22.I Hate You!

943 147 15
                                    

Sejak pulang dari rumah sakit beberapa hari yang lalu,Jennie lebih sering mengurungkan dirinya dikamar bahkan dia sama sekali tidak berbicara. Chaeyoung juga sudah berusaha untuk mengajaknya berbicara namun Jennie seakan tidak peduli dengan kehadiran dirinya itu.

"Sayang,kita makan dulu yuk"Chaeyoung menghampiri Jennie dengan membawa nampan yang berisi sarapan untuk istrinya itu.

Namun Jennie sama sekali tidak mempedulikan kehadirannya itu. Dia hanya memandang lurus kedepan dengan tatapan kosongnya.

Hah~ Dengan segera Chaeyoung mendudukkan dirinya disamping Jennie"Kamu harus makan. Aku suapin ya"ujarnya

Prakkkk

Jennie malah membuang nampan makanan yang dipegang sama Chaeyoung membuatkan makanan berceceran dilantai"Aku mau anak aku!"teriak Jennie memandang Chaeyoung dengan marah.

Chaeyoung menutup matanya dan menghembuskan nafasnya dengan kasar. Dia harus sabar. Dia tidak boleh marah atau membentak Jennie"Anak kita sudah pergi sayang"ujarnya lembut berharap agar Jennie bisa menerima ketentuan takdir itu.

"Tidak mungkin! Aku mau anak aku!"teriak Jennie. Chaeyoung membawa istrinya itu kedalam pelukannya namun Jennie terus memberontak dan memukul dada Chaeyoung"Semuanya salah kamu! Aku benci kamu! Aku mau anak aku!!"teriak Jennie histeris

Dengan segera Chaeyoung mengeluarkan obat yang tersimpan dinakas itu dan memasukkan obat itu kedalam mulut Jennie. Tidak lupa juga dia memberi Jennie minum agar obat itu gampang ditelan sama Jennie"Tenang ya. Aku akan terus bersama kamu"bisik Chaeyoung mengelus kepala Jennie.

Gara fara efek obat yang diminumnya itu,Jennie akhirnya tertidur didalam dakapan Chaeyoung. Obat penenang. Hanya obat ini yang bisa membantu Jennie tenang saat ini"Tolong kembali menjadi Jennie aku yang dulu. Aku kangen kamu"bisik Chaeyoung mengelus kepala Jennie.







:
:

Semuanya seakan berubah. Chaeyoung sudah tidak bisa fokus sama perusahannya makanya Seojoon kembali mengambil alih perusahan itu untuk sementara waktu.

Jennie pula sudah tidak mengamuk namun dia hanya melamun tanpa mempedulikan suaminya itu. Dia lebih suka menghindar dari Chaeyoung bahkan dia tidur dikamar tamu.

Chaeyoung yang diacuhkan sama Jennie itu hanya mampu bersabar. Dia sudah membawa Jennie ke psikitiaris namun kondisi Jennie tetap sama.

Tapi akhir akhir ini Kai sering muncul dikehidupan mereka. Jennie juga sering keluar dan menghabiskan waktunya bersama Kai tanpa mempedulikan Chaeyoung.

"Yaudah,aku masuk duluan ya. Makasih untuk hari ini"ujar Jennie

Kai tersenyum"Apa pun aku bisa lakukan demi kebahagiaan kamu"ujarnya

Jennie hanya tersenyum tipis dan berganjak keluar dari mobil Kai. Setelah mobil Kai berganjak meninggalkan perkarangan mansion,Jennie akhirnya berlalu memasuki mansion itu.

Dia sama sekali tidak peduli dengan kehadiran Chaeyoung yang duduk di sofa diruang tamu itu.

"Sampai kapan kamu mau seperti ini?"tanya Chaeyoung. Dia sudah capek dengan kondisi ini.

Jennie yang ingin berganjak kekamar itu menghentikan langkahnya"Aku seperti ini juga gara gara kamu"datarnya

Chaeyoung bangkit dan memandang Jennie"Iya! Aku tahu aku salah karna sudah tidak jujur soal kecelakan itu tapi bukan seperti ini caranya kamu menghukum aku! Aku juga sedih gara gara kehilangan calon anak aku tapi itu terjadi bukan gara gara aku!"

Jennie membalas tatapan Chaeyoung dengan tatapan tajamnya"Bukan gara gara kamu?! Ck,semuanya salah kamu Chaeyoung! Aku kehilangan anak aku gara gara kamu! Aku benci kamu dan aku mau kamu pergi dari hidup aku!"teriak Jennie emosi. Dia bahkan tidak sadar kalo kata katanya sudah keterlaluan.

Chaeyoung terkekeh miris dengan mata berkaca kacanya"Baiklah kalo itu yang kamu mau. Aku akan pergi jauh dari kamu. Semoga kamu bahagia bersama selingkuhan kamu itu"lirihnya berganjak kekamarnya dan membereskan baju bajunya.

Gengsi. Iya,Jennie gengsi. Dia ingin menghalang suaminya itu pergi namun rasa kecewa dan gengsinya masih ada"A-aku menunggu surat cerai dari kamu"

Deg

Langkah Chaeyoung terhenti. Dia membeku"K-kamu mau cerai?"

"Untuk apa kita mempertahankan semua ini lagi? Aku membenci kamu bahkan aku tidak yakin aku bisa bersama kamu lagi"jelas Jennie

"Jen,aku sudah cukup mengenali kamu dan aku mengerti perasaan kamu. Sekarang aku mau kamu tenang aja duluan. Aku bakalan menjauh dari kamu. Selama aku pergi,aku mau kamu memikirkan semua ini. Aku memberi kamu waktu Jen"Chaeyoung menjeda ucapannya. Dia menatap Jennie dengan mata berkaca kacanya"A-apa pun keputusan kamu,a-aku terima"lanjutnya berganjak pergi meninggalkan mansion dengan membawa kopernya.

Bibi Gi,bibi Ho sama Ben yang berada didapur itu sudah pasti bisa mendengar semuanya. Mereka juga sedih atas nasib Chaeyoung namun mereka tidak bisa ngapa ngapain karna mereka hanya bekerja disana.





  Tekan
    👇

Om Preman,I Love You!✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang