Hambar, ragamu begitu lunglai.
.
.
."Aaaakkkk akhirnya kalian datang jug--
"Noona, kamu berisik banget!" Jihoon memotong seruan gadis cantik itu dan memberikan tatapan nyalang, membuat wajah tersenyum Wonyoung berubah menjadi tatapan tak suka.
"Hei adik kecil, bagaimana bisa kamu bicara seperti itu? Itu sangat tidak baik!" Ujar Wonyoung ketus yang hanya ditanggapi dengan dengusan kecil dari Jihoon.
Baekhyun dan Jaehyun yang melihat tak bisa menahan senyum mereka. Jihoon dan Wonyoung memang selalu saja berdebat setiap bertemu, tapi itu hanya sebagai bentuk dari candaan 2 manusia beda usia itu.
"Sudahlah, sebaiknya kita segera masuk dan pergi ke kelas Jihoon. Sekolah sepertinya juga sudah ramai." Ucap Baekhyun menatap kearah dalam yang sudah terlihat banyak orang berkumpul.
Hari ini memang diselenggarakan acara yang mengharuskan para murid membawa orang tua, yang tertera di kertas undangan para orang tua akan dimintai persetujuan yang entah apa Baekhyun juga tidak tau.
Mereka pun berjalan kedalam, menyapa beberapa orang yang berpapasan dan akhirnya masuk dan duduk dengan tenang di kelas Jihoon untuk sementara menunggu sampai dimulainya acara. Kelas Jihoon terlihat sangat bersih dan indah, tidak terlalu banyak barang dan kelas ini memiliki ruang yang sangat besar.
"Oppa, apa Jisung jadi menyusul?" Baekhyun menoleh menatap Wonyoung yang tengah menatapnya.
"Aku juga tidak tau, bukankah ia pulang sore hari nanti?" Balas Baekhyun membuat Wonyoung mengernyitkan dahinya.
"Hyung, jika memang begitu tidakkah lebih baik untuk memintanya agar tak perlu datang? Dia pasti lelah karena sekolahnya dan juga waktu tidur yang tidak banyak karena membantu Jaehyun di cafe tadi malam." Ucap Jaehyun menatap Baekhyun dengan raut wajah khawatir.
"Ya, hyung juga berfikir seperti itu. Baiklah nanti hyung akan meminta Chanyeol untuk menjemput Jisung saat hendak kemari." Jaehyun mengangguk menanggapi ucapan Baekhyun.
Setelah menunggu beberapa saat disana akhirnya acara akan segera dimulai dan puluhan toples kue yang sudah Jaehyun siapkan dalam beberapa kotak pun datang. Memang agak lama mengingat membutuhkan 3 mobil untuk mengangkut belasan kotak itu.
Semua sudah dibawa masuk kedalam dan kini Jaehyun sedang bersama paman Lee di parkiran. "Terimakasih ya paman Lee." Jaehyun menatap paman Lee tersenyum. "Tentu Jaehyun." Balas paman Lee.
Sebelumnya seluruh pekerja keluarga Park dan Byun memanggil Jaehyun dengan sebutan 'tuan'. Namun Jaehyun yang merasa agak kurang nyaman dan terlalu berlebihan meminta mereka untuk memanggilnya dengan nama atau sebutan lainnya.
Meski Jaehyun di istimewakan oleh keluarga Park namun ia bukanlah orang yang memiliki hak untuk para pekerja disana agar memanggilnya dengan sebutan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drowned Me : JohnJae
Fantasía'Kau karya Tuhan paling sempurna Tuhan tak memberimu itu sebagai dosa Jung Jaehyun, kau permata semesta.' - Bukan cerita romansa sepasang kekasih yang dimabuk cinta, bukan juga drama penuh konflik tak berujung jua. Ini hanya tentang Seo Johnny dan J...