⚠︎ : Hanya sekadar fiksi dan tidak ada hubungannyadenganhidupannyata para pemainkarakter.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝ SEMUAini tidak akan terjadi jika kau tidak mengambil wanita polos sepertinya menjadi pengganti dirimu sialan! ”
Han Na hanya menatap datar wajah Jimin. Dia tidak pernah melihat lagi sisi Jimin yang ini sebelumnya. Selama dia mengenal Park Jimin, pria ini bukanlah sosok orang yang mengambil pusing dan peduli tentang hal seperti ini. Bukankah hal sepele seperti ini bisa di selesaikan dengan membiarkan saja wanita itu mati di tangan mereka?
Mengapa sekarang Jimin malah memprotes akan hal itu. Membuat dirinya dibakar dengan api cemburu melihat bagaimana pedulinya Jimin kepada Chaeyoung.
“ Cih, ini hanyalah hal sepele yang sangat mudah diselesaikan Park Jimin. Kau hanya tinggal membiarkan dia mati di tangan mereka dan sekelip mata masalah ini akan hilang. Kenapa kau harus berdebat dengan ku tentang ini? ” Jawab Han Na yang makin membuat Jimin emosi.
Tubuh wanita itu diguncang kasar. “ Hanya otak tolol mu itu yang mengatakan jika hal ini sepele tapi tidak dengan ku! ” Tekan Jimin.
Tangan Jimin di pundaknya dilepas kasar, dada lelaki itu dipukul kuat. “ Bukan otak ku yang tolol tetapi hatimu itu Jim! Kau sangat tidak senang memikirkan wanita itu di tangan mereka. Kenapa kau takut sekali jika ia mati?! ” Bentak Han Na meluapkan segala perasaannya.
“ Jika bukan kerana dia, aku sudah mati semalam! Aku berhutang padanya. Jadi akan ku bayar dengan nyawa juga ”
Tawa Han Na kembali pecah. “ pfft--sejak kapan kau punya sisi manusia Jim? Ku rasa ramai lagi sebelum ini yang senasib sama Chaeyoung tetapi kau hiraukan. Cuma Chaeyoung berbeda karena dia akan mati di tangan Taeyong dan mereka yang sama situasi sepertinya mati di tangan mu sebelum ini... kau mencintainya bukan? ”
Jimin hilang kata-kata atas soalan wanita itu. Dia sendiri tidak tahu ada apa dengan dirinya yang sangat khawatir tentang Chaeyoung. Hatinya tidak bisa tenang, otaknya tidak bisa bekerja jika terus menerus membiarkan wanita yang tidak bersalah itu berada di dalam genggaman Taeyong.
Entah apalah yang akan pria buas itu lakukan kepada wanita kecil itu, Oh memikirkan tentang itu semakin membuat Jimin gila!
“ Bukan urusan mu ” Hanya itu saja yang bisa ia balas. Lengan Han Na ditarik kasar.
Han Na kembali melepaskan lengannya yang ditarik terus oleh Jimin. Tubuh Jimin dibalik untuk menatapnya.