⚠︎ : Hanya sekadar fiksi dan tidak ada hubungannya dengan hidupan nyata para pemain karakter.
Drrtt...drtttDeringan ponsel yang berada tidak jauh dari keberadaan dirinya menginterupsi. Taeyong mendengus sebal, dirinya dibawa bangkit dari menindih tubuh mungil Chaeyoung.
Ponsel di atas nakas dicapai kasar.
“ Kemana saja kau sialan? Bisa-bisanya kau libur sementara aku dan yang lainnya bertarung nyawa di Club Johnny kemarin! ” Sinis suara Taeyong menyoal.
“ Jalang sialan-Bukk! ”
Tut!
Panggilan langsung diputuskan oleh pihak lawan bicara.
Sepertinya ada sesuatu yang asing disini. Jelas nomor ini adalah punya Han Na tetapi wanita itu langsung tidak bergeming semasa panggilan masih berjalan dan diganti oleh suara pria?
Suara itu...
milik Jimin bukan?
Taeyong tertawa miris. Tidak menolak lupa jika Jimin adalah sosok pria keparat yang suka ditantang, justru dirinya sendirilah musuh pada pria itu.
Akan tetapi, bukankah ini kedengaran sangat menyerukan? Jimin menarik dirinya untuk bermain bersama pria itu.
“ Baik, aku akan mengikuti permainan sialanmu Park , dan KAU!—” Netra hitam tanpa irisnya mengunci erat netra kecoklatan milik Chaeyoung.
“ Turut masuk dalam permainanku ”
Tidak henti bibir tua itu menyunggingkan senyuman di wajahnya. Langkah demi langkah dibawa memasuki markas putranya.
Setelah ini mungkin dia harus memberikam pelukan erat pada Jimin karena buat kali pertamanya bocah sialan itu tidak mengecewakan dirinya dan mengerjakan perintahnya dengan bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝗢𝗚] ❝ 𝐋𝐔𝐂𝐈𝐃 𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌 ❞ ᵖʲᵐ ᶠᵗ ᵖᶜʸ
Fanfiction━━ 𝗧𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝖩𝗂𝗆𝗂𝗇 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗅𝗎𝗋 𝗆𝖾𝗇𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗄𝖾𝗋𝗍𝖺𝗌 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖽𝗂𝗁𝗎𝗅𝗎𝗋𝗄𝖺𝗇 𝗈𝗅𝖾𝗁 𝖢𝗁𝖺𝖾𝗒𝗈𝗎𝗇𝗀. 𝖲𝖺𝗍𝗎-𝗉𝖾𝗋𝗌𝖺𝗍𝗎 𝗄𝖺𝗅𝗂𝗆𝖺𝗍 𝖽𝗂 𝖽𝖺𝗅𝖺𝗆 𝗄𝖾𝗋𝗍𝖺𝗌 𝗂𝗍𝗎 𝖽𝗂𝖻𝖺𝖼𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗇𝗒𝗎𝗆𝖺𝗇...