22

1K 57 5
                                    

🕊HappyReading🕊

typo bertebaran bestih🙏


"ZIA!" Teriakan itu menghentikan kegiatan murid di kelas tersebut,terlihat di depan pintu kelas Agung menatap Zia dengan sorot tajam seperti nya dia sangat marah.

dengan langkah lebar dia menghampiri Zia dan

Bugh

semuanya terdiam karna alih-alih Agung yang berhasil memukul Zia tapi yang terjadi adalah Zia yang membogem rahang Agung membuat sang empu tersungkur menabrak meja di belakangnya

"sialan"Umpat Agung berusaha berdiri susah payah.

"woi gung"tiba-tiba Aksa dan Aiden masuk ke kelas tersebut dengan tergesa gesa menghampiri Agung
"lo ngapain di sini sih anj,bukannya  cepet-cepet balik malah ngamuk di sini"omel Bayu seraya membantu Agung berdiri.
berbeda dengan Aksa yang berdiri di depan Zia dengan tatapan yang sulit di artikan.

"lo kan yang bunuh Anggun!"
kalimat yang di katakan Aksa tersebut membuat murid di kelas itu kaget,dan juga ada yang langsung merekam kejadian tersebut untuk di jadikan konten.

"what?kok gue?"Zia bertanya dengan santai
"lo kemarin nanyain ke Agung kemana Anggun pindah,dan semalam Anggun ngk balik-balik dan pagi ini dia di temukan di gudang sekolah dengan keadaan meninggal,lo buat dia seolah-olah gantung diri!"Nafas Aksa memburu matanya berkilat penuh emosi,dia juga tidak mau percaya tapi melihat sifat Zia sekarang yang suka membully pemikirannya tersebut tidak dapat ia hindari.

murid yang berada di sana semakin kaget,mereka juga mulai menggunjing Zia karna memang melihat Sifat Zia sekarang membuat orang-orang berpikir bisa saja Zia melakukan hal tersebut,apalagi kedatangan Tamara dan Farhan yang menjadi murid baru di sini membawa gosip bahwa dia juga pernah kena kasus di sekolah lamanya.

"lo punya bukti?"dia terkekeh namun detik berikutnya di terhempas ke lantai akibat dorongan tiba-tiba dari Agung yang tidak di sadari

"jangan kasar dong anjing"Arkan balik mendorong Agung dan mereka pun adu jotos namun dengan segera di pisahkan oleh Aksa dan Aiden dan juga Dewa dan Bayu berusaha meredahkan emosi Arkan

"noh tuh cewe gila!dasar sikopat"tunjukknya pada Zia dengan emosi yang menggebu-gebu
"lo punya bukti nggak?"tanya Zia membuat triple A terdiam karna mereka juga bingung.
"cih,kalo ngk ada bukti ngak usah sok-sok ngelabrak"Zia berdecih lalu meinggalkan kelas tersebut namun segera di susul oleh Dewa.

sepeninggal Zia dan Dewa,suasana kembali normal kecuali bagi Arkan dan Agung yang kini masih menatap tajam satu sama lain.
"gue bakalan nemuin bukti kalo Zia pelakunya!"Agung menunjuk tepat pada wajah Arkan
"cari aja,semoga berhasil"Arkan menjawab tenang dan berjalan meninggalkan kelas di ikuti Bayu,melihat itu Triple A juga meninggalkan kelas tersebut

Parkiran

"Zi!" langkah Zia terhenti ketika Dewa mencekal tangannya,dengan kasar di menghempas tangan Dewa dan berbalik menatap sang empu dengan tatapan bertanya.
"Lo mau kemana?"-Dewa
"balik"-Zia
"gue anter ya"Tawar Dewa dengan senyum manis di tujukan pada lawan bicara,namun Zia menatap aneh kepada Dewa karna senyuman tersebut
"lo siapa?"-Zia
"Gue Dewa"-Balas Dewa bingung
"ck,maksud gue lo siapa?sok mau nganter gue pulang"Ucapan Zia tersebut membuat Dewa terdiam
"dih kicep lo?"Zia berjalan menuju mobilnya namun lagi-lagi di tahan oleh Dewa
"apalagi sih?"Zia menghempas tangan Dewa dan menatap Dewa dengan tatapan malas sekaligus muak
"Lo sebenernya kenapa?"-Dewa
"gue gapapa"-Zia
"hubungan lo sama Arkan apa?"-Dewa
"Ga ada"-Zia
"tapi kalian tinggal serumah"Erang Dewa frustasi karna Zia tak kunjung menjawab dengan benar

Bruk

Dewa tersungkur akibat tendangan Zia pada dada nya.
"Dasar penguntit"Ucap Zia penuh penekanan dan segera berjalan masuk ke mobilnya meinggalkan sekolah.

Kini rumah Agung ramai orang berpakain serba hitam,terdengar tangisan histeris dari beberapa orang termasuk Agung yang kini di tenangkan Oleh Aiden dan tak lupa Aksa yang kini menatap kosong.

"Gung"Suara itu mengalihkan perhatian ketiganya,kini di samping mereka terdapat Dea,Farhan,dan juga Tamara.

"kenapa?"-Agung
"Setelah pemakaman kita perlu bicara"-Dea
"hm ok"-Agung

di sebuah ruang tamu di rumah mewah.

"lain kali ngk usah ikut campur"menatap tajam orang di depannya
"gue ngk bisa diem aja"
"gue bilang ngk usah ikut campur anjing"
"lo tuh cuma makin buat semuanya kacau!"
"lo ngelawan gue?".
orang tersebut hanya berdecak dan meninggalkan ruangan tersebut.

tak lama datang seorang pemuda berpakaian formal
"kenapa hm?"tanya nya sambil mengelus rambut Zia,yaps orang tadi adalah Zia.
"capek"Zia menghela nafas
"ayo ke kamar"di balas Anggukan oleh pemuda tersebut.

Setelah pemakaman Anggun,kini Triple A,Dea,Farhan,dan juga Tamara berada di dalam kamar Agung
"Gung,Tamara mau cerita soal traumanya"Ucapan Farhan mendapat tatapan bingung oleh triple A
"ini ada hubungannya sama Zia dan Anggun"lanjut Farhan
"oke"Agung mengangguk tanda mengerti
"khmm"tamara berdehem sebelum memulai berbicara

flashback on

Tamara pov

gue ngajak Zia ketemu di rooftop setelah kemarin tersebarnya perselingkuhan gue dengan Farhan,gue pengen ngetawain dia

"Akhirnya Farhan jadi milik gue"Gue berusaha manasin dia
"trus?lo bangga?bajingan kek dia aja lo banggain,cih"liat dia masih bisa ketawa tanpa beban bikin gue emosi,gue mau jambak dia tapi tiba-tiba dia senyum.
"gue ngk mau berantem,jadi tolong ngk usah cari masalah"dan dia pergi dari sana.
tapi selang beberapa detik dia balik lagi tapi dengan senyum yang nyeremin banget.
semuanya terjadi cepet banget,dia ketawa bentar dan jambak gue terus langsung nge dorong gue ke tepi rooftop,dia sempet bisikin gue
"see you tamara"dan gue akhirnya di dorong.

flashback of

"jadi bener,Zia yang dorong lo?"-Aiden
"dan dia juga yang dorong Anggun"-Agung
"bukan" jawaban Tamara membuat mereka bingung tak terkecuali Farhan dan Dea yang memang belum tau apa-apa.

"muka mereka memang sama,tapi yang dorong gue ngk make seragam.ngk mungkin kan Zia ganti baju beberapa detik doang?dan juga yang dorong gue tatapan nya sayu sekaligus tajam,dan berkulit pucat.

mereka semua terdiam,sibuk dengan pikiran masing-masing.

waw,gimana nih?udah ada bayangannya ngk?semoga suka ya

Janlup vote&comment bestih
dan yu bantu share cerita ini><

TBC




FICTUS(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang