"Ohhh, Selingkuh. Lagi enak ya? lanjut aja," kata Rangga.
"Ahhh..."
Plok... Plok... Plok...
Yang diliatin bukannya sadar, malah ngelanjut. Dasar lelaki.
"Putus."
Setelah mengucapkan kata-kata itu, Rangga pergi keluar dari rumah Farel. Ia berjalan santai keluar dari kamar Farel. Langkah demi langkah, hingga akhirnya sampai keluar dari rumah itu.
Sebenarnya, Rangga biasa saja melihat perselingkuhan Farel. Apakah ia sudah tidak cinta dengan Farel lagi?
Malahan, Rangga berjalan dengan tersenyum ke arah rumahnya. Ia tidak sabar dengan hari esok.
.
Tiga hari kemudian.
"Hoammm...."
Sinar matahari menembus benda bening yang menjadi jendela kamar Rino. Hari ini, adalah hari pertama latihan setelah kaki Rangga sembuh.
Baru kemarin sore, Rangga mengabari Rino kalau kakinya sudah sembuh dan dia siap untuk kembali latihan. Rangga juga mengabarkan, bahwa kemarin ia sudah ke tempat Gym, tapi tempat itu tutup. Ia menelpon Rino, untuk memastikan apakah ada latihan esok.
Ya, tentu saja ada. Waktu mereka kurang dari seminggu lagi. Mereka tidak punya banyak waktu. Beruntungnya, besok tempat Gym kembali dibuka, hanya saja ada pembatasan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus corona.
Rino bersiap-siap ke kamar mandi. Butuh waktu sekitar 15 menit bagi Rino untuk mandi, berpakaian, dan menyaipakan peralatan-peralatan yang dibawanya di dalam tas. Di meja nakas, Rino menemukan Face Mist. Rino mengernyitkan dahinya. Mengapa dia punya benda seperti ini?
Ia membawa benda itu, niatnya untuk dibuang nanti, lalu memasukannya ke dalam tas. Ia juga menyambar kunci mobil yang ada di sebelahnya.
Rino berlari keluar menuju mobilnya. Setelah diluar, ia membuka pintu mobilnya, lalu duduk ke kursi pengemudi. Segera tancap gas, melaju, ke arah tempat Gym.
.
Sesampainya di depan tempat Gym, Rangga sudah menunggu di depan sana. Rino memarkirkan mobilnya, lalu keluar dan menghampiri Rangga.
"Kenapa tidak langsung masuk?" tanya Rino.
"Gpp. Enakan nunggu," jawan Rangga.
Mana enak nunggu?
Gue aja kalo ketemuan mendingan orang yang nunggu gue. Lah ini? malah mendingan nungggu. Sungguh gak habis pikir.
Oke, lanjut ke ceritanya.
Rino menjawabnya dengan anggukan, lalu ia mendorong pintu kaca tempat Gym, masuk ke dalam diikuti oleh Rangga di belakangnya. Di dalam, mereka menempati tempat yang biasa mereka pakai untuk latihan.
Seperti biasa, latihan dimulai dengan pemanasan, dan barulah mereka ke latihan inti. Latihan mereka hari ini adalah latihan dada. Dimulai dari Dumbell Fly.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Gym in Love
RandomApa yang kau tanam, itulah yang kau tuai. Begitulah peribahasa berkata. Namun, pernahkah kalian berpikir, apa yang kau latih, cinta yang kau tuai? Rangga adalah seorang model, dengan badan yang kurang proporsional. Ia pun memutuskan untuk datang ke...