bagian 27

2.5K 240 82
                                    

Tas ransel itu di lempar begitu saja. Si pemilik tas melangkah dengan tidak semangat ke ranjangnya dan langsung menghempaskan tubuhnya di kasur empuk tersebut. Doyoung, menerawang langit-langit kamar dengan mata yang perih dan berair. Sejak di sekolah tadi, ia terus saja menangis, hatinya sangat sakit dan dadanya terasa sangat sesak.

Semesta seperti sedang bercanda dengannya. Bagaimana perasaan Doyoung seolah-olah sedang dipermainkan.

"Gue bahkan baru sadar... kalau perasaan kita sama, Jae, tapi kenapa disaat itu lo harus pergi?"

Flashback

"Tiga hari yang lalu, gue ke cafe sama Jaehyun. Mungkin lo juga tau itu?" Haechan menoleh ke arah Doyoung yang menganggukkan kepalanya sekali.

Pandangan Haechan beralih menatap langit, "Lo tau, gue seneng banget waktu itu. Gue excited sampai-sampai orang tua gue bingung ngeliat gue begitu sumringah waktu nunggu Jaehyun yang mau jemput gue."

Doyoung teringat disaat malam itu. Dia yang tidak sadar berjalan kaki sampai ke rumah Jungwoo dan disaat ia terjatuh yang membuat Jaehyun harus menunda untuk menjemput Haechan karena lebih memilih mengobati luka di lutut Doyoung.

Ada perasaan bersalah di hati Doyoung. Jelas dia tau kalau waktu itu Haechan pasti menunggu Jaehyun dengan hati yang berbunga-bunga.

"Dan untuk pertama kalinya gue di bonceng sama Jaehyun. Jantung gue berdebar gak karuan, gue gak bisa berhenti senyum." Haechan menoleh ke arah Doyoung dan ia tersenyum, "Disaat itu, gue berpikir, ini adalah malam terindah di hidup gue." lanjutnya.

Doyoung hanya menyimak, ia bisa merasakan bagaimana kebahagiaan Haechan waktu itu.

"Dan setelah di cafe, Jaehyun traktir gue."

Ada jeda yang cukup lama, raut wajah Haechan yang tadi tersenyum perlahan berubah.

"Sampai pada akhirnya, sesuatu yang sakit menancap di hati gue. Jaehyun yang bilang sama gue kalau dia suka sama lo, Doy."

Mata Doyoung membola, mulutnya melebar, ia menggeleng cepat, "Gak mungkin, Chan."

"Sumpah, Jaehyun bilang gitu sama gue. Bahkan dia cerita semuanya sama gue apa yang udah terjadi antara lo dan dia di rumah Jungwoo dan soal mimpi dia." sahut Haechan.

Doyoung melemah. Jadi, Haechan juga sudah tau tentang dia dan Jaehyun yang berhubungan intim? rasanya malu Doyoung semakin bertambah.

"Waktu itu gue sampe syok. Bahkan gue sempat gak percaya sama perkataan Jaehyun. Yang gue pikirin saat itu, gimana bisa lo dan Jaehyun setega itu ngelakuinnya? bahkan lo tau kalau gue suka sama Jaehyun."

"Gue... gue gak tau waktu itu..." Doyoung bingung harus menjawab apa.

"Gue kecewa waktu itu sama lo, Doy. Dan rasa kecewa gue semakin bertambah." sahut Haechan.

Doyoung menunduk, pasrah, dia tau pasti Haechan bakal sakit hati. Tapi mau bagaimana? semua sudah terjadi.

"Tapi disaat Jaehyun ngejelasin semuanya sama gue, alasan dia, dan Jaehyun juga bilang ke gue, kalau sewaktu di halaman belakang, lo gak ciuman sama dia. Dan itu adalah kesalah pahaman gue."

"Jaehyun bilang, lo sangat mentingin gue, lo selalu berusaha ngejaga perasaan gue.  Bahkan Jaehyun tau, lo sering berusaha buat menghindar dari dia supaya gue gak marah kalau ngeliat kalian berdua."

"Dan disaat itu gue di lema. Di satu sisi gue kecewa dan marah banget sama lo, tapi di sisi lain gue ngerasa bersalah karena udah nuduh dan gak percaya sama lo. Dan di tambah satu fakta, ternyata lo care banget sama gue, Doy."

si jutek vs si cerewet - JaeDo 18+✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang