02 : Renjun

2.6K 227 5
                                    

Ini kegiatan sehari-sehariku, bangun pukul 5 pagi, karena harus bersiap menuju rumah direktur tercinta - Lee Jeno. Ah, Direktur Lee kenapa harus memintaku setiap hari datang ke rumahnya? Membangunkannya, menyiapkan sarapannya dan segala kebutuhannya di pagi hari sebelum berangkat kerja. Aku ini sekretaris tapi serasa merangkap jadi babunya juga. Oke, kecuali bersih-bersih rumahnya. Ada orang lain yang melakukannya.

Walau begitu pagi hari harus selalu diawali dengan senyuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Walau begitu pagi hari harus selalu diawali dengan senyuman. Aku tidak bersiap dari rumah, untuk ke kantor aku lebih sering bersiap dari rumah Direktur Lee, berdandan di sana dan berganti pakaian. Toh sampai rumah dia, aku segera menuju dapur rumahnya dan closet-nya - tempat dimana semua pakaian dan berbagai aksesorisnya ada di sana. Ya, pakaian yang dikenakan Direktur Lee ke kantor - Aku yang memilihkannya. Kalau dilihat-lihat sejak aku yang mengatur cara berpakaiannya. Sekarang lebih terlihat fashionable. Tak heran banyak wanita di luaran sana yang mengantri untuk kencan dengannya. Tapi Direktur Lee ini dingin dan cuek sekali terhadap wanita! Aneh sekali, dia cuma gila kerja dan kerja.

Bahkan selama 6 tahun bekerja dengannya aku tidak pernah cuti. :( Karena cuti hanya untuk yang akan menikah, melahirkan dan kepentingan darurat saja. Sedangkan aku sendiri masih single. Calon saja belum ada. Gimana mau ada, tiap hari selalu dengan Direktur Lee. Bekerja terus-terusan, tak ada waktu rehat untuk bisa PDKT dan kencan buta seperti yang lain. :(

"Ah, Direktur Lee sudah bangun?" Aku kaget ketika masuk ke kamarnya ternyata sedang berdiri di balkon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah, Direktur Lee sudah bangun?" Aku kaget ketika masuk ke kamarnya ternyata sedang berdiri di balkon. Aku tersenyum canggung melihatnya. Segera aku membereskan tempat tidurnya. Lalu menghampirinya. "Bersiap sekarang? Direktur Lee sudah mandi?"

Dia tidak menjawab melainkan hanya pergi melewatiku begitu saja dan aku segera mengikutinya di belakang. Oh, dia sudah mandi. Karena langsung pergi menuju kamar closet-nya.

Aku mengaguminya 😍 dia sangat tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku mengaguminya 😍 dia sangat tampan. Coba saja dia bukan atasanku, aku akan menembaknya untuk jadi pacarku. Ah dulu kami satu sekolah. Dia juga terkenal banyak yang suka. Karena dulu penampilanku sangat cupu aku tak berani mendekatinya. :( Bagaikan Beauty and The Beast saja. Tapi sekarang penampilanku jauh lebih baik dan bisa sedekat itu dengan Jeno. Tapi dia sekarang atasanku, mana bisa mengajaknya berkencan? Aku masih butuh bekerja padanya. Huhuhu

Akupun sudah bersiap, daritadi dia tidak banyak bicara kayak biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akupun sudah bersiap, daritadi dia tidak banyak bicara kayak biasanya. Tapi sekali bicara malah mengomentari lipstikku. Menyebalkan. Katanya terlalu menor. Biarinlah, ini lipstik baru juga. Jadi aku tak mau menghapusnya.

"Kali ini ajah dong Direktur Lee. Aku suka sama lipstiknya soalnya. Lipstik baru juga. Cantik kan? Masa mau dihapus." Ucapku padanya. Merayu sedikitlah sama atasan gapapa. Toh cuma niat biar dapat keringanan. Banyak juga karyawan kantor berdandan menor begini, bahkan lebih!

"Terserah."

"Yeay! Thank you Direktur Lee." Ucapku sembari tersenyum, dia tidak melarangku lagi. Kamipun segera menuju kantor sekarang dengan Direktur Lee menyetir sendiri, dia tidak suka dengan supir. Ya begitulah kehidupanku, hanya bekerja dan bekerja saja. Tidak ada yang menarik.

My Pretty SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang