Bunga yang mekar, hati yang segar. Waktu akan membawanya layu, tapi tidak untuk yang satu.
.
.
.Menggeliat, tubuhnya bergerak terusik karena cahaya surya yang menembus jendela menyapa hangat wajahnya. Matanya perlahan terbuka, merasa asing akan keadaan sekitar sebelum kembali biasa karena telah mengingat semuanya.
Menolehkan kepala, mendapati sosok pria dengan wajah terpejam lelap tengah merengkuhnya hangat, pagi hari kedua untuk Jaehyun bangun dengan Seo Johnny sebagai objek pertama yang ditangkap mata.
Perbedaan yang cukup kontras terasa kala Jaehyun membuka matanya pagi ini, rasanya tentu masih sama seperti beberapa bulan lalu saat pertama kali ia bertemu dengan Johnny. Dimana ia terbangun dalam keadaan Johnny yang juga ada bersamanya dengan lelaki itu yang mengelus lembut surai madunya. Tapi pagi ini, Jaehyun membuka mata dengan wajah tampan Johnny yang pertama kali menyapa dengan manis indera penglihatannya tentu dengan perasaan yang berbeda karena kini cerita mereka sudah dimulai, dimulai sejak keduanya berbagi pelukan semalaman panjang.
Tangannya terangkat, membawa jemari untuk mengelus setiap inci wajah Johnny. Jaehyun mengagumi pahatan keras dan tegas yang bahkan saat terlelap pun masih terlihat begitu tampan.
Johnny terusik merasakan sentuhan itu, namun tak sanggup ia membuka mata ketika lembutnya sentuhan Jaehyun membuatnya kembali mengantuk.
Jaehyun mengambil tangan Johnny, memeluknya dan menyatukan telapak besar itu dengan pipi kanannya, memejamkan mata menikmati sensasi yang menggelitik di seluruh peredaran darahnya.
"Selamat pagi, hyung." Jaehyun mendekatkan wajahnya, memberi kecupan singkat di bibir Johnny sebelum melepaskan diri dari pelukannya dan pergi ke kamar kecil.
Johnny membuka matanya, tersenyum melihat betapa manis Jaehyunnya yang baru saja memberi kecupan selamat pagi yang hangat.
"Selamat pagi, Jaehyun." Gumamnya sebelum bangun dan menyusul Jaehyun ke kamar kecil.
Setelahnya terdengar tawa dan suara gemercik air yang memenuhi seisi ruangan, benar-benar pagi yang menyenangkan.
.
.
.Seharian penuh dan kini BJ's cafe sudah pada jam tutup. Wonyoung dan Jisung tengah duduk sambil membersihkan beberapa meja yang masih dirasa kotor sedangkan Jaehyun dibelakang tengah membereskan dapur dan menyiapkan kebutuhan untuk besok.
Jisung menatap Wonyoung heran karena gadis itu hampir sama sekali tak bicara hari ini, hanya diam dan menyahut sekenanya saat di ajak bicara.
"Noona? Apa ada sesuatu yang menganggumu? Maaf, tapi kau terlihat begitu tidak baik-baik saja hari ini." Jisung mengernyitkan dahinya mencoba memulai pembicaraan.
"Jika aku tidak ingat bahwa dia adalah adik San oppa, mungkin aku akan menghajarnya sampai dia merasa bahwa mati lebih baik daripada hidup dan berurusan denganku." Wonyoung menghentikan kegiatannya mengelap meja kemudian menangkup wajahnya, menghembuskan nafasnya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drowned Me : JohnJae
Fantasia'Kau karya Tuhan paling sempurna Tuhan tak memberimu itu sebagai dosa Jung Jaehyun, kau permata semesta.' - Bukan cerita romansa sepasang kekasih yang dimabuk cinta, bukan juga drama penuh konflik tak berujung jua. Ini hanya tentang Seo Johnny dan J...