatri di sana.

Ketika jemarinya hampir menyentuh bibir Yeonjun, lelaki itu meraih tangan Soobin, dan mengecupnya lembut, satu persatu jemarinya, menggulingkan tubuhnya kesamping Soobin. Ranjang rumah sakit yang lembut itu membuat tubuh mereka bersentuhan rapat, tangan Yeonjun menggenggam jemari Soobin, lalu menyentuhkannya ke kejantanan Yeonjun yang sudah sangat siap.

"Sentuh aku sayang." bisiknya parau.

Wajah Soobin memerah merasakan kekerasan yang panas di telapak tangannya, dengan lembut Yeonjun membuka ikat pinggangnya dan menurunkan celananya, "Rasakan lah tubuhku yang amat sangat mendamba, mu."

Soobin meremas kejantanan itu dan Yeonjun mengerang, perasaan bahwa Yeonjun benar-benar bergairah atas sentuhannya membuat Soobin merasa senang. Oh ya ampun, ini adalah mimpi erotis terbaik yang pernah dia alami.

Jemari Soobin bereksplorasi di tubuh Yeonjun, dan lelaki itu membiarkannya sebebas-bebasnya. Akhirnya, ketika bibir Soobin dengan penuh ingin tahu mencecap kejantanan itu, Yeonjun mengangkat kepala Soobin dengan tatapan tajam berkabut yang penuh gairah.

Sleep With The Devil [YEONBIN Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang