Now Playing || Meghan Trainor - Me Too
Happy Reading 😘
***
Yang membuatnya kurang senang saat ada di dekatku itu apa? Apa aku tampak menyeramkan?
***
Pagi yang cerah Neya antusias menyambut hari barunya. Dia terlihat anggun dengan kemeja putih dan luaran jas hitam di padu rok lipit kotak-kotak tak lupa dasi kupu-kupu di kalungkan di leher kemeja, mempercantik penampilannya.
Dia turun ke lantai dasar bergabung bersama keluarganya di breakfast patio untuk sarapan. Tapi dia tak segera duduk karena kucing kesayangan mendekat, dia malah mengendong si anabul.
"Dih! Efek jomlo gak ada yang di sayang mangkanya nyayang kucing!" Cibir Elragd, kembarannya ini selalu nyinyir semua hal menyangkut anabul itu, masalahnya dia takut sama kucing.
Padahal menurut Neya kucing itu bintang cuddly dan terlucu dari binatang lainnya. Tapi Elragd malah takut barangkali ngeri gigit, entahlah.
"Shut your mouth!" Sinis Neya menatap tajam kembarannya.
Si Elragd tersenyum tak takut dengan tatapan sang adik kembarnya.
Neya mengelus-elus gemas si anabul sesekali memainkan kakinya. Dia itu ailurofili.
Sampai teguran sang Mama untuk segera sarapan bersama, Neya barulah menurunkan si anabul dari gedongannya lalu mencuci tangan.
Duduk di kursi samping Elragd, dia mengambil toast di piring lalu memakannya sesekali minum segelas susu.
"Lo gak bosen apa suka sama kucing sialan itu?" Heran Elragd, dia menguyah croissant.
"Dia gak sialan yee, lo kali yang sialan," balas Neya bersungut, "gak, gue gak bosen barang sedetikpun, gue bosennya malah ama lo!" sambungnya.
"Cah! Gue juga bosen ama lo!" Sahut Elragd sewot.
"Elragd! Neya! Makan dulu jangan berisik," peringat sang Papa, melirik keduanya bergantian.
Sang Papa kelewat bosan dengan perkara adu mulut anak kembarnya ini. Elragd suka menjaili Neya sedangkan Neyanya mudah terpancing emosi. Mereka tidak ada yang mau menekan perasaan salah satu. Setali tiga uang.
Mengangguk patuh, mereka tak lagi beradu mulut menyantap sarapan khidmat.
"Neya kamu ajaran tahun ini masih ikut olimpiade matematika?" Tanya sang Mama di sela-sela sarapan paginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOVER
Teen FictionSebelum dia mencoba memasuki hidupku monoton, hadirnya dia membawa warna lain hidupku pancarona, tapi aku sangsi dengan cinta. Apa cinta itu? Seperti apa rasanya cinta? *** Girls, let's fallin' love together! ©copyright by Nissaaprily Cover by pint...