Chapter 8

1K 88 2
                                    

Tinggalkan jejak sebelum lanjut juseyo~

























.

.

.

Williana dan Sungchan telah kembali dari jalan-jalan mereka. Williana berbaring di kasur besar nya, memikirkan ucapan Sungchan.

"Aku jatuh cinta pada arwah itu..."

Tak pernah terpikirkan oleh nya, akan ada sesuatu yang serumit ini. Mencintai seseorang yang telah mati, kenyataan sesakit itu ternyata...

Tanpa di sadari, Williana tertidur.











Mata ku terbuka, dimana aku? Bukan nya aku sedang di kamar?

Aneh, aku sedang di kamar lalu aku malah terbangun di ruangan yang penuh dengan warna putih. Dinding, lantai, langit-langit, bahkan furniture nya berwarna putih. Tak ada warna lain selain putih.

Aku berjalan mengelilingi ruangan itu, hingga seorang pria berwajah cantik muncul entah dari mana. Pria itu terbaring di atas ranjang, nafas nya teratur, tetapi kepala serta perut nya di perban.

Dan entah kenapa, aku merasa kalau pria ini... Sangat mirip dengan sosok yang di gambarkan kak Sungchan.

Lalu aku merasakan pusing hebat, dunia rasanya seperti berputar. Lalu aku muncul di belakang sebuah gedung sekolah, mata ku terbelak melihat saat orang yang tadi aku lihat tertidur di atas ranjang berlari menghindari seorang pria paruh baya.

"Aaa!" Pekik pria cantik itu, dia berjatuh. Mencoba menjauh dari pria yang mengejar nya. Aku kembali terbelak saat pria yang lebih tua memukul kepala pria cantik itu hingga berdarah. Lalu...

Pria yang lebih tua, mengeluarkan sebuah pedang. Ia mengangkat pedang nya tinggi tinggi, sebelum...

Jlebb

"HUAAAAAAAAAA!!"

BRAKK!

"Princess! Kau baik-baik saja sayang?" Tanya khawatir orang yang baru masuk itu.

"Hiks... Ayah..." Williana menangis kencang, di bawanya ia ke pelukan sang ayah. Jaehyun mengusap lembut punggung anak nya, menatap bingung ke arah istri nya.

"Mungkin dia mimpi buruk yang mulia..." Ucap Taeyong pelan, membuat Jaehyun mengangguk paham.

"Sshh... Tenang princess, ayah dan ibu disini..." Ujar Jaehyun menebang putri nya, Williana hanya diam. Mimpi itu terlihat sangat nyata, tubuh nya tak bisa berhenti bergetar. Tetapi mulai tenang saat kedua orang tua nya memeluk Williana hangat.

Tetapi di saat yang bersamaan pula Williana langsung pingsan, tubuh nya panas dan keringat dingin bercucuran. Jaehyun dengan panik segera berteriak.

"PANGGILKAN TABIB!" Dan di turuti oleh Rosella









.

.

.

.

Mendengar berita Williana sakit, Mark, Jeno, bahkan Sungchan yang baru saja sampai ke kastil nya di hutan Nigreos langsung bergegas kembali.

Sungchan lah yang paling pertama sampai, dia duduk di sebelah Williana. Tatapan nya terlihat khawatir, tangan nya terus mengusap keringat sang adik.

BRAKK!

Pintu tak bersalah itu kembali di banting, Jeno dan Mark sampai di saat yang bersamaan. Keduanya mendekati Sungchan dan menanyakan keadaan Williana.

Little Sister of MAVERICK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang