Chapter 15

787 79 7
                                    

Anjay beneran double, atau tripel nih? Liat nanti guys...
Gimana beres nya, sorry for typo. Enjoy the story~
.
.
.

Sayang nya.... Pernikahan kami, tak berakhir bahagia.

"Maksud mu?" - Sungchan.

Beberapa bulan setelah pernikahan kami, aku mengandung anak pertama ku dan Zeno. Saat itu, usia kandungan ku 4 bulan. Terjadi penyerangan dari kerajaan Sagittaire.

"Zeno~ Sudah malam, ayo tidur. Kau itu manusia, kau masih membutuhkan istirahat" Zeno terkekeh mendengar omelan istri tercintanya, tak ingin membuat sang istri marah. Zeno pun membereskan meja nya, lalu beranjak mendekati Jaemin.

"Iya sayang, ayo kita ke kamar"

"Ayo~" Keduanya berjalan perlahan menuju kamar, di belakang mereka. Beberapa pelayan dan prajurit mengantar mereka.

Tapi suara keributan membuat mereka berhenti berjalan. Eric berlari tergopoh-gopoh sambil menggendong Karina di punggungnya.
"Eric?! Apa yang terjadi!?"

"Kakak... Hahh... Kerajaan di serang, prajurit kerajaan Sagittarie ada disini. Ayah kak... Ayah sudah tiada, mereka membunuh nya. Karina juga, dada nya tertembak panah" Lapor Eric dengan air mata yang mengalir deras. Jeno menarik adik dan istri nya pergi menuju pintu rahasia yang menuju gerbang belakang.

"Bawa istri dan adik-adik ku pergi dari sini"

"Zeno! Tidak! Jangan pergi!" Rancau Jaemin panik, Zeno menangkup pipi istri nya. Senyuman sendu terbit disana.

"Sayang, keamanan mu yang terpenting. Jaga anak kita ya? Aku tak bisa berjanji apa aku bisa kembali atau tidak, tapi aku mengusahakan nya. Pergi ya?"

"Zen..."

"Please?"

"Baiklah, kumohon... Kau harus selamat"

"Aku usahakan..." Zeno berlari pergi menjauh, Eric melihat itu inisiatif mengikuti sang kakak. Dengan perintah mutlak nya, Eric memerintah prajurit untuk menjaga ratu mereka. Lalu ikut berlari menyusul sang kakak.

Tapi, mereka tak pernah kembali.

"ERIC?! KENAPA KAU DISINI?! SEHARUSNYA KAU PERGI BERSAMA RATU!"

"AKU TAK INGIN KEHILANGAN MU KAK! SUDAH CUKUP AYAH DAN KARINA! TIDAK DENGAN MU!"

Pedang beradu, pukulan, tendangan, dan hujan panah memenuhi arena perang. Zeno dan Eric melawan musuh dengan bantuan prajurit yang tersisa.

"KAKAK AWAS!!"

SRAKK

"ERIC!!!"

Eric tumbang karena melindungi kakak nya, dari serangan musuh. Emosi memenuhi otak dan hati Zeno, dia membunuh semua musuh nya dengan brutal. Ia berlari kencang menuju pemimpin mereka, Raja Jackson Weill Elaska.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Little Sister of MAVERICK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang