Hanya sekedar cerita antara Huang Renjun sang sekretaris dari seorang Direktur Muda yang juga seusianya bernama Lee Jeno. Ah, ternyata mereka dulu satu sekolah, tapi tidak akrab. Namun, Renjun mengenal Jeno tapi tidak tahu dengan Jeno, sepertinya ti...
Sesudah aku masuk ke dalam rumah, aku langsung bertanya pada kakakku. "Kakak serius menyuruh Direktur Lee mengunjungi rumah kita dan makan malam di sini?"
"Memangnya kenapa? Ya seriuslah, lagipula kakak ini pengin tahu sejauh mana dia serius sama kamu!"
"Huh?! Aku sama Direktur Lee ga da hubungan apapun kak! Aku cuma bawahannya ajah kok!" Jelasku pada kakakku agak dengan nada tinggi.
Tapi aku tak menyangka jika kakakku akan berkata demikian, "Bawahan atau bawahan ranjang. Hmm? Udah ngaku ajah! Udah berapa kali kamu ada di bawahnya?"
"Kakak! Aku ga suka yah kakak anggep aku ini apa?! Pelacur?" Aku tahu kakakku sudah lama berpikiran negatif tentangku yang bekerja pada Direktur Lee. Tak sengaja aku sampai teriak dan mengeluarkan air mata. Rasanya sakit sekali di fitnah oleh kakakku sendiri.
"Ya! Mana ada sekretaris yang kerjanya kayak kamu?! Kamu dapat gaji berapa sampai bisa beli barang branded ini itu tiap bulan kalau kamu ga ada kegiatan lain melayani atasanmu di atas ranjang!" Kakakku tidak kalah tinggi suaranya dari aku sebelumnya.
"Kak, aku tidak mau bertengkar dengan kakak. Tapi bisakah kakak percaya sama adik kakak sendiri. Sakit tahu rasanya diginiin hiksss." Ucapku sambil terisak dan langsung pergi masuk ke dalam kamar.
.
Aku langsung menangis sejadi-jadinya dan berpikir panjang malam ini sampai tak bisa tidur. Apa sebaiknya aku resign saja? Lagipula usiaku tak lagi muda saat ini. Melihat orang-orang seumuranku, sudah banyak yang menikah bahkan punya anak. Apa aku perlu berhenti bekerja dan fokus mencari pasangan saja? Huh... Entahlah~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini aku langsung berangkat kerja, tanpa pamit pada kakakku. Aku masih kesal sebenarnya. Oke, dengan berdandan sedikit bisa mengurangi beban pikiranku sekarang. Aku suka berdandan dan suka memakai baju yang memperlihatkan tubuh indahku. Aku hanya suka berdandan seperti ini. Kenapa? Apa aku terlihat seperti itu juga di mata kalian? Aku tidak menyangka, bahkan kakakku sendiri memandangku rendah begitu. 😕
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku rasa aku harus segera memberitahu Direktur Lee perlahan. Tidak sekarang tapi dalam waktu dekat. Aku sudah bulat dengan keputusanku. Aku rasa ini jalan terbaik satu-satunya.
