Chapter 28 : They hate me

74.5K 8.2K 3.4K
                                    

WAJIB BACA👇👇
Cerita Alaskaletta telah selesai dan bukan update. Cerita Alaskaletta telah terbit menjadi novel dan tersedia di Gramedia. Cerita ini hanya di publikasikan ulang beberapa part yang sempat aku unpublish untuk kepentingan penerbitan di tahun 2022.

Semua narasi, dialog yang kalian baca itu udah aku selesai tulis di tahun 2021-2022, jadi ini bukan update yaa melainkan hanya di publish ulang satu persatu untuk mengobati rasa rindu kalian🥹❤️

Jangan lupa untuk baca cerita Rajaletta, sequel atau kelanjutan dari cerita Alaskaletta 👇👇

Jangan lupa untuk baca cerita Rajaletta, sequel atau kelanjutan dari cerita Alaskaletta 👇👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

וו×

Hai, aku kembali.

Oh ya, kalau kalian Nemu Typo di part kali ini langsung tandai ya:)

_________________________________________

_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


__________________°°°___________________

"Fuck Bitch!! Lo gila setan?!"

Atensi semua murid yang tengah berkerumun di dalam kantin teralihkan pada sosok gadis dengan softlens biru menyala di kedua matanya, penampilan Fashionable, sepatu Boots kulit yang mungkin tidak ada saingannya di dalam lingkungan sekolah. Siapa lagi, Shena Atmadjaja.

Plakk...

Tubuh Aletta terpental ke kiri hingga lututnya tergores di sisi meja, mangkuk yang berisi kuah bakso kini berakhir pecah mengenaskan di bawah lantai.

"Cewek setan Lo! Lo nggak tahu berapa harga sepatu gue? Bahkan Ayah gue rela bayar pembantu supaya sepatu mahal gue nggak lecet."

Shena mengangkat satu kakinya, menginjak punggung Aletta kebawah.

"Jilat sepatu gue yang udah kotor gara-gara kuah sialan Lo itu."

Menahan rasa sakit di tulang-tulang punggungnya yang di injak kuat oleh Shena, kedua lengan Aletta saling bekerjasama agar tetap kuat berada di posisi atas hingga tidak mencium ujung sepatu Kakak tirinya.

ALASKALETTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang