Sore harinya, desingan katana di lapangan pertengahan rumah sakit Konoha dan kantor hokage terdengar sangat nyaring. Itachi nampak terduduk lemas sembari memegangi dadanya yang terlihat membiru di dekat pintu pagar lapangan itu.
Para penghuni rumah sakit juga kantor hokage nampak berebut tempat di sisi jendela melihat dua klan terkuat tengah bertarung, Hatake dan Uchiha.
Sekalipun dalam keadaan terluka Sasuke nampak masih lihai menebaskan katananya pada Kakashi yang hanya menahan dengan dua buah kunai. Mereka bertarung dengan sangat buas entah karena apa.
Tiba-tiba guncangan di susul retakan tanah seketika memisahkan mereka. Beberapa sulur kayu Yamato pun keluar dan langsung mencengkram mereka. Tsunade yang baru tiba nampak berjalan dengan hentakan kaki yang membuat semua orang merinding mendengarnya. Sakura juga Shizune juga terlihat mengekor di belakangnya dengan raut takut sekaligus khawatir.
"Hatake! Uchiha! Apa kalian sudah tidak waras hah! Bertengkar di dekat pemukiman warga sipil!" Teriak Tsunade hingga burung-burung di sana berterbangan.
Namun, keduanya masih menatap sinis satu sama lain. Tsunade pun menyuruh dua orang di belakangnya untuk memeriksa kondisi Itachi sementara ia akan mengeksekusi dua biang keributan itu.
Shizune juga Sakura nampak terkejut begitu memeriksa luka di dada Itachi. Luka lebam itu bukanlah hasil dari serangan Kakashi karena pukulannya tidak cukup dalam. Mereka mulai mengalirkan chakra medisnya agar luka itu bisa segera sembuh.
Suara debuman keras seketika mengagetkan keduanya. Yamato terlihat menjatuhkan dua pria itu bersamaan dengan sangat keras hingga posisi wajah mereka kini berada tepat di depan kaki Tsunade.
Wanita paruh baya itu seketika menjambak rambut mereka dan menyeretnya ke ruangan hokage. Sakura juga Shizune nampak membantu sang sulung Uchiha untuk berdiri menyusul mereka.
Sumpah serapah Tsunade terdengar jelas sampai ke lantai satu, membuat semua orang yang ada di sana saling melempar pandang satu sama lain. Shizune terlihat ragu saat menaiki tangga menuju ruangan kerja Tsunade, karena ia tahu ruangan itu telah berubah menjadi tempat eksekusi.
Perlahan Shizune membuka pintu kantornya dan melihat dua orang itu tengah duduk bersimpuh dengan kepala benjol. Tsunade nampak masih menatap tajam mereka yang tengah tertunduk sembari bersedekap dan duduk di ujung mejanya.
"Itachi, bisa kau jelaskan kenapa dua mahluk ini bisa bertengkar dan melukaimu," ucap Tsunade begitu sang sulung Uchiha baru saja di dudukan pada sofa.
"Uhm .... Ano .... Aku tidak tahu. Aku terluka saat melerai mereka,"
"Kau yakin?"
Itachi segera mengangguk begitu tatapan tajam itu melesat ke arahnya, "Sakura tolong obati Kakashi di luar,"
"Aku akan mengobagi Sasuke saja," Ucapnya sembari mengapit lengan bungsu Uchiha itu namun Kakashi buru-buru menengahi mereka.
"Aku yang terluka parah di sini jadi kau saja yang obati aku,"
Gadis musim semi itu pun melirik bingung pada Tsunade yang langsung mengangguk pelan. Mau tidak mau ia akhirnya harus mengobati sang pria perak.
Dengan hati-hati ia pun membawa Kakashi keluar. Setelah sampai di taman belakang kantor Hokage. Kakashi pun duduk di sebuah batu besar selagi Sakura mengalirkan ninjutsu medis di belakangnya.
"Sakura, kau terlihat begitu cantik jika rambutmu di kepang seperti itu," Ucapnya mencoba mencairkan suasana dingin itu.
Namun, sang gadis musim semi tak merespon sedikitpun dan membuatnya semakin canggung, "Uhmm Sakura aku telah memilih beberapa contoh rumah untuk kita tinggali nanti. Kau bisa menunjuk yang manapun kau mau,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatake or Sabaku { REVISI }
FanfictionDesas-desus pencurian batu suci dari sebuah kuil kuno yang di iringi kabar keretakan para petinggi desa yang kini terdengar oleh Sakura, membuatnya mengerti kenapa sifat juga sikap Gaara berubah akhir-akhir ini. Seseorang yang begitu Sakura percaya...