chapter 24

589 43 4
                                    

Enjoy
.
.
.
.

Di taman kerajaan, terlihat seorang pria dengan Surai dirty blonde di padu dengan manik biru. Asik memainkan biola nya. Melodi yang indah, lembut, juga menenangkan menarik perhatian seorang wanita cantik di istana.

Pria itu tenggelam dalam permainan nya, dia tak menyadari bahwa wanita itu berdiri diam di belakangnya. Menikmati permainan biola sang pemuda.

Ketika permainan nya selesai, suara tepuk tangan mengejutkan nya. Sontak membuat si pria berbalik dan menatap wanita yang menontonnya.

"T-tuan putri..."

"Permainan yang indah...












"Permainan yang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pangeran Jay"

Wajah nya merona hebat ketika mendengar pujian dari wanita yang dia taksir. Jay memalingkan wajahnya demi menutupi rona merah di pipinya, walau percuma karena rona itu menjalar hingga ke telinga nya.

Di sebrang sana, Williana menatap sang pangeran heran. Dia berjalan mendekat, lalu menangkup pipi sang pangeran.
"Apa anda baik-baik saja? Wajah anda memerah"

Jay menatap wajah Williana, lalu tersentak saat sadar jarak wajah mereka cukup dekat. Dia agak mundur, takut seseorang menyebarkan rumor jelek. Walau yah~ berita pendekatan mereka sudah tersebar.

"Y-ya, saya baik-baik saja." Jay berdehem sekilas, lalu menunduk sopan.

"Ngomong-ngomong, apa anda sedang berjalan-jalan?"

Williana mengangguk.
"Ya, aku sedang jalan-jalan setelah mengerjakan tugas kerajaan saya, Kemarin ayah- maksudnya yang mulia Lord of Rey memberikan saya wilayah barat untuk saya atur, beliau mengatakan itu untuk latihan. Saya juga harus belajar manner juga dansa"

Mendengar nya, Jay tersenyum. Dia senang karena sang tuan pujaan hati mulai membuka diri kepada nya.
"Begitukah? Anda pasti kelelahan, bagaimana kalau saya temani berjalan-jalan?"

"Boleh, saya merasa terhormat"











.
.
.
.












Di sisi lain, tepatnya di balik pepohonan rindang. Seorang pria bersurai hitam legam dan manik dark brown nya menatap sengit pangeran dari kerajaan Agathias juga Putri kerajaan Maverick. Urat-urat lehernya menonjol, rahangnya mengeras dan tangan nya terkepal erat.

Ketika melihat keakraban keduanya, dia mengkode tangan kanan nya.

"Dimitri..."

"Ya, yang mulia?"

"Ada hama yang harus di musnahkan... Persiapkan segalanya"

"Baik, yang mulia!"

Pria itu melonggarkan sedikit dasinya karena merasa sesak, manik nya tak pernah lepas dari interaksi dua sejoli di hadapan nya. Bahkan ketika keduanya pergi pun, dia tak mengalihkan pandangannya sampai keduanya menghilang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little Sister of MAVERICK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang